Code XV - Takdir Logard

Start from the beginning
                                        

Teir memang menduga hal tersebut. Satu-satunya tempat di Logard yang mengajarkan penguasaan Khy, setahunya hanya ada di Dinukha. Tapi yang mengganggu pikiran Teir adalah karena ia sendiri pernah di bawa ke Dinukha oleh Grief. Ia tidak pernah melihat Zaina saat berlatih di Dinukha. Ia pun menanyakannya pada Zaina.

Tapi kali ini Zaina terdiam, tidak menjawab pertanyaan itu.

Sebenarnya Zaina juga tahu kalau Teir pernah berlatih di Dinukha. Pada saat itu, ia merasa tidak ingin berjumpa dengan kakaknya dulu. Ia merasa harus mengasah kemampuannya lebih jauh lagi sebelum bertatap muka dengan sang kakak. Ada rasa malu dari lubuk hatinya kalau ia bertemu dengan kakaknya sebagai seseorang yang lemah. Makanya selama Teir berlatih di Dinukha, Zaina memilih untuk bersembunyi. Walau terkadang ia mengamati Teir dari kejauhan dengan rasa tak sabar ingin bertatap muka.

Yah... Keinginannya itu terjawab kali ini. Namun sangat disayangkan, mereka harus bertemu sebagai seorang musuh.

Zaina yang hanya terdiam membuat Teir menyerah untuk mencari jawaban itu. Ia pun mengajukan pertanyaan lain; mengapa Zaina ada di sana dan berada di pihak Cerberus.

Zaina memilih untuk menjawab pertanyaan itu. Ia menceritakan alasan mengapa dirinya memilih untuk berpihak pada Cerberus.

---|<V>|---

Pada awalnya, Zaina berniat untuk bergabung dengan Abaddon. Ia yang sering mendengar tentang kabar jelek Cerberus di permukaan, merasa muak sehingga memiliki tekad untuk bergabung dengan Abaddon, menghancurkan Cerberus yang sudah 'keluar jalur'.

Namun beberapa hari yang lalu, di saat ia melatih Riev, Zaina memberanikan dirinya untuk bertanya. Gadis yang masih berusia tergolong muda itu menanyakan alasan Riev melawan Abaddon walau pemuda itu sudah mendengar tentang kebusukan Cerberus.

Riev pun menceritakan tentang tujuannya; yaitu melindungi mereka yang tidak bersalah.

Riev setuju dengan Zaina. Cerberus yang sudah tidak pada jalurnya sekarang, memang harus dihancurkan. Tapi Riev tidak bisa menyetujui rencana Grief. Ia tidak ingin banyak orang yang menderita karenanya.

Di tengah perbincangan mereka saat itu, Ain dan Kiev juga ikut masuk dalam obrolan. Keduanya juga mengutarakan pendapat mereka pada Zaina.

"Memang, aku sendiri merasa kalau Cerberus lebih baik hancur saja. Tapi kalau dipikirkan lagi, apakah semua pasukan Cerberus bersalah?" ujar Kiev.

Sedangkan Ain mengatakan pada Zaina, kalau ia tidak ingin menghancurkan Cerberus. Ain bertekad untuk mengubah Cerberus dari dalam. Ia yakin kalau Cerberus masih bisa diperbaiki. Tidak hanya itu, Ain juga meminta Zaina untuk membantu mereka. Ain sudah mengatur sebuah siasat, yang akan menjadi batu loncatan bagi mereka untuk mengubah Cerberus.

Mendengar rencana itu, Zaina merasa bisa menaruh kepercayaan pada ketiga pemuda tersebut. Tapi sebelum itu, ia ingin melihat ketetapan hati mereka terlebih dahulu. Yang pada akhirnya, ia bisa menyaksikan sendiri tekad bulat mereka saat ketiganya berbincang dengan Rha sebelum pergi.

Tentu saja Zaina tidak menceritakan soal rencana yang dibuat oleh Ain pada Teir yang terpaku mendengar alasan adik semata wayangnya memihak Cerberus. Gadis sipit berwajah oriental itu hanya menceritakan isi pikiran ketiga pemuda yang berhasil mengubah sudut pandangnya.

Mendengar jawaban dari Zaina, Teir merasa kalau ia harus bertarung dengan Zaina. Ia merasa tidak bisa mengubah lagi sudut pandang sang adik.

"Baiklah, mari kita lihat seberapa jauh kemampuanmu," ucap Teir dengan mantap. Ia menghilangkan semua keraguan yang sempat menggerayangi batin sebelumnya.

X-CodeWhere stories live. Discover now