Lima : Bimbang

1.7K 128 0
                                    

'Kata orang rindu itu indah, Namun bagiku ini menyiksa'

Garnet POV

Apa ini? Siapa wanita ini? Kenapa dia menjadi wanita pertama bagi kakang? Dan dia bilang apa? Wanita pertama yang dapat meyakinkan kakang untuk mengantikan mbak Gretha? Impossible!

Sungguh aku tidak percaya begitu saja tentang apa yang mereka bicarakan. Ya sama sekali aku tidak percaya bahwa wanita didepanku ini adalah calon kakang. Serius aku tak percaya!

Dari obrolan mereka, aku hanya percaya bahwa wanita ini salah satu korban penolakan kakang! Just it!

Aku sangat yakin bahwa ini adalah salah satu trik kakang agar aku tidak berharap lagi padanya dan sialnya Bian malah datang dalam pertemuanku dengan mbak Gaby.

"Garnet" panggil Bian sambil berjalan menghampiriku

"Fabian, sini gabung" ucap kakang

"Kenalan kamu ya?" tanya mbak Gaby

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum.

Bian duduk disampingku "Fabian" dia mengulurkan tangannya hendak berkenalan dengan mbak Gaby

"Gaby. Jadi kalian?"

"Saya calon imam Garnet" ucap Bian kemudian terkekeh

"Wow...yakin banget kamu!" sewotku

"Kita kan udah di jodohin bee jadi aku jawab calon imam benar kan?" Bian merangkul pundakku

Aku yang risih mencoba mengelak tapi apa daya, tenaga Bian tak terkalahkan.

Sudut mataku melihat ke arah mbak Gaby yang mengangkatkan alisnya kemudian tertawa melihat tingkah Bian, sedangkan kakang aku lihat hanya tersenyum masam! Yes aku tau bahwa dia sedang merasa kagok saat ini!

"Kalau abege panggilannya juga beda ya Ry...kamu ga mau ngasih nama panggilan gitu buat aku?" ucap mbak Gaby manja pada kakang

Kakang menatap wajah mbak Gaby kemudian mengelus kepala mbak Gaby "Kita sudah dewasa Gab, bukan abege lagi"

Hei hei hei...apa-apaan ini? Kalian mau pamer kemesraan didepan aku biar aku semakin percaya dengan akting kalian? Jangan harap! Aku sudah kenal kakang lebih dari siapapun!

Bian memegang tangan kiriku yang berada di bawah meja. Aku berusaha melepaskannya, entah kerasukan setan apa dia sampai berani pegang-pegang tangan gini.

"Ayo kita pulang" ajak Bian

"Garnet pulang denganku Bian" jawab kakang

Aku melepaskan pegangan tangan Bian "Aku pulang sama kakang"

~~~

Ory POV

Boleh aku bilang bahwa semua rencana Gaby berantakan?

Garnet tak bergeming, dia masih terlihat santai dengan semua yang aku dan Gaby lakonkan.

Tau bumerang? Nah itu yang terjadi padaku. Alih-alih membuat Garnet pergi melepaskanku malah aku yang menariknya semakin dalam padaku.

Fabian...anak itu berhasil membuatku cemburu! Apa aku bilang cemburu? Iya betul,  aku sekarang mengakui bahwa aku cemburu!

Aku bimbang! Jelas sangat bimbang dengan rasa ini. Apa-apaan Garnet begitu mudahnya membuat aku merasakan perasaan ini.

Sekarang aku berada di dalam mobil bersama Garnet, dia hanya diam dan lebih senang menatap ke arah jendela.

"Apa kakang pikir aku akan percaya bahwa mbak Gaby bisa mengantikan mbak Gretha semudah itu?" akhirnya Garnet memecah keheningan ini

The Ending (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang