Zidan melihat-lihat sekitar taman sampai akhirnya dia melihat ada stand es krim tak jauh dari tempatnya berdiri,ia melirik Ele sebentar,ternyata gadis itu telah menemukan tempat duduk yang nyaman untuk dirinya,tak butuh waktu lama,zidan langsung pergi membeli Es krim,ia rasa mungkin dari es krim mereka bisa lebih dekat lagi.
Tak butuh waktu lama dua buah cup besar es krim telah berada ditangannya,vanilla dan coklat,Zidan ingat jika Ele sangat menyukai rasa coklat,Zidan iri dengan para coklat karena diri mereka dicintai oleh Ele dibandingkan diri Zidan sendiri,tanpa sadar Zidan tersenyum memikirkan hal itu.
Ia langsung saja menuju tempat dimana Ele duduk tadi,ia melangkahkan kakinya dengan semangat semoga saja kemanisan es krim coklat ini,bisa membuat hubungan mereka bertambah manis,pikir Zidan.
Langkah besar milik Zidan perlahan-lahan berhenti,matanya menyipit melihat kearah tempat yang diduduki Ele,disana dibawah pohon rindang itu,Ele sedang duduk dengan tawa yang menghiasi wajahnya,tangannya membawa Es krim coklat yang terlihat menggiurkan dari kejauhan.
David
Laki-laki itu duduk di samping Ele,entah apa yang sedang mereka bicarakan namun dari sini Zidan bisa melihat Ele begitu bahagia.
Zidan terus melihat kearah Ele,sampai tak sadar es krim yang berada ditangan menetes panas matahari membuat es krim ini mudah mencair,zidan melihat kearah es krim yang ia bawa,sungguh miris melihat nasib es krim yang ia bawa.
Mungkinkah Ele dulu juga merasakan sakit yang sama ketika melihatku dengan Nia?.
Haruskah Zidan berhenti mengejar Ele?,melihat Ele bisa bahagia membuat dirinya sakit.
Semudah itukah hati Zidan menyerah hanya karena melihat Ele bahagia dengan laki-laki lain,semudah itukah?.
Namun bayang-bayang wajah bahagia Ele terus menghantui pikirannya,apalagi David adalah seorang psikolog sudah dapat dipastikan David bisa lebih mengerti Ele,buktinya David bisa dengan mudah membuat Ele tertawa lepas,padahal bagi Zidan hal itu sungguh sulit.
"Woiii nglamun aja sih,tuh es krim nya meleleh",Zidan tersentak kaget mendengar suara Nia yang berada tepat dibelakangnya.
Ia melihat es krimnya lagi,dan langsung menyodorkan es krim untuk Nia,sia-sia jika dibuang,es krim itu dibeli dengan uang.
"Nih"
"Wuihhh,makasih buat aku nih",Zidan mengangguk sebagai jawaban,moodnya turun drastis,ia lebih memilih menikmati es krim vanilla miliknya mencoba untuk memperbaiki moodnya.
"Oh ya liat David nggak?",tanya Nia,gadis itu menikmati es krim gratis dengan lahapnya.
Zidan menunjuk posisi David dengan dagu miliknya,mata Nia melebar kaget melihat pemandangan yang tersaji tak jauh didepannya itu.
"Oooopsss,sialan David,ninggalin aku gitu aja,e h sekarang malah enak-enak makan es krim",omel Nia,dia meluapkan rasa kesalnya karena tadi dia ditinggal David begitu saja,memang jahat laki-laki itu,meninggalkan Nia seorang diri ketika sedang asyiknya mengabadikan foto.
Nia melihat kearah Zidan lagi,dia baru tersadar akan satu hal,tentang es krim yang ia makan seenak jidatnya.
"Mmmm,harga es krimnya berapa Zi?"tanya Nia,Nia wanita peka,dia sadar es krim itu bukan untuk dirinya saja,tapi bukankah tadi Zidan sendiri yang memberikannya mengapa Nia harus repot-repot mengganti es krim itu dengan duit,bodoh Nia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert
RandomON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-20
Mulai dari awal
