Chap 33 : Rie's Color Eyes

Start from the beginning
                                    

Kai yang ada di depan Mark terkekeh pelan.

Kekehan Kai membuat Mark menoleh kesal.

Kai menyeringai, "He he he, akhirnya ratu kita menunjukan taringnya, he~?", ujar Kai.

Mark baru saja ingin membalas perkataan Kai, namun seruan Redya menghentikan ucapannya.

"Reiji ! Reiji !! Hoi, kau kenapa !?", seru Redya.

Mark menoleh dan melihat kulit putih pucat milik Reiji lama-lama berubah menjadi merah bercampur hitam.

Warna merah-hitam itu menyebar ke seluruh tubuh Reiji.

Asap sedikit ke luar dari tangan dan leher Reiji.

Reiji memegang erat tangannya sambil menggigit bibirnya, seakan berusaha menahan sakit.

Mark awalnya hendak menghampiri Reiji, namun sesuatu yang ia lihat menghentikan gerakannya.

Mark membelalakkan kedua bola matanya, "Redya, menyingkir dari situ !!", seru Mark.

Redya menoleh bingung ke arah Mark.

Ekspresi kebingungan itu berubah menjadi keterkejutan saat tangan Mark menarik kasar dirinya.

"Mark ! Apa yang kau laku--", ucapan Redya terpotong.

BLAARR !!

Semua menutup mata mereka.

Cahaya menyilaukan yang muncul membuat mereka semua tidak dapat melihat jelas.

Asap yang muncul menghilang, menampakan sedikit sosok cahaya yang hilang perlahan.

Semuanya tercengang dengan pemandangan di depan mereka, kecuali Kai yang menyeringai puas.

"R-Reiji..!?", seru Redya tidak percaya.

Kai terkekeh lagi, "Reiji kalian sudah 'mati'. Jiwanya sudah hilang. Kalian tidak lihat cahaya putih tadi ?", tanyanya ringan.

Semua tersentak, 'Jadi cahaya itu jiwa Reiji ?', batin mereka serempak.

Mark menggeretakan giginya marah, "Kalian brengsek...", ujar Mark sinis.

Kai tersenyum riang, "Jadi~pertarungannya mau dilanjutkan~?", ujar Kai ringan.

Redya memandang penuh amarah, "Tentu saja !! Mark, ayo !! ...Mark !?", seru Redya tidak percaya.

Mark menundukan kepalanya, "Redya. Kita mundur dulu.", ujar Mark datar.

Redya memandang tidak setuju, "Hah !? Apa maksudmu, Mark !? Ayo kita lawan dia--", ujaran Redya terhenti melihat Mark.

Mark, dengan aura hitam yang mengelilinya dan tatapan tajam yang tak pernah Redya lihat.

"Redya. Kita mundur sekarang.", ujar Mark dengan penekanan.

"...cih..", decih Redya, lalu lansung pergi dengan Mark.

Suasana lansung hening.

Tidak ada yang bersuara.

Suara Mary memecah keheningan, "Um...bisa kita lanjut jalan ?", tanya Mary pelan.

Semuanya tersadar dan mengangguk, lalu lanjut melangkah.

Sampai mereka melupakan fakta seorang Kay yang masih dalam kepribadian lainnya.

Kai menyeringai, "Hm...boleh juga muncul seperti ini. Iya, kan, Kay ?", tanya Kai pada Kay.

Kay menggerutu, "Cih. Sudahlah, kembalikan tubuhku sekarang bisa !?", seru Kay dalam batin Kai.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now