1

10 1 0
                                    

Dre memacu perlahan mini cooper putihnya menyusuri jalanan yang dipenuhi embun pagi. matanya terlihat sembab dan merah karena sudah sejak kemarin ia tidak tertidur. sudah berjam jam ia duduk mengendarai mobilnya yang entah akan sampai kapan. dre lelah dengan hidupnya, jadi ia memutuskan untuk pergi.

though you don't care, i feel like i need to say it.

i'm leaving.

don't look for me, i'll be fine.

Drevan Anderson
your invisible son.

tidak terasa air matanya terjatuh kembali setelah ia mengingat surat yang ia tinggalkan sebelum dia pergi.

"fuck!" dre merutuk dirinya sambil mengusap air matanya dengan kasar.

Dre mengambil sebotol minuman ringan yang sempat ia beli ketika ia berhenti di rest area 5 jam yang lalu, lalu meneguknya.

tiba tiba lagu therapy milik all time low mengalun dari hand phone nya, menandakan ada telepon masuk.

unknown number
calling...

"haileeeey, how are you oh my god i missed you so much"

"this isn't hailey"

"eh really?"
.
.
.
"uh sorry, i guess wrong number, huh?"

"yea"

"sorry but why do you sound so sad...?"

"do i?"

"kind of"

"i'm okay"

"gue bisa dengerin cerita lo kok, ya walaupun lo gakenal sama gue..."

"gue gapapa"

"oh well alright then"
.
.
.
"gue Zoe. ya kali aja lo butuh temen curhat gitu or something"

"dre, gue dre"

"nice name"

"thanks"

"um gue boleh text lo kan? you know, kadang gue suka bored gitu. dan ya this is weird tapi kayanya kita bakalan berteman baik deh"

"how so?"

"don't know. just my feeling"

"uh ya, boleh"

"okay. talk again later?"

"sure"

call ended.

Dre mendapati dirinya tersenyum sendiri ketika dia berbicara dengan Zoe. semua beban dipikirannya serasa hilang terbawa embun yang sejak tadi menutupi jalan.

"Zoe" ia bergumam kepada dirinya sendiri, secara tidak sadar bibirnya menyunggingkan senyuman yang sudah sekian lama tidak hadir menghiasi wajahnya.

jam menunjukkan pukul 10 pagi dan dre belum juga memutuskan untuk berhenti, hingga ia menemukan sebuah kedai kopi kecil dipinggiran kota. tempat itu cenderung kecil untuk ukuran kedai kopi, tetapi eksteriornya yang terlihat sangat homie, membuat dre memtuskan untuk memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam kedai tersebut.

wangi cookies yang baru matang dan cinnamon menyeruak memasuki hidung dre sesaat setelah ia membuka pintu kedai tersebut. ia memutuskan untuk duduk dipojok, tepat dekat dengan dapur kedai tersebut.

tempat ini tidak terlalu padat pengunjung karena tempatnya yang tidak cukup strategis, yaitu berada jauh dari pusat keramaian, dan ini sudah lewat jam 10 pagi, sudah pasti semua orang tidak lagi masih sarapan dikedai ini.

dre mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, menghembuskan asapnya ke udara disekelilingnya. dre tau sekali bahaya merokok dan merokok sebenarnya bukan hal yang ia sukai, tetapi karena itu, ia tahu jika merokok lama kelamaan dapat membunuhnya, dan itulah yang ia inginkan.

"smoking isn't good for your health" seorang cewek dengan rambut brunette sebahu datang membawa pesanan dre.

dre hanya terdiam sambil memperhatikan setiap gerakan cewek itu ketika ia dengan perlahan meletakkan semua pesanan dre dimeja. toasted bread with omelette, dan hot cappuccino.

"kalo lo bilang lo ngerokok buat jadi getaway lo, well seriously smoking is never be the answer" ucap cewek itu, lalu duduk disalah satu kursi dihadapan dre.

"lo bisa cari getaway lain, kaya baca novel mungkin?" sambungnya.
"gue gasuka baca" ucap dre.
"main musik?"
"uhm..."

"Nina!" seseorang dari arah dapur berteriak. seketika cewek yang tadi duduk dihadapan dre berlari menghampiri sumber suara.
***

HOLAAA NEW BOOK NI EHEHE

semoga ga boringin ya aamiin

teenfict pertama gue kayanya ni heu wkwk

oh iya vote and comment will always be fireballs yha klean

shefa x

GetawayWhere stories live. Discover now