Trouble of Love

62 2 0
                                    




Ini adalah kisah kehidupan dua kakak beradik. Gak tau yang mana yang kakak, yang mana yang adik. Karena mereka kembar. Dodo & Didi.

Kisah kali ini mengisahkan tentang kisah cinta Dodo & Didi
.
.
Dodo. Begitulah mereka memanggilnya. Cowok polos yang setia dengan sebuah buku. Buku memang membuatnya merasa nyaman. Disaat Dodo sedang badmood karena mertabaknya dihabiskan Didi pun, Dodo tetap membaca buku. Dan itu membuatnya kenyang. Pikirannya kenyang akan mesteri yang terpendam dalam dunia. Bahkan perutnya bisa kenyang karena itu. Iya, kenyang dengan penyakit maag.


"Duh laper banget nih" sambil memegang perut yang menghasilkan suara menyeramkan dari dalam perutnya.


Esoknya sebuah acara tv menayangkan sebuah berita terkait meninggalnya anak kost. Dia meninggal akibat kurang makan dan minum selama seminggu 7 hari. Jadinya dua minggu. Dan salah seorang teman kostnya selaku saksi mata terlihat sangat terpukul dengan kepergian sang korban berhubung mereka berdua kembar.


"Dulu kami sering main bareng. Sekarang sudah gak bisa lagi soalnya dia udah gak ada" Didi selaku saksi mata merasa terpukul atas kepergiannya.

"Yang paling serem, dia mati muda dengan status jomblo.." Didi kembali terisak dalam tangisannya.


Lalu sosok yang 'katanya' sudah meninggal, mengelus kepala Didi. Dodo.


"Gue gak akan mati sebelum dapet pacar" Dodo kemudian bangkit dan mengambil sebuah jaket kulit berwarna hitam. Lalu sebuah kacamata hitam yang digunakannya terlihat sangat keren. Dia berjalan keluar mengambil sebuah kendaraan yang membuat Dodo terlihat semakin keren. Sebuah sepeda keranjang lengkap dengan rodanya yang berjumlah 4.

"Gue pergi dulu!" layaknya seorang bikers sejati, Dodo pergi meninggalkan Didi beserta wartawan yang hadir di dalam kostannya

"Dasar setan!!" Teriak Didi.


((~~^^~~))


Sebuah layangan putus melayang bebas di udara membuat Dodo & Didi bersemangat untuk mengejar dan mengambil layangan itu. Sialnya layangan itu tersangkut di pohon besar yang berdiri di tengah-tengah sebuah taman bermain. Dodo mengurungkan niatnya untuk mengambil layangan itu. Tetapi Didi berbeda. Didi lebih bergairah untuk mengambil layangan itu. Akhirnya Didi memanjat pohon besar itu, and Got It!! Didi mendapatkan layangan itu diiringi dengan sebuah kegembiraan. Karena terlalu gembira pohon pun ikut bergoyang. Dodo pun ikut senang dengan kembarannya itu.


"Aduh gue lupa! Gue gak bisa turun! Gimana nih?!" gumam Didi.

"Dodo! Bantuin gue turun dong! Gue takut nih!" Didi yang pemberani pun akhirnya hanya bisa jadi pecundang diatas pohon dengan sebuah layangan.


Angin pun berhembus semakin kencang. Langit menjadi gelap melengkapi suasana yang menegangkan bagi Didi.


"Ah ujan nih! Gue balik duluan yah!" Dodo berlari meninggalkan kembarannya tersebut.


Akhirnya Didi hanya bisa duduk manis pada batang yang cukup besar dengan memeluk layangannya.


"Mah! Itu ada setan mah diatas pohon!" teriak seorang anak kecil pada ibunya.


Si ibu beristigfar lalu membawa pergi anaknya dan berharap sosok yang diliatnya tidak mengikutinya.


"Gila kali ya gue dikira setan!" Didi bergumam. Lalu Didi menoleh ke kanan melihat sesosok cewek bergelantungan. Didi pun kaget dan akhirnya pingsan.

"Aduh Didi pingsan ya?" kata cewek tersebut sambil membetulkan kacamatanya.

"Ooompong.." itulah kata-kata yang terakhir Didi ucapkan sebelum pingsan.


Dodo & DidiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang