Code XV - Takdir Logard

Start from the beginning
                                        

Di tengah ketegangan itu, terdengar raungan keras dari angkasa. Raungan yang begitu keras sampai terdengar jelas dari dalam Agrrav.

Tidak lama setelah raungan itu menggema, terlihat sekilas sebuah pesawat anti-gravitasi melesat turun secara horizontal.

Dari jendela besar berbahan kaca tebal yang ada di ruangan itu, terlihat Hecantor yang tengah dikendalikan oleh Kiev melesat turun dengan kecepatan yang sangat tinggi, diikuti oleh sosok naga raksasa yang juga melesat cepat mengejar Hecantor.

"Ragoji?!" celetuk Grief dengan sangat terkejut.

Melihat hal itu, Ain tersenyum dengan perasaan berdebar. Kemudian ia berlari kencang ke arah Ive dan Agna, lalu memeluk mereka dengan erat sambil berpegangan ke sebuah tiang yang ada di dekat sana.

"Berpegang yang erat!" pekik Ain yang langsung dipatuhi oleh Ive dan Agna.

Mendengarnya, Grief juga segera berlari ke tiang terdekat di sana untuk berpegangan dengan erat juga. Ia belum mengetahui apa yang akan terjadi, tapi ia mengambil langkah aman dengan mengikuti apa yang Ain lakukan.

Hecantor melesat dengan cepat ke bawah, lalu dengan sangat cepat berbalik arah 180 derajat ke atas sebelum mencapai permukaan tanah.

Pesawat khusus milik Ain itu melesat ke arah Agrrav, masih diikuti oleh sosok naga hitam yang terbang dengan kecepatan tinggi di belakangnya.

Begitu Hecantor akan bertabrakan dengan bagian bawah Agrrav, Kiev membanting stir, berbelok dengan tajam, membuat sang naga yang mengejarnya menabrak bagian bawah Agrrav dengan sangat keras.

Akibat benturan itu, posisi Agrrav berubah drastis. Bagian depannya menghadap ke atas. Mereka yang masih berada di dalam Agrrav terlempar ke bagian belakang Agrrav.

Itulah mengapa Ain dengan cepat berpegangan; agar tidak terpental akibat benturan yang telah ia rencanakan tersebut.

Kemudian, terdengar bunyi dengung yang sangat kencang, diikuti dengan munculnya sinar laser penghancur dari meriam besar Agrrav.

Senjata laser yang semula bertujuan untuk memusnahkan Left Head, kini malah mengarah ke langit, melubangi awan dengan diameter yang sangat besar. Terdengar gemuruh yang sangat kencang dari atas, disertai bunyi ledakan yang teredam oleh jarak saat senjata itu berbenturan dengan atmosfer planet.

Semua yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa terpaku dengan jantung berdegup kencang. Para pasukan Cerberus, pasukan Abaddon, bahkan para penduduk Logard dan Elyosa bisa menyaksikan kejadian itu dengan jelas.

Bagi mereka yang mengetahui betul apa yang terjadi, hanya bisa terpana melihat sinar menembus langit, yang terlihat seolah membuat lubang besar di atas sana. Sedangkan bagi mereka yang tidak mengetahuinya, malah merasa panik.

Terjadi kepanikan di beberapa daerah, yang malah menyangka kalau tengah terjadi serangan untuk menghancurkan Logard.

Beberapa saat setelah menembakkan senjata pemusnah itu, Agrrav mulai menyeimbangkan lagi posisi terbangnya.

Grief hanya terdiam tanpa mampu mengucapkan sepatah katapun.

"Kau sampai memanfaatkan Ragoji? Luar biasa... Aku kalah telak," puji Grief sambil tersenyum puas.

---|<V>|---

Akibat benturan itu, bagian bawah Agrrav terkena dampak kerusakan yang cukup parah. Kapal induk Abaddon itu tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. Bunyi alarm tanda darurat terdengar di setiap sudut.

Selain bunyi alarm tanda darurat yang begitu nyaring terdengar, raungan keras Ragoji yang menggetarkan Agrrav juga kembali terdengar.

Ragoji yang membentur Agrrav dengan keras sampai mengubah arah tembakan, terbang ke bagian depan Agrrav, tepat di luar jendela ruangan di mana Ain berada.

X-CodeWhere stories live. Discover now