2nd

60 5 1
                                    

"Rahasia, bukan sesuatu yang tabu untuk didengar oleh salah satu panca indera yang ada dalam tubuh. Bukan juga soal kebohongan ataupun soal fakta yang sengaja di tutup-tutupi. Ini hanya soal waktu. Bukan ingin menutup mulut tetapi hanya sekedar menjaga agar tidak ada yang terluka."

Malam ini mikky sangat sibuk mencari kotak berharganya yang berwarna pink.
Suara gemuruh terdengar keras dari balik dinding kamar mikky.

Ibu mikky yang sedari tadi sedang sibuk membereskan bekas makan malamnya tadi.

"Nak, kamu sedang apa?" Ibu mikky menyeka rambutnya ke belakang telinga dan mulai mendengarkan jelas-jelas suara yang berasal dari kamar mikky.

Mikky terus saja mengeluarkan barang-barang yang berada di dalam lemari tempat ia menyimpan setumpukkan persegi yang sangat berharga baginya.

Kreeekkk
Ibu membuka pintu kamar dengan cepat dan segera menghampiri ku.

"Nak , jangan terlalu lama kamu menghirup debu-debu ini dan kamu kan tahu kamu tidak boleh terlalu capek".
Tangan ibu mengusap-usap punggungku dan menuntunku kembali berbaring ke kasur yang berbentuk persegi.

"Ibu, ibu lihat kotak pink yang mikky taruh di atas meja situ ga?" Mikky menunjuk meja belajar yang terdapat kira-kira 2 meter di samping kanan ranjangnya.

Sebab kotak itu sangatlah berharga bagi mikky.

Ibu mikky hanya menggelengkan kepalanya , yang tandanya ibu mikky memang tidak mengetahui keberadaan kotak itu.

Mikky hanya mendecak dan menghembuskan nafas beratnya.
Kepala mikky semakin pusing sekarang. Mikky memang tidak boleh berfikir terlalu keras dan tidak boleh duduk terlalu lama.

"Sesibuk itukah nak? Sampai kamu lupa meminum obat ini?"
Ibu mengangkan 4 plastik biru tua yang tersekrip rapat serta 1 botol obat milik mikky.

"Maaf bu, mikky benar-benar lupa" jawab mikky yang nafasnya sedikit tersendat-sendat.

Mikky pun meminum obat obatan yang telah di pisahkan oleh ibunya sebanyak 4 kaplet dan 1 sdm obat cair miliknya.

Yang selanjutnya ia pun dibaringkan dan dipakaikan selimut oleh ibunya.

"Lain kali kamu jangan sampai lupa meminum obat ya nak, kamu tahu kan apa yang akan terjadi jika kamu pelupakan 1 kaplet saja dari beberapa kaplet obat ini?"

Mikky hanya mengangguk dan sedikit membaringkan tubuhnya yang sedikit mulai terasa ngilu. Dan memejamkan matanya perlahan lahan.

"Sudahlah lebih baik sekarang kamu istirahat biar nanti ibu carikan kotak merah muda milikmu" ujar ibu yang kemudian mematikan lampu kamar mikky dan menarik tali kecil yang sekiranya dapat sedikit menerangi malam mikky.

***

Bell berdering kencang
Dengan terengah-engah milly berlari menuju gerbang besar SMA Oxvandra .

Baru saja selangkah mikky berjalan memasuki koridor sekolah Pak Enggar menutup dan mengunci gerbang itu.

Mikky senang karena milly tak berhasil mendahului mikky . Dan artinya milly harus mentraktir mikky makan bakso di kantin.

Mikky pun melanjutkan perjalanannya dengan langkah tegap menuju koridor sekolah . Nampaknya sudah ramai akan makluk hidup yang berlalu lalang.

Milly hanya menyandarkan tubuhnya yang sedikit berisi itu ke gerbang besar SMA Oxvandra.
Sambil mencari beribu ide untuk dapat memasuki kelas tanpa ketinggalan pelajaran sebab saat ini milly sudah memasuki kelas 12 akhir. Sudah banyak tugas yang menantinya di dalam.

M And M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang