Bisa dipastikan kalau Ragoji dalam kondisi murka.
Ain bisa melihat dengan jelas mulut Ragoji yang terbuka, bersiap menyerang Agrrav.
Dengan cepat, Ain menghancurkan kaca yang terdapat di bagian depan Agrrav itu, lalu keluar melalui jendela tersebut untuk mendekat ke arah Ragoji.
Ragoji yang terlihat murka, mendadak tenang sembari terbang perlahan, mendekat ke arah Ain.
Grief, Agna dan Ive terhenyak melihat kejadian menakjubkan yang tengah terjadi di hadapan mereka. Keduanya terkejut melihat keganasan Ragoji yang langsung sirna begitu saja saat berhadapan dengan Ain.
Begitu Ragoji berada di hadapan Ain, naga hitam yang besarnya ¼ dari Agrrav itu menundukkan kepala.
Ain mengusap kepala Ragoji seraya tersenyum lega.
Grief masih tidak percaya melihatnya. Tapi dibalik itu, sebuah keyakinan baru muncul dari lubuk hati terdalamnya. Keyakinan bahwa, memang Ain-lah sang 'Utusan Perdamaian'.
Kiev yang mengamati kejadian takluknya Ragoji di hadapan Ain, menghela napas panjangnya dengan rasa lega yang tak terlukiskan. Ia sangat bersyukur melihat rencana Ain bisa berhasil dengan baik. Tidak sia-sia ia mempertaruhkan nyawa dengan menjadi umpan untuk membawa Ragoji ke sana sebelumnya.
Riev yang baru saja keluar dari pesawat darurat milik pasukan Abaddon segera menengadahkan kepalanya ke atas, tempat Agrrav melayang sambil bergetar hebat. Ia juga bisa bernapas lega setelah mendengar kabar dari Kiev kalau rencana mereka berhasil.
Kedua saudara kembar itu masih tidak menyangka kalau Ain bisa menaklukan Ragoji. Sama seperti ketika mereka berada di dalam tanah untuk mengambil Logardium.
---|<V>|---
Saat itu, mereka yang terkurung di dalam tanah tengah dalam kondisi terdesak saat Ragoji muncul.
Beberapa kali mereka mencoba menyerang Ragoji dengan berbagai cara, namun semuanya nihil. Serangan mereka tidak berarti apapun bagi kulit bersisik Ragoji yang sangat kuat.
Di sana Ain melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh Riev dan Kiev. Pola serangan Ragoji, terlihat ada yang janggal baginya.
Ragoji hanya bergerak sedikit ketika menyerang. Padahal kalau Ragoji menyerang mereka dengan kekuatan penuhnya, sudah bisa dipastikan kalau mereka bertiga tidak akan bisa keluar dengan selamat dari tempat itu.
Serangan-serangan Ragoji malah tidak terlihat seperti sebuah 'serangan'. Lebih terlihat seperti seseorang yang mengibaskan tangan untuk mengusir lalat yang terbang mengganggu di sekitar wajah.
Selain itu, Ain juga merasa janggal tentang ujian tersebut. Rha tidak mungkin mengutus mereka begitu saja; berhadapan dengan Ragoji yang memiliki kekuatan dahsyat. Tidak mungkin Rha mengutus mereka, hanya untuk membuang nyawa. Begitulah isi pikiran Ain.
Ain berusaha memutar otak untuk mengingat-ingat lagi apa saja yang ia pelajari dari Rha, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu.
Rha pernah mengajarkan padanya tentang 'Gelombang Pikiran'. Sebenarnya, bukan hanya manusia yang punya gelombang pikiran. Hewan bahkan tumbuhan juga punya. Mereka juga berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Hanya saja, frekuensi yang dikeluarkan dari hewan dan tumbuhan tidak sekuat gelombang pikiran manusia.
Rha juga sempat mengajarkan Ain caranya bersatu dengan alam agar pikirannya bisa membaca 'keinginan alam'.
Berbekal pelajaran dari Rha itu, Ain melangkah perlahan mendekat ke arah Ragoji.
"Apa yang kau lakukan, Ain?!" Riev hendak mencegah Ain saat itu.
Namun Ain malah menyuruh kedua sahabatnya untuk tetap bersembunyi di balik bongkahan Logardium.
YOU ARE READING
X-Code
Science FictionAinlanzer memiliki kemampuan bertarung yang tinggi, daya analisa yang kuat, serta daya tangkap yang cepat. Hal itu membuat alam semesta memberinya banyak ujian. Ditambah dengan kode genetik yang unik, membuatnya terpilih menjadi calon 'Utusan Perdam...
Code XV - Takdir Logard
Start from the beginning
