Chap. 31 : Kay Another Personality

Start from the beginning
                                    

Namun, kulihat Kay malah menyeringai.

Hanya perasaanku atau ada yang aneh ?

***

Author's Pov

Kay menyeringai.

Ia sudah bisa memastikan bahwa laki-laki bernama Redya ini adalah tipe orang yang suka masa bodoh.

Kay mengarahkan ibu jarinya ke arah bawah masih tetap menyeringai.

"Game Over, member Magic Black Organization. Curse : on !", seru Kay.

Kay menunjuk ke arah belakang Redya.

Redya menoleh ke belakang dengan bingung.

Setelah Redya melihatnya, ia tak lama pu melebarkan kedua bola matanya.

Sebuah sulur tiba-tiba muncul dan lansung berusaha menusuk Redya.

Setiap Redya menghindar, maka sulur itu akan mengejarnya ke sana dan kemari.

Redya pun berseru, "Kaze Buro !", seru Redya.

Angin seperti tadi memotong sulur milik Kay.

Namun, anehnya sulur itu malah makin tumbuh dan malah bertambah menjadi dua.

'Sialan !!', umpat Redya dalam hati.

JLEB !!

Redya terduduk di lanyai, "Aahhkk..!!", ringis Redya.v

Kay terkekeh pelan, "'Punggung'mu, Redya.", ujarnya.

Redya segera melihat ke arah punggungnya, dan betapa terkejutnya dia melihat sesuatu yang harusnya tidak ada di sana.

Sulur.

Sulur berwarna hijau dengan kalimat-kalimat berwarna hitam yang aneh.

Kay mendekat ke arah Redya, "Curse Tree, atau kutukan pohon. Yang jadi kunci di sini adalah kata-kata 'curse'.", kata Kay tiba-tiba.

"Kalau kau pintar, kau akan sadar bahwa pohon-pohon yang mengelilingimu hanyalah sekedar tipuan atau jebakan.", ujar Kay sambil tersenyum tipis.

Kay menyeringai, "Aku tahu 'dia'lah yang paling ceroboh dan bodoh dari semuanya. Tapi, untuk urusan jebakan atau taktik seperti ini, akulah yang paling dapat diandalkan. Iya kan, Asseyn !?", tanya Kay ke Asseyn.

Asseyn gelagapan sendiri,,"A-ah, iya. Kau benar..,", jawab Asseyn.

".., Kai.", ujar Asseyn pelan.

Asseyn menghela nafas, 'Gawat...'Dia' muncul lagi, ya ampun. Merepotkan.', batin Asseyn.

Redya masih meringis, ia berusaha bangkit dari duduknya. Tapi...--

"Ahk..!", ringis Redya pelan.

--...sayangnya sepertinya sia-sia saja semua usaha Redya.

Kay kembali menyeringai seram dan mendekati Redya yang masih terduduk, dan Redya tanpa terintimidasi dengan mata Kay.

"Sekadar pemberitahuan, jika kutukan ini tidak diobati sampai satu menit ke depan, maka nyawamu benar-benar akan melayang.", ujar Kay.

Magician Academy [END]Where stories live. Discover now