[6]

76 4 1
                                    

"Tuh liat kan, si Fika tuh cuman pengen ngerusak hubungan kita. Dia nggak pengen ngeliat aku bahagia sama yang lain", jelasku.

"Iyaiya Kevin, aku percaya sama kamu kok", ucap Nadya.

    Setelah kejadian itu, si Fika nggak pernah muncul lagi di kehidupanku. Dan kabarnya dia sudah menemukan pasangan baru. Bagus lah pikirku, semoga itu pasangan yang tepat untuk Fika.

***

28 Februari 2016.
    Ntah kenapa aku ngerasa Nadya dari 4 hari yang lalu sibuk sekali. Ah mungkin saja pekerjaan di kantor dia sedang banyak. Bahkan Nadya hanya sekedar mengucap morning, dan ngasih kabar waktu istirahat jam makan siangnya. Aku takut, takut kalau perasaan dia berubah.
    20:00 WIB/21:00 WITA. Sampai detik ini pun tetap saja Nadya belum mengabariku. "Nadya kemana ya", batinku. Huh cemas, khawatir, dan takut dia kenapa-kenapa. Kenapa dari sore aku hubungin nggak ada respon sama sekali. Oh my god dia kemanaaaaaa..... Apa dia lupa kalau besok hari spesialku? Nadya where're you?

22:30 WIB/23:30 WITA. Tiba-tiba ada notif masuk di hpku,

"Sayang sudah tidur? Maaf ya baru ngabarin tadi ada rapat mendadak dan ngelembur di kantor karna berkas lagi banyak hari ini. Maaf ya sayang, tadi hpku lowbat aku lupa bawa charger", isi pesan Nadya.

"Aku belum tidur, aku daritadi nungguin kamu. Aku khawatir, takut kamu kenapa-kenapa. Syukurlah kalau kamu nggak apa-apa.", balasku lega.

"Sebentar ya sayang aku mau mandi, lengket banget badanku hehehehe", balas Nadya.

"Okay"

*panggilan videocall masuk dari Nadya*

"Hai sayang", sapa Nadya.

"Eh hai iya sayang. Katanya mau mandi?", sahutku.

"Wait yaaaaah tunggu, jangan kemana-mana", kata Nadya.

"Hah? Kamu mau ngapain Nad?", tanyaku penasaran.

Kemudian Nadya menyenderkan hp dia, dan menutup kamera handphonenya. 20menit kemudian.... OMG! Antara seneng dan sedih :')

 OMG! Antara seneng dan sedih :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Kevinku! Disini udah jam 00.00 WITA nih. Happy birthday ya sayang. Selamat tanggal 29 yang ke 18, semoga apa yang kamu inginkan tahun ini tercapai dan semoga kamu tetap jadi Kevin kebanggaannya mama kamu yaaa", ucap Nadya melalui videocall.

"Kok kamu diem aja sih sayaaang? Yaudah deh, kamu mau dengerin aku nyanyi nggak? Mau ya? Wait a minutes", sambung Nadya.

Aku bener-bener nggak bisa berkata-kata.... Nadya menyalakan lilin di atas kue ulang tahun untukku.

"Happy birthday Kevin, Happy birthday Kevin, Happy birthday...Happy birthday....Happy birthday Kevin!"

"Ayo dong tiup lilinnya, masa aku sih yang niup? Hahahaha", canda Nadya.

"Yaudah deh kita tiup bareng-bareng yaaaa Vin. 1...2...3"

"Eittttt.. Make a wish dulu dong Vin. Masa langsung ditiup aja", sambung Nadya.

"Eh i...iya, yaudah make a wish nya sama kamu juga yaaaa", sahutku.

"Aamiinnn. Udah nih make a wishnya. Ulang ya diitung lagi terus kita tiup lilin ya, Vin. 1....2....3"

*fuuuuuhhhh*

"Cieeee niup lilin bareng. Happy birthday lagi yaaa sayangku. Sebenernya aku tadi nggak ada rapat di kantor, nggak ada lembur di kantor. Pulang dari kantor tadi aku langsung ngambil kue tart dan beli perlengkapan buat ini semua. Hehehe maaf yaaa nggak ngabarin dari siang", ucap Nadya.

"Aku nungguin, aku tuh khawatir kamu kenapa-kenapa. Aku kira kamu bakal lupa hari spesialku ini, aku kira kamu terlalu sibuk dengan karirmu. Huh.", sahutku kesal.

"Yaaaa enggak lah, mana ada sih aku lupa sama kamu sayang. Eh iya ini kuenya nggak mau di makan nih? Aku makan sendiri loh ya hahahaha. Ayo potong kuenya, potongan pertama buat aku ya Vin!", ucap Nadya.

"Ah kamu kelamaan Vin! Yaudah biar aku aja yang potong kuenya sendiri, aku makan sendiri wleeeee. Nih yaaa aku makan haha, kamu mau nggak?", sambung Nadya menggodaku.

"Dasar tukang makan, makin chubby kamu nanti Nad.", sahutku.

"Biarin wleeeee. Sini aku suapin, buka dong mulutnya Vin. Aaaaaakkkkkkk"

Setelah kurang lebih hampir 1jam kita videocall, akhirnya Nadya pun ketiduran.

The Power Of LDRWhere stories live. Discover now