Chapter 1

104 6 0
                                    

"Hyung! Ada seorang pelanggan yang ingin kau yang mengantarkan pesanannya" ujar salah satu pelayannya kepada chef direstoren itu yang sedang membuat menu untuk pelanggan yg lain sambil menepuk pundaknya. "Mengapa harus aku? Kenapa tidak yang lain saja? Ada banyak pelayan disini, kau juga bisa kan mengantarkan pesanannya" jawab chef tersebut yang masih sibuk berkutat dengan masakannya.

"Entahlah hyung, pelanggan itu sangat menginginkan jika kau yang mengantar pesanannya" ujar pelayannya "Jika aku yang mengantarkan pesanannya, lalu yang membuat menu untuk pelanggan lain siapa,hyuk?" jawab chef itu kepada pelayannya yang ternyata memiliki nama Hyuk.

"Masih ada aku,hyung. Kau tidak mempercayaiku?" tanya hyuk "Baiklah,baiklah akan aku antarkan menu ini'" jawabnya sambil melepaskan celemeknya lalu mengambil nampan dan mengantarkannya kepada pelanggan meja no 10.

"Ini tuan pesanannya" ujarnya sambil menaruh secangkir kopi diatas meja yang terdapat papan bertuliskan angka 10.

"Terima kasih. Maukah kau menemaniku,Lee Hongbin?"

Ia membelalakan matanya ketika mendengar namanya dipanggil oleh seseorang dihadapannya, ia membeku seketika.

'Bagaimana bisa dia tahu namaku?' batinnya

"Duduklah, aku ingin bicara denganmu" lanjut lawan bicaranya mempersilahkan untuk duduk

Seorang chef yang ternyata bernama Lee Hongbin ini langsung mendudukan dirinya dikursi yang berhadapan dengan seseorang yang mengetahui namanya tersebut.

"Mengapa kau mengetahui namaku?" tanya Hongbin, "Kau melupakanku?" tanya pria dihadapannya. "Kau siapa? Aku tidak mengenalimu, sungguh" jawab Hongbin

"Aku tidak akan langsung memberitahumu, mungkin aku akan sedikit bermain denganmu" ujarnya sambil menyeruput kopi yang dihidangkan oleh Hongbin tadi.

Sedangkan ditempat lain.

'Pantas saja orang itu meminta Hongbin hyung yang mengantar pesanannya ternyata dia ingin bertemu dengan Hongbin hyung.' batin Hyuk sambil memerhatikan hyungnya dan seseorang dihadapan hyungnya tersebut.

Kembali ditempat Hongbin.

"Bermain? Apa maksudmu?" tanya Hongbin yang dibuat bingung oleh pria dihadapannya

"Kau tidak mengerti? Lebih baik langsung saja dimulai" ujarnya "Apa kau melihat taman diarah jam 9? Apa yang kau ketahui tentang itu?" lanjutnya sambil kembali menyeruput kopinya

"Aku melihatnya, aku juga mengetahuinya" jawab Hongbin "Lalu, ada apa dengan taman itu?" dilanjut dengan pertanyaan oleh Hongbin. "Apakah kau mengingat sesuatu yang terjadi disana 16 tahun yang lalu?" pria itu kembali bertanya pada Hongbin

"Kejadian 16 tahun yang lalu?" tanya Hongbin yang tiba tiba teringan sesuatu

FLASHBACK MODE ON

Hongbin sedang berjalan disekitar taman lalu ia melihat anak laki laki yang sedang bermain bola dengan lihainya. Hongbin tertarik dan berjalan menghampiri anak laki laki yang sedang bermain bola itu, tetapi tanpa sepengetahuannya terdapat bola yang akan menghantamnya.

BRUAKHH!

Hongbin langsung terjatuh setelah bola itu berhasil menghatam kepalanya. Kepalanya sangat pusing dan penglihatannya kabur, itulah yang dia rasakan sekarang. Walaupun penglihatannya tidak jelas tetapi dia masih dapat melihat seorang anak laki laki menghampirinya dengan wajah panik.

"Apakah kau baik baik saja?" tanyanya sambil membantu Hongbin untuk duduk. "Kepalaku sangat pusing,hyung" jawab Hongbin sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pusing itu.

"Tunggu sebentar" ujarnya sambil berlari mengambil handuk dan botol minum dari tasnya setelah ia mengambilnya ia langsung berlari menghampiri Hongbin. Ia membasahi handuk dengan air yang ada dibotolnya dan mengompreskannya pada kening Hongbin.

"Terima kasih,hyung" ujar Hongbin sambil memegang handuk itu agar tidak jatuh

"Sama-sama, maaf tadi aku tidak sengaja. Aku tidak tahu jika bola itu akan mengenaimu." Anak laki laki itu meminta maaf pada Hongbin dengan nada penuh penyesalan

"Tidak apa-apa,hyung" jawab Hongbin dengan senyumannya yang manis menampilkan dimple dipipnya

"Hm, namaku Jung Taekwoon" ujar anak laki laki itu yang ternyata bernam a Jung Taekwoon sambil mengulurkan tangannya

"Namaku Lee Hongbin" jawab Hongbin sambil menerima uluran tangan itu

"Oh,iya hyung kau suka bermain sepak bola?" lanjut hongbin "Iya aku sangat menyukainya" jawab taekwoon, "Mengapa kau memanggilku hyung? Aku masih 10 tahun" lanjut taekwoon

"Aku kan belum mengenalimu sebelumnya jadi aku memanggilmu hyung dan kau juga ternyata lebih tua dariku, aku masih 7 tahun hyung" jawab hongbin kembali menampilkan dimple manisnya

Setelah pertemuan itu Taekwoon dan Hongbin berteman baik sampai suatu saat Taekwoon harus pindah karena ayahnya harus mengurusi perusahaan yang berada di Jepang, Hongbin yang mendengar kabar itu dari temannya yang kebetulan juga adalah teman Taekwoon merasa sangat sedih apalagi ia tidak mendengar langsung dari Taekwoon tetapi ia menitipkan surat untuk Hongbin.

Hongbin membuka surat itu dan membacanya

'Aku tahu ini sangat mendadak. Maafkan aku karna tidak bisa langsung berpamitan padamu, aku hanya bisa memberikan surat ini.

Jika kau membaca surat ini berarti aku sudah tidak bisa bertemu denganmu lagi.

Banyak hal yang sudah kita lakukan bersama, aku terima kasih padamu karena sudah mau menjadi temanku.

Aku tidak ahli dalam membuat surat. Jadi langsung saja.

Kau tahu aku pasti akan merindukan senyumanmu yang manis,cerewetmu,dan semua yang ada didalam drimu aku pasti akan merindukanya.

Satu lagi, kau tahu? Aku sangat menyukaimu Lee Hongbin saat kita pertama bertemu.

Semoga kita bis bertemu suatu saat nanti

Jung Taekwoon'

Hongbin langsung meneteskan air matanya setelah membaca surat itu, ia tidak percaya bahwa temannya yang sudah ia anggap sebagai kakakknya sendiri lalu berjanji akan selalu menemaninya. Sekarang harus pergi meninggalkannya, ia tidak mengerti mengapa hyungnya tidak memberitahunya dan mengapa harus melalui surat ini. Ia juga tidak yakin apakah ia bisa bertemu dengan taekwoon hyung kembali atau tidak. Tetapi, ada satu hal yang membuat Hongbin terkejut dari surat itu yaitu pernyataan jika taekwoon menyukainya. Sebenarnya Hongbin juga menyukai Taekwoon tetapi dia takut karena menyukai Taekwoon adal hal yang sangat mustahil baginya.

Setelah kejadian kepergian Taekwoon, Hongbin melanjutkan kehidupannya seperti biasa dan mencoba untuk melupakan Taekwoon, karena ia merasa sia-sia untuk menunggu kedatangan Taekwoon kembali.

Saat Hongbin menginjak sekolah menengah atas ia bertemu dengan teman baru yang bernama Hyuk, Hongbin sangat nyaman jika bersama Hyuk dan bisa melupakan Taekwoon. Hongbin dan Hyuk selalu bersama hingga mereka diperguruan tinggi.

FLASHBACK OFF

"Aku mengingatnya" ujar Hongbin sambil menatap seseorang yang ada dihadapannya.

TO BE CONTINUE

Black Night TownOù les histoires vivent. Découvrez maintenant