"Iya tan,maaf, banyak kesibukkan akhir-akhir ini"bohong Zidan,bukankah ia memang menjauh akhir-akhir ini. Sungguh dosa Zidan telah berbohong kepada Ibunda Ele. Tak mungkin juga Zidan mengutarakan alasan yang sebenarnya,itu mustahil.

"Mimpi apa kemarin,kok sekarang didatangkan pria tampan",celoteh bunda Ele,hanya untuk permulaan sebuah percakapan apa salahnya.

"Mimpi kedatangan calon mantu Bun,hahahah",canda Zidan.bukan sekedar bicara Zidan,ia menyelipkan sedikit kode didalam kalimatnya tadi,dibumbui dengan nada bercanda.

Pada awalnya bunda Ele mengernyit bingung dengan perkataan Zidan,namun diakhir kalimat Zidan menambahi sebuah tawa,akhirnya bunda Ele ikut tertawa pecah dengan candaan itu.

"hahaha tan,bercanda aku"kata Zidan disela tawanya,sungguh lelucon yang bermakna dalam. Ingin dirinya bilang bahwa tadi bukanlah lelucon namun Zidan rasa masih ada waktu yang lebih baik untuk mengungkapkan semuanya.

"Kamu itu lho nak,tante kaget dengernya" dan tante akan ijinkan kalau memang kamu mau meminang Ele,lanjut Bunda Ele dipikirannya.

Bunda Ele tertawa sendiri memikirkan waktu itu datang,waktu dimana ada seorang pria datang meminta izinnya untuk meminang Putri satu-satunya itu.

"Oh ya nak,kamu sendirian aja?"tanya Bunda Ele setelah mereka berhenti tertawa.

"Enggak sih tan,sebenarnya sama Nia tapi katanya dia lagi ada urusan sebentar nanti juga nyusul kok",jawab Zidan.

Bisa dibilang Zidan memang sudah kenal akrab dengan keluarga Ele,hanya saja waktu memang belum mengijinkan Zidan untuk kenal dekat Ele,Ele pribadi pendiam jika sudah ada orang asing didekatnya apalagi lain jenis,tapi jika ia sedang bersama keluarga Ele bisa saja tertawa lepas,dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Zidan untuk mendekati Ele.

"Owh,Nia juga udah lama banget nggak main kesini,kalian kok kompak ya muncul sama ngilangnya barengan",Zidan terkesiap mendengar ucapan wanita itu,andai saja tante tau semuanya,ucap Zidan didalam hati.

Zidan memikirkan kalimat yang tepat yang akan ia ucapkan.

"Mungkin dia juga sibuk tan",hanya alasan itu yang bisa Zidan ucapkan ia tak mau salah bicara.

"Owh ya tan,sampai kapan pria tampan ini berdiri disini tak dipersilahkan masuk",ucap Zidan sambil dibumbui candaan.

"kamu bisa aja nak,yaudah silahkan masuk pria tampan"jawab Bunda Ele dengan dibumbui candaan pula.

"Terimakasih tante cantik"jawab Zidan disertai senyum menawan miliknya,itulah yang diajarkan ayah Zidan supaya ia menjadi lelaki gentleman didepan sang calon mertuanya.

'Dapet hatinya Ele aja belum,udah berani-berani bicara soal mertua'ucap Zidan didalam hati.

Zidan masuk kerumah yang sudah lama tak ia kunjungi itu,suasana masih sama sejak terakhir ia datang,sejuk.

"Oh ya kamu kesini,mau ketemu Farhan apa Ele atau malah Shinta?"tanya Bunda Ele dengan semangat,ia menyukai pribadi Zidan yang enak diajak bicara dan suka membuat lelucon persis dengan anak lelakinya.

"Ketemu siapa aja boleh kok Bun",Zidan juga bingung perihal alasan ia datang kerumah Ele untuk menemui siapa,yang ia tahu ia kesini hanya untuk silaturahmi saja,tak ada maksud untuk bertemu salah satu penghuni rumah.

IntrovertOnde histórias criam vida. Descubra agora