Prolog

3.3K 304 8
                                    

Photo credit by Renka mizu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Photo credit by Renka mizu

.

.

.


Wanita itu kini berada di hadapannya. Menatapnya tajam dan penuh kebencian.

"Apa ini rencanamu?." Desisnya marah. "Katakan padaku. Apa ini rencanamu?. Kau ingin menggulingkanku dan menjadi ratu?."

"Aniyeo Jungjeon-mama." Wanita itu kini mengangkat wajahnya dan dengan brani menatap mata wanita yang ada di depannya dengan penuh percaya diri. "Apa yang terjadi sekarang bukanlah rencana saya. Semua ini adalah balasan dari kejahatan yang anda lakukan."

"Beraninya. Beraninya kau bicara seperti itu padaku!." Bentaknya dengan penuh kemarahan. Tangannya mengepal.

"Saya hanya mengatakan kebenaran."

"Kebenaran?. Kebenaran apa yng kau bicarakan?. Aku adalah Jungjeon, pemimpin Nae myeong bu. Beraninya kau bicara tentang kebenaran padaku!."

"Saya." Selanya. "Saya tau semuanya." Katanya dengan tenang.

"Suk bin!."

"kejahatan anda mama. Kejahatan pada para selir, pada anak saya. Dan 10 tahun lalu. Kejahatan keluarga anda. Juga-" wanita itu menggantung kata-katanya.

Wajah wanita itu memucat. Tangannya nampak mencengkram rok chima-nya yang berwarna merah darah.

"Tentang putra mahkota." Ucapnya sambil tersenyum penuh percaya diri.

.

.

.

The Royal ConcubineWhere stories live. Discover now