"Oke kalau gitu,sekarang lupakan itu semua,sekarang waktunya kita untuk berbincang-bincang ria seperti dulu,gimana?" tanya Nia,Nia sudah lama sekali tak bertanya-tanya tentang kehidupan sang sahabat.
"Boleh,tapi kamu dulu yang memulainya",jujur Ele juga rindu dengan gaya curhatan mereka.
Mereka punya gaya curhat yang berbeda curhatan mereka berasal dari pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing dari mereka.
" oke,aku penasaran sama cara kamu dalam menghadapi masalah ini,gimana?,tanya Nia sambil menaikkan sebelah alisnya,Nia sangat penasaran dengan sahabat introvert nya itu.
"Ehhm,kenapa kamu tanya begitu,jelas kamu udah tahu kan gimana" jawab Ele,mengapa Nia harus menanyakan hal yang sebenarnya Nia udah tahu betul tentang Ele.
"Ayolah El,aku penasaran" bujuk Nia.
"Oke,jelas aku nggak tahu harus gimana awalnya,aku terlalu takut untuk menghadapimu,aku berpikiran buruk tentang hubungan persahabatan kita" ucap jujur Ele
"Kamu berpikir apaan ha?" tanya Nia.
"Aku berpikir kalau persahabatan kita akan hancur gara-gara lelaki seperti di sinetron-sinetron ,dan kita nantinya malah akan jadi musuh,apakah kamu berpikiran yang sama?".
" hahahaha,Ele-ele kenapa kamu lucu sih,kalau aku sih sama sekali nggak berpikiran seperti itu,justru yang aku pikirkan tuh kamu menganggap ku sahabat yang suka nusuk dari belakang tapi aku nggak berpikir persahabatan kita akan hancur,apalagi waktu itu kamu sama sekali nggak hubungin aku,setidaknya kamu bisa menelponku El",Ele tersenyum mendengarkan Nia bersemangat bercerita.
"Kamu kan tahu ni,aku itu nggak suka nelpon dan ngankat telepon,aku inginnya bertemu langsung sama kamu,dan baru kesampean sekarang" jujur Ele.
"Oh ya El,aku mau tanya lagi apa bener kamu waktu itu sempat curhat lewat radio ya", deg, Ele melupakan hal itu sekarang ia harus jawab apa,oh tidak ini sangat memalukan,batin Ele.
Ele masih sibuk dengan pikirannya,sungguh lama-lama tubuhnya kaku ia sangat malu dengan semua ini.
" ayolah El,tapi kalau pun kamu nggak mau cerita aku tetap yakin kalau kamulah penelpon waktu itu"seringai jahil menghiasi wajah Nia.
"Seperti yang kau duga Nia,sudahlah itu terlalu memalukan jika harus dibahas", Rengek Ele.
Nia terkekeh geli melihat wajah malu milik Ele.
"Okelah kalau begitu,aku kasihan padamu,mukamu sudah seperti kepiting rebus" ledek Nia dan dihadiahi wajah cemberut milik Ele.
"Niaaaa"
"Hahahah,oke-oke,sekarang aku mau tanya tentang bibi,mas Farhan dan mbak Shinta" sungguh Nia benar-benar haus akan berita dari keluarga Ele.
"Bunda keadaannya baik-baik saja,mbak Shinta baik-baik aja kandungannya baik" jawab Ele.
"Bagus kalau semua nya baik-baik aja,terus gimana dengan bang Aan?" tanya Nia.
"Baik sih,tapi kamu harus dengerin ini baik-baik,jadi sekitar seminggu yang lalu mbak Shinta ulang tahun nah karena bang Aan ingin disebut sebagai suami hebat akhirnya ia memberikan kejutan ni,dan kamu tahu ni,romantis banget ni" cerita Ele dengan begitu semangat.
"Romantisnya gimana?"
"Jadi bang Aan itu buat kejutannya ditaman belakang dan banyak dihiasai lilin gitu,dan dia juga nyanyi disitu,suara bang Aan ternyata bagus juga loh ,diakhir lagu mereka berpelukan dan so sweet banget,dan satu hal bang Aan nangis".
" wuihhh,bang Aan nangis pasti keren banget deh,sayang sekali aku nggak ada".
Drrrt drrrrt
Handphone milik Ele bergetar ada sebuah pesan masuk dan ia mengangkat tangannya dan memberikan tanda sebentar kepada Nia,kemudian ia mengambil handphonenya.
Bang Aan: El cepetan balik,bantuin abang,enak aja kamu pergi ninggalin kerjaan rumah.
Ele melihat Nia dan tersenyum melihat Nia.
"Bang Aan nyuruh aku cepet pulang,kamu tahulah semenjak mbak Shinta hamil,aku yang ngambil tugas pekerjaan rumah" ucap Ele dengan ekspresi sedih,sedih karena ia belum puas betul bercengkrama dengan Nia
"Alah bang Aan ganggu aja sih,yaudah deh nggak papa,kita bisa lanjut lain waktu" ucap Nia dengan raut wajah kecewa.
"Maaf ni" ucap Ele.
"Udah nggak papa" jawab Nia.
Dan dengan itu Nia langsung mengantarkan Ele pergi dari cafe dan mendapatkan kendaraan umum untuk Ele.
---
Asal kalian tahu setelah Zidan yakin dengan perasaannya dan kepada siapa hatinya tertuju,tak berapa lama ia memberanikan dirinya untuk menemui Nia.dan menceritakan segala isi hati Zidan.
"Awalnya ada raut kekecewaan dan marah di wajah Nia bang,sempat Nia ingin menampar wajahku namun sepertinya urung Nia lakukan,aku rasa Nia bukanlah wanita kasar ia masih bisa berpikir positif waktu itu bang" ungkap Zidan,saat ini Zidan sedang bersama dengan Farhan sang mentor cintanya.
"Kemudian lama-kelamaan raut kekesalan itu tidak terlihat lagi,Nia tahu segalanya bang, Nia tahu niatku baik bang,aku ingin menyatukan persahabatan nya dengan Ele. Sejak ia mengetahui hal itu Nia telah menerima segala" lanjut Zidan.
"Lalu kamu ngomong apalagi?" tanya Farhan
"Aku bilang bahwa aku mencintai Ele bang,dan aku meminta kepada Nia untuk melunakkan hati Ele,agar Ele bisa menerimaku dengan rasa cinta bukan paksaan bang,dan abang tahu apa kata Nia?,Nia setuju bang tak ada raut marah,kecewa atau apapun bang,bahkan dia meminta kita menjadi sahabat" ungkap Zidan.
"Nia memang gadis baik zi,dan abang yakin ia akan bantu kamu sesuai kemampuannya,dan jangan sia-siakan kesempatan Zi" saran Farhan.
"Iya bang, dan aku nggak akan ngelupain jasa Nia" jawab Zidan.
"Dan sekarang kamu sudah tau kan apa yang harus kamu lakukan"
"Iya bang" jawab Zidan dengan yakin.
______________________
Vote dan commentsnya jangan lupa.
Salam persahabatan: tridiyan19
YOU ARE READING
Introvert
RandomON REVISI AND ON GOING introvert apa sih yang orang lain pikirkan tentang introvert?, orang yang tidak suka bersosialisasi,pendiam,penakut. tapi disini ele mencoba untuk mengubah pikiran orang tentang introvert. kisah cintanya pun juga unik, terjeba...
TKP-18
Start from the beginning
