Code XV - Takdir Logard

Start from the beginning
                                        

Balviev, sang Raja Rovan yang sedari tadi duduk bersila dengan tegap, beranjak dari posisinya begitu melihat sosok Riev hadir dari balik pintu.

Begitu terhenyaknya Balviev melihat sosok anak pewaris takhta Rovan yang sudah tidak ia jumpai sejak lama, datang untuk menyelamatkan mereka.

"A-Ayah." Riev sedikit gugup ketika bertemu lagi dengan ayahnya di sana.

Balviev tidak mengatakan sepatah katapun. Pria berbadan tegap itu hanya berjalan perlahan dengan mata membulat yang sudah berkaca-kaca. Ia memeluk Riev, anaknya yang sudah lama hilang itu dengan erat.

Hanya sebentar pelukan itu dirasakan oleh Riev. Lalu Balviev menepuk pundak Riev sambil senyum lebar, bentuk ungkapan rasa syukur disertai rasa bangganya.

"Reuni keluarganya nanti saja! Ayo selamatkan kami!" Bangsawan Zinzam, Nyonya Kiere, ikut beranjak dari posisinya.

Balviev merasa geram mendengarnya. Ia ingin marah, namun Riev mencegahnya.

"Betul apa kata Nyonya Kiere. Lebih baik, kita bergegas."

Tiash yang dibawa oleh Zaina ke sana ikut bersiap untuk pergi. Dari raut wajahnya terlihat rasa lega. Ia berjalan menghampiri Riev dengan segera, lalu menanyakan kabar Ain.

Tadinya Tiash ingin bertanya tentang apa yang terjadi, termasuk alasan mengapa ia dibawa ke sana. Tapi ia mengurungkan niatnya. Situasi di sana tidak memungkinkan. Ia tidak ingin memperlama proses penyelamatan para sandera.

Riev menceritakan secara singkat tentang situasi yang tengah dialami Ain pada Tiash, sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan Agrrav dengan pesawat darurat yang sudah disiapkan oleh Zaina sebelumnya.

---|<V>|---

Grief dan Ain masih terdiam satu sama lain dari jarak yang cukup jauh, dengan luapan Khy yang masih terakselerasi dengan kuat.

Kemudian Ain memejamkan matanya secara perlahan, mengatur napasnya, dan mulai merasakan 'pergerakan alam'.

Bersatu dengan alam, bergerak sesuai dengan gerakan energi alam, dasar dari bela diri yang diajarkan di Cerberus. Hanya saja, tidak semua orang bisa menguasainya. Hanya pasukan dengan peringkat tinggi yang bisa menguasai teknik tersebut.

Ain bergerak pelan, mengalir seperti air. Gerakanya terlihat gemulai beberapa saat. Semakin lama, gerakan Ain semakin bertambah cepat.

Ia bergerak membentuk pukulan, hindaran, tangkisan, lompatan dan tendangan yang terlihat begitu luwes dengan kecepatan tinggi.

Di setiap gerakannya, terbentuk angin pukulan yang mengeluarkan suara menggelegar.

Saat dalam masa pelatihannya bersama Rha, Ain pernah disuruh untuk menggunakan semua Khy yang ia punya, sama seperti saat itu. Rha bisa melihat kalau Ain punya bakat dari lahir dalam penggunaan Khy. Rha sendiri tidak merasa terkejut, ia sudah memprediksikan hal itu dengan baik.

Sel mitokondria di dalam tubuh Ain memiliki bentuk yang unik. Membran luar dari sel tersebut lebih tipis dibandingkan dengan mitokondria pada umumnya. Hasilnya, akselerasi yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Dalam arti lain, Ain memiliki Khy yang lebih kuat dan besar. Tapi Rha juga mengetahui resikonya.

Walau demikian, tubuh Ain belum bisa menopang akselerasi Khy yang begitu besar. Rha berpesan pada Ain untuk tidak mengerahkan kemampuannya secara maksimal. Kalaupun memang harus, paling lama 15 menit. Lebih lama dari itu, tubuh Ain bisa hancur akibat tekanan Khy-nya sendiri.

Rha juga menyuruh Ain untuk melatih lagi keselarasan energi tubuhnya dengan energi alam, seperti saat ia berlatih di Goa pada ujian masuk Cerberus. Hal itu dapat membantu energi Khy di dalam tubuh Ain agar tetap terkendali.

X-CodeWhere stories live. Discover now