part 9

267 12 0
                                    

"Anya...." Anya mengalihkan pandangannya dari pemandangan luar bianglala ke mata Dava

Dava melemparkan senyum termanis nya saat Anya menatapnya. "Gak jadi deh hehehe"

"Aneh lo kak" Anya tersenyum sedikit dan kembali melihat pemandangan.

-------+++-----------+++-------------+++

"Makasih ya kak" Anya melepaskan sabuk pengaman mobil Dava.

"Ya... Udah sana turun"

"Ngusir nih? Yaudah gue turun dan gak mau naik mobil lo lagi" Anya mulai membuka mobil Dava.

"Ettsss...." Dava memegang tangan Anya yang hendak membuka pintu mobil. "Gak gitu maksudnya..."

"Iya..iyaa.. yaudah kak, gue masuk dulu" anya keluar dari mobil Dava "makasih kak" kata Anya sambil melambaikan tangan ke arah Dava yang mulai menjalankan mobilnya. Kemudian anya masuk ke dalam rumahnya.

Saat Anya berjalan ke kamarnya tiba tiba hp Anya bergetar.

"Siapa telpon? Gue gak kenal nomernya" Anya menerima panggilan telepon dari nomer yang tidak dikenal.

"Hal.."

'anya keluar bentar dong'
'ni orang maen serobot aje' batin anya

"Ini siapa ya?"

'keluar dulu kek....buruannnn!!!'

"Ehh... Iya-iya" akhirnya anya langsung keluar dan membuka pintu

"Hallo..?? Hal... Anya!"

Anya terkejut saat mengetahui siapa yang berada di depan rumahnya, "ngapain kesini kak?"
Ternyata yang ada di depan rumah Anya adalah Cameron.

"Aelahh.. matiin dulu kek panggilannya"

"Oiya ..." Anya melihat hpnya kembali "udah lo matiin kak, aelah -_-"

"Ya elo sih lama, yaudah gue matiin duluan" Cameron nyengir kuda

"Oiya kak ngapain kesini?"

"Gak boleh?"

'dihh ditanya malah balik nanya' batin anya

"Ya boleh sihh.. yaudah masuk" akhirnya Cameron masuk dan diikuti Anya.

"Duduk kak" Cameron pun duduk di sofa panjang yang ada di ruang tamu. "Mau minum apa?" Tanya Anya.

"Es teh manis boleh?"

"Okey... Tunggu ya kak" anya pergi ke dapur untuk membuat dua gelas es teh dan menyiapkan beberapa cemilan karena di rumahnya sekarang tidak ada siapapun kecuali Anya dan Cameron. Setelah lima menit Anya berkutat di dapur akhirnya dia kembali membawa nampan yang berisi dua gelas es teh dan tiga cemilan beda jenis.

"Silahkan kak" anya menaruh nampan di atas meja dan menaruh segelas es teh ke depan meja Cameron. Kemudian Anya duduk di sebelah Cameron dan setelahnya dia menyalakan tv.

"Rumah lo sepi banget, gak ada orang?"

"Ada, gue sama lo"

"Maksud gue bukan itu..."

"Hehehe iya, kalo hari biasa orang tua gue pulang malem, terus kalo belum jam 8 malem kakak gue belum pulang"

"Oohh... kakak lo cewek apa cowok?"

"Kenapa emang? Kalo cewek mau lo sepik ya?" Anya menunjuk Cameron sambil menyipitkan alisnya.

"Kalo iya kenapa? Kalo enggak kenapa?"

"Kebiasaan deh lo kak, gue nanya' ke elo-lo balik nanya' ke gue" Anya melipat kedua tangannya di depan dada sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahaha... Iya ya.. yaudah berarti lo gausah tanya' ke gue"

Endorse JodohWhere stories live. Discover now