Surprise? [on revision]

379 18 0
                                    

Kami semua berada didalam bus. Aku duduk bersama Alec di bangku paling belakang.
Heidi nampak sedang memberikan informasi tentang legenda yg terkenal di Italy. Aku tak memiliki keinginan mendengarkannya, ku letakkan kepalaku dibahu Alec. Ia menatap luar jendela, bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Aku tau dia sedang memikirkan sesuatu.

Aku melirik diseberang bangku tempat ku duduk, ada seorang wanita cantik tertawa bersama temannya. Bau mereka cukup menggoda. Beruntung aku sudah berburu tdi. Jadi mungkin mereka akan kuberikan pada yg lain.

"Dimana Dem sekarang?" tanya Alec tiba tiba.
"Ia sedang ditugaskan bersama Felix" "Kemana?"
"Entahlah, aku tak ingin membicarakannya" Alec kembali diam.

"Kita akan tiba di Volterra pada pukul 4 pagi. Kalian bisa beristirahat sebentar. Hari kita akan sangat menyenangkan besok." Sahut Heidi memecah keheningan diantara kami.

Aku ingin pulang, aku merindukan Demetri ditengah kecemburuanku. Aku menutup mataku, berpura pura tidur dan akan membukanya saat bus berhenti.

   Terasa bus yang kami tumpangi perlahan berhenti. Aku membuka mataku dan kulihat alec yg masih melihat jendela. Ketika aku mengangkat kepalaku dari bahunya. Saat itu juga ia berdiri bergegas keluar. Aku menyusulnya. Aku memanggilnya beberapa kali akan tetapi ia tetap berjalan.

"ALEC, DENGARKAN AKU!" teriakku hingga seluruh turis yg dibimbing Heidi melihatku. Ia berbalik melihatku tanpa ekspresi.

"Jane percayalah, jangan menggangguku. Aku tak ingin melukaimu"
"Kau melukaiku dengan cara ini alec." tegasku. ia menghampiriku, dan memelukku.
"Hanya sebentar, jane" ia lalu berlari seperti manusia, aku mengikutinya. 

-skip to Volterra after breakfast- 


Aku berada di kamarku, memandang jendela dengan tatapan kosong. Kudengar pintu kamarku diketuk dan terbuka.
"Jane?" sapa mom athen. Aku hanya diam. 
"Jane, apa yg terjadi? Dem bilang kalian berdua bertengkar?"
"Tidak, mom. Hanya aku yg mungkin sedikit egois" balasku lirih. kudengar langkah sepatu menghampiriku.

Mom Athen adalah ratu Volturi yg peduli dan menyayangi smua pengawal. Seperti ia menyayangi anaknya, Demetri.
Mom athen menghampiriku lalu bercerita panjang lebar sambil memeluk bahuku, ia bercerita bahwa demetri depresi saat aku meninggalkannya terbaring lemah kemarin. Aku hanya bisa terdiam.

"Mom, aku cemburu.."
"akan pekerjaannya?" sela mom Athen
"well, aku hanya takut ia melupakanku" Ia tersenyum
"Jane, kaulah alasannya untuk hidup, kaulah semangatnya menjalankan misi. Ia mencarimu kemarin, ia kabur ditengah perjalanannya bersama Felix. kemudian ia menemukanmu, tapi ia kembali karna tak ingin membuat emosimu meluap" aku mendongak, ingin rasanya aku meminta maaf padanya atas semua kebodohanku meragukannya.

Aku berlari meninggalkan mom Athen dikamarku. Ia mengejarku lalu menarik tanganku.

"Ia mendapat tugas dari aro satu jam yg lalu Jane." ujarnya. Aku tertunduk lesu.

"Demetri mencarimu" sahut Alec tiba tiba. Kami menoleh sekejap padanya.

"Tapi demetri bilang padaku..." ucap mom athen tergagap, Alec menyeringai. Tiba tiba mom Athen tertawa.

"Temui dia Jane" ucapnya dengan senyum yang tulus.
"Mom? tapi tadi mom bilang... Mom mempermainkanku? Kau juga Alec?" "Aro masih bisa merubah pikirannya Jane" balas mom Athen menenangkanku.
"Apa yang kau lakukan Alec?" "Bergegaslah ia menantimu ditaman, gunakan baju yg menarik. Jangan khawatirkan Master Aro. Ia mengijinkanmu keluar dari kastil sejenak dengannya," jelas Alec.

mom Athen dengan sigap menarikku untuk berganti baju.

✖✖✖

"Dem.." sapaku pada Demetri yang berdiri membelakangiku.
"Jane!" Demetri berlari menghampiriku langsung memelukku erat.
"Maafkan aku Jane aku--" aku menempelkan telunjuk dibibirnya. ia terdiam.
"Aku yang salah. Aku bodoh telah meragukanmu. Aku mengira kau akan melupakanku demi pekerjaanmu" ucapku.
"Jane, tak ada hal yang bisa membuatku melupakan jiwaku, kau segalanya bagiku. Kau yang pertama dalam hidupku. Kau alasanku bertahan" ia memelukku lagi.
"Aku mencintaimu Dem"
"Aku mencintaimu." kami berciuman ditengah taman yang sepi ini.

"Hey, ayo berkeliling" sahutnya sembari tersenyum.
"Berkeliling?"
"Ya!" ia dengan cepat naik ke atas mobil jeep merah diseberang taman. Aku tertawa, lalu bergegas naik bersamanya.

Number One [On Revision]Where stories live. Discover now