Belum sempat bunda Ele menjawab perkataan Zidan,pasangan suami istri datang dengan senyum yang tak bisa dijelaskan,entah karena tadi mereka melihat sikap Ele yang aneh.
"Hei bro,gimana kabarnya"sapa Farhan sambil duduk disebelah Zidan.
"Eh bang,mbak,kabarnya baik bang,gimana dengan calon penghuni baru rumah ini"jawab Zidan sambil melihat perut Shinta yang sudah nampak membesar.
"Eh,kau tak penasaran kah dengan keadaanku",sungguh Farhan dengan calon anaknya sendiri saja ia cemburu.
"Kalau dia sehat pasti orang tuanya juga sehat kan bang",jawab Zidan.
"Ahh whatever"ucap Farhan.
"Hah kamu bilang apa Han, wastafel",ucap bunda Ele dan dihadiahi tawa yang sangat lebar dari semua manusia yang ada di sana.
"Aduh,penyakit bunda kambuh deh,whatever Bun bukan wastafel"jawab Farhan sambil menepuk jidatnya.
"Ahh sudahlah kalian membuat bunda bingung,mendingan bunda buat minuman aja buat Zidan"jawab bunda Ele menyerah.
Dengan sigap Shinta langsung berdiri dan menghampiri sang mertua. sebagai menantu yang baik sudah menjadi tugas Shinta untuk meringankan beban Mertuanya.
"Sudah buk,ibuk duduk aja biar Shinta aja yang buatkan minuman untuk Zidan",sungguh menantu teladan Shinta.
"Tapi.."sebelum Bunda Ele melanjutkan kalimatnya Shinta sudah menuntun wanita tua itu untuk duduk dan bergabung bersama dua pria itu.
Shinta langsung pergi ke dapur dan meninggalkan ke tiga orang tersebut,sesampainya Shinta didapur yang ia lihat adalah pemandangan yang membuat dirinya ingin tertawa,ia sedang melihat sang adik ipar sedang mondar-mandir tak jelas di sana.
"Kamu lagi ngapain El?"tanya Shinta keheranan.
"Eh mbak Shinta,bikin kaget aja",jawab Ele kaget.
"Ngapain kamu mondar-mandir terus?",ulang Shinta.
"Ha,nggak papa kok mbak"jawab Ele,bahkan Ele sendiri tak tahu mengapa ia bisa punya sikap yang aneh seperti itu.
"Owh,kamu disuruh ibuk buat minuman untuk Zidan tuh"bohong Shinta.kalau ia tak berbohong mungkin Ele hanya diam di sana,dasar gadis introvert.
"Owh siap-siap mbak"jawab Ele,ia harus bisa membuktikan bahwa ia sama sekali tak gugup dengan kehadiran Zidan.
***
Kembali lagi keruang tamu rumah Ele,disana masih sama keadaannya mereka sedang berbincang-bincang santai.
"Owh ya Nia kapan datangnya Zi?"tanya bunda Ele yang sudah tak sabar bertemu Nia.
"Enggak tau tan,mungkin bentar lagi..eh itu tan Nia udah datang",belum sempat Zidan selesai berkata Nia datang dengan wajah gembira,ia tak datang sendiri ada David disampingnya.
"Bundaaa"sapa Nia,ia langsung berlari menghampiri bunda Ele.
Seperti layaknya pertemuan kebanyakkan wanita,Nia langsung memeluk bunda Ele dengan penuh kerinduan,bunda Ele pun membalas pelukan Nia dengan semangat pula.
"Nia kangen sama bunda".Nia sudah terbiasa memanggil bunda Ele dengan panggilan bunda.
"Bunda juga kangen sama Nia,kamu kemana aja,kok udah lama nggak main kesini",Nia tersenyum mendengar curhatan wanita tua itu.
"Maaf Bun,banyak hal yang harus Nia selesaikan Bun",ucap Nia.
Kemudian Sang bunda melihat lelaki yang berdiri di samping Nia,seakan mengerti apa yang ada dipikiran bunda Ele,Nia memperkenalkan kepada bunda Ele.
"Owh ya Bun,kenalkan dia David dan David kenalkan ini tante Rita ibunya Ele",ucap Nia memperkenalkan dua orang yang belum tahu satu sama lain itu.
Owh ya,Rita adalah nama ibunya Ele,banyak orang yang selalu pakai nama bunda Ele,bukan nama Rita,jadinya banyak orang yang belum tahu nama ibu Ele yang sebenarnya.
"Wah ini calon kamu Ni,pinter kamu milihnya,tampan",ucap bunda Ele sambil memegang bahu David,david menyengir bahagia dibilang tampan namun juga mendengus kesal atas berita hoax yang dilancarkan Bunda Ele.
Sedangkan Farhan dan Zidan malah tertawa lepas mendengar ucapan wanita itu.
"Hahahaha,palingan dia kesini mau kasih undangan pernikahan",ledek Farhan.
Zidan hanya bisa tertawa simpul tak mungkin ia tertawa lepas,didalam hatinya masih tersimpan rasa tak enak pada Nia.
Mendengar ucapan Farhan David melirik sebal kearah sahabat karibnya,sedangkan yang dilirik malah terus tertawa lebar,David tahu betul perihal sifat menjengkelkan milik Farhan. Sedangkan Nia ia malah menekuk wajahnya mendengar ucapan itu.tak mungkinkan jika ia marah.
"Apaan sih bang,nggak kok Bun,David itu cuma temen"jawab Nia cepat ia tak mau hal ini menjadi bahan obrolan yang memanjang.
"Loh Nia kapan datang?",tanya Ele sambil membawa nampan berisi teh dingin,ia kaget ternyata sahabatnya itu juga datang.
"Barusan El",jawab Nia singkat,lalu Nia dan David duduk bersebelahan.
Ele langsung memberikan minum di meja,tak ada satu patah katakan terucap dari mulutnya,lagian tanpa disilahkan pun Zidan pasti langsung menyeruput teh itu,pikir Ele. Hanya lirikan tanda sapaan saja yang ia berikan kepada Zidan,belum sanggup Ele untuk berbincang lama dengan cowok yang menjadi perusak hubungan persahabatannya namun sekaligus cowok yang pernah ia suka.
Pernah
Bukan,seharusnya kata pernah harus dihilangkan,karena sampai saat ini Ele bahkan masih gugup berada didekatnya.
______________________
23:58 update
Selamat akhir tahun 2016 guys,
Jangan lupa Vote dan Commentsnya.
See you soon
Salam persahabatan:tridiyan19
YOU ARE READING
Introvert
RandomON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-19
Start from the beginning
