Cerita Horror

558 52 14
                                    

Katanya gedung olahraga SMA Teiko angker lho.

⏳⌛

Akhir-akhir ini di Teiko sedang beredar gosip. Gosip tentang gedung olahraga yang baru dibangun. Katanya para penunggu tidak suka dengan gedung baru tersebut karena dianggap mengganggu kedamaian mereka.

Banyak warga sekolah yang mengalami kejadian aneh disana. Mulai dari terkunci, bola-bola yang menggelinding sendiri tanpa ada yang menggerakannya, pintu tempat penyimpanan terbuka sendiri, lampu yang berkedip, bisikan halus, dan lain-lain.

Tapi ini tidak berlaku bagi tim basket SMA Teiko. Mau seburuk apapun cerita tentang gedung olahraga baru, tetap saja mereka wajib berlatih disana hingga malam. Tidak lain tidak bukan karena si kapten yang galak, kolot, dan tidak percaya hantu. Siapa lagi kalau bukan Nijimura Shuuzo.

Jam menunjukan pukul 17.00. Hari ini tim basket sedang berlatih seperti biasa. Bahkan mereka tidak acuh terhadap pertengkaran 2 sejoli di pinggir lapangan. Sebenarnya saking seringnya 2 mahluk itu berantem hingga membuat mereka kebal.

Semuanya bermula saat jam latihan yang sudah dimulai tapi batang hidung Haizaki belum terlihat sama sekali. Dan sama seperti hari-hari sebelumnya, Nijimura melangkah ke atap sekolah dan menemukan Haizaki yang sedang tertidur pulas.
Hukuman hari ini agak berbeda. Tidak ada pukulan atau tinju dari si senior. Hanya saja...

"Cepat bagikan air minum dan handuk pada yang lain, kemudian rapihkan bola-bola itu ke keranjang jangan lupa lap bolanya satu persatu, dan taruh di ruang penyimpanan jika latihan sudah selesai!"

"Iyaa" Haizaki hanya menjawab lesu. Entah sudah berapa kalimat perintah yang keluar dari mulut Nijimura hari ini. Rasanya lebih baik ditonjok sekali daripada dijadikan budak.

1 Jam kemudian...

Seperti yang sudah diperintahkan Nijimura, setelah latihan selesai Haizaki harus merapihkan bola-bola basket yang sudah dipakai. Mengelapnya satu-persatu, dan dimasukkan ke gudang. Semua anggota yang lain sudah pulang. Hanya tersisa Haizaki dan Nijimura yang mengawasi.

"Lama sekali aku ingin pulang," gerutu Nijimura.

"Kalau gitu biarkan aku pulang jadi kau tidak perlu mengawasiku," tawar Haizaki.

"Enak saja! Orang yang bersalah tetap harus dihukum! Jangan membolos latihan walaupun kau bukan grup inti! Kau itu tidak pernah kapok!"

"Cihh menyebalkan. Kalau kau mau pulang, pulang saja sana! Aku tidak peduli!" sial kenapa aku bicara begitu, ditinggal sendirian belum tentu aku berani.

"Oke bagus, kalau gitu aku pulang" Nijimura langsung melenggang pergi keluar gedung olahraga sedangkan Haizaki terlalu gengsi untuk menyuruhnya tetap tinggal.

"Shit! sekarang aku sendirian. Ini sudah hampir malam. Kalau ada hantu gimana?" Haizaki bermonolog. "Ahaha.. hantu itu tak mungkin ada. Semua cerita itu hanyalah gosip" Haizaki tertawa gugup.

Sregg.. sregg

Sebuah suara tertangkap di pendengaran Haizaki. Membuat lelaki itu semakin gugup dan takut. Rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. Haizaki berdiri. Melihat ke sekeliling ruang penyimpanan. Tidak ada yang aneh.

Sregg.. sregg..

Haizaki menelan ludahnya takut. Satu hal yang kalian harus ketahui dari Haizaki Shougo. Tampang security hati Hello Kitty. Jika boleh berteriak sekarang maka Haizaki akan melakukannya. Tapi dia terirangat kata orang tua dulu, kalau kau takut mereka akan semakin senang mengerjaimu.

Jadi Haizaki melangkah perlahan mendekati pintu yang menghubungkan ruang penyimpanan dengan gedung olahraga.

Gedebum!

"ARGGHHH!" Pintu tersebut tiba-tiba terbanting.Haizaki terkunci. Dia berteriak, panik, takut, dan ingin menangis.

"SIAPAPUN YANG ADA DILUAR TOLONG AKU! AKU TERKUNCI! KUMOHON! AKU TAKUT! NIJIMURA! NIJIMURA TOLONG AKU" Haizaki berteriak sambil menggedor-gedor pintu tersebut. Tapi percuma tidak ada sahutan apapun dari balik pintu.

Dia mulai menangis ketakutan. Suara semakin melemah. Haizaki benar-benar takut sekarang. Harusnya dia tidak menyuruh Nijimura pulang.

"Hiks.. Seseorang tolong bukakan pintunya.. hiks.. aku takut.. Nijimura.."

Haizaki terduduk lemas di depan pintu. Isak tangisnya semakin keras. Ruangan ini benar-benar seram. Entah hanya halusinasi tapi Haizaki mendengar suara derikan dibelakangnya, seperti ada yang menggeser keranjang bola. Lampu ruangan yang redup juga semakin memperburuk suasana.

Haizaki memenjamkan matanya. Tidak berani menengok ke belakang dan melihat kemunginan terburuk dari ketakutannya. Haizaki terus berharap muncul keajaiban hingga...

Ceklek.

Pintu terbuka dari luar. Haizaki senang bukan main. Dia langsung memeluk siapapun yang membuka pintu tersebut yang tidak lain tidak bukan adalah Nijimura.

"Huaaa... Niji baka! Aku ditinggal sendirian! Jahat!" isak Haizaki.

"Hahh dasar payah, baru kutinggal sebentar sudah menangis seperti ini."

"Gimana gak mau nangis, aku kekunci disini tadi! Terus tadi ada bunyi-bunyi aneh," kata Haizaki sambil terus memeluk Nijimura.

"Aku gak denger apa-apa kok. Pintu ini juga gak kekunci. Khayalanmu saja kali," balas Nijimura.

"Bohong tadi itu--"

Bruk, bruk, bruk.

Percakapan mereka terhenti ketika suara bola-bola yang berjatuhan dari keranjang menginterupsi mereka.

"Akkkhhh! Tuhkan bener disini seram! Ayo cepat keluar dari sini!" karena terkejut Haizaki tidak sadar sudah melompat kegendongan Nijimura.

"Hahh... baiklah," desah Nijimura yang sekarang berjalan keluar ruang olahraga sambil menggendong Haizaki yang bergelayut seperti koala.

Sebenernya Nijimura cukup kaget dengan suara bola itu tapi bukan berarti dia takut. Nijimura tidak akan pernah takut dengan hal berbau hantu apalagi di depan kouhai-nya ini.

"Hey turunlah kau berat. Kita sudah di luar gedung."

"Gak mau turun," rajuk Haizaki sok imut. Kepalanya tersembunyi diceruk leher Nijimura.

"Turunlah katanya mau pulang," ujar Nijimura lembut.

"Temani aku dirumah. Aku takut dan dirumah tidak ada siapa-siapa," Haizaki masih nyaman menyembunyikan kepalanya diceruk leher Nijimura. Bau Nijimura membuat Haizaki mengantuk. Terkutuklah feromon.

Nijimura bimbang. Otaknya berkata untuk meninggalkan Haizaki disini dan pergi pulang. Tetapi hatinya berkata untuk menemani Haizaki, kalau dia beruntung mungkin mereka bisa tidur bersama.

Setelah perdebatan panjang akhirnya hatinya menang.

"Hahh... baiklah aku temani. Imbalannya kau harus rajin latihan oke?"

"Hmm oke-oke," balas Haizaki yang sudah mengantuk. Jika berada digendongan Nijimura senyaman ini dia mau digendong Nijimura selamanya.

Nijimura tersenyum melihat sisi manja Haizaki. Dia jadi sangat manis. Mungkin Nijimura harus berterimakasih untuk sesuatu di ruang olahraga. Jika Haizaki tidak ketakutan maka tidak akan berakhir seperti ini.

Nijimura melangkah menjauhi sekolah tanpa sadar sebuah siluet mengamati mereka dari dalam ruang olahraga.

Cetik. Lampu ruang olahraga padam.

×××××  ×××××
Hai!
Akhirnya update cerita juga. Ada yang kangen gue? Hehehe...
Buat kalian yang punya request buat nijihai silahkan comment. Kalau gue gak males mungkin gue buatin✌

Oh My NijihaiWhere stories live. Discover now