The Disappointing Moment

60 3 0
                                    

Setelah beberapa hari mengikuti kegiatan MOPD sekarang aku dan seluruh siswa siswi yang mengikuti MOPD kini telah resmi menjadi seorang siswa siswi di SMAN 1 Pancasila dan pada saat aku tengah terburu-buru untuk menuju kelasku tiba-tiba aku tak sengaja bertabrakan dengan seorang kakak senior cantik yang wajahnya seperti pernah ku liat. Namun pada saat itu aku agak sedikit lupa dimana aku pernah melihatnya ,dan setelah ku ingat kembali ternyata kakak senior cantik itu adalah kak karry yang pernah Kak Bryan ceritakan kepadaku.
"Oops... Sorry, are you ok "ujar Kak karry sembari membantuku berdiri
"I'm ok"ujarku
"Karry come on we had late "ujar sosok lelaki tampan yang mengajaknya pergi
"Ok Andrew waiting me a few minute please"ujarnya
Kak Karry pun pergi meninggalkan ku menuju kekasihnya Kak Andrew lalu aku pun bergegas menuju ruang kelasku. Pada saat jam pelajaran tiba-tiba kepalaku sedikit merasa pusing. Namun aku menahannya, tak terasa jam terus berputar hingga bel pulang pun berbunyi. Semua murid pun pulang tapi aku tak pulang dahulu karena aku ingin mengajak Shinta untuk menemaniku pergi ke toko buku sore nanti . Ketika sore harinya aku pun terkejut karena aku melihat Kak Andrew sedang berjalan dengan seorang wanita cantik lain selain kak Karry.
"Shinta coba liat itu deh... "ujarku
"Liat apa?"tanyanya
"Cowok itu "tunjukku
"Mang kenapa sama cowok itu?"tanyanya kembali
"Itu kan Kak Andrew "ujarku
"Kak Andrew? Siapa dia? "tanyanya
"Kak Andrew itu kakak kelas kita, dia itu kan pacarnya Kak karry "ujarku
"Siapa Kak karry? "tanyanya
"Udah ah lu nanya mulu"ujarku
"Lu teh lagi apa sih Gith...? "tanyanya
Karena Shinta terlalu banyak bertanya tiba-tiba Kak Andrew pun menghilang diantara para pejalan kaki sesampainya di rumah aku pun langsung memberitahukan kepada kak Bryan tentang apa yang telah aku liat tadi.
"Kak Bryan... "teriakku
"Woy... Kagak usah teriak juga kali mang lu kira ini hutan "ujar Kak Bryan
"Kak tau gak tadi gua habis kemana? "tanyaku
"Dari toko buku"ujarnya santai
"Terus tau gak tadi apa yang habis gua liat "tanyaku
"Karena lu habis dari toko buku berarti yang lu liat pasti buku-buku keluaran terbaru "ujarnya santai
"Ya juga sih... Tapi bukan itu doang yang gua liat, coba lu tebak lagi "pintaku
"Mang lu liat apa? "tanya kak Bryan
"Gua liat orang "ujarku
"Hadeuh lu baru pertama kali jalan apa -_- masa cuma liat orang aja ramenya seampunan deh "ujarnya
"Itu bukan sembarang orang, dia itu kak Andrew "ujarku
"Woy lu baru ngeliat si Andrew aja rame banget gimana kalo liat artis "ujarnya
"Yang gua liat itu kak Andrew lagi jalan sama cewek lain selain kak karry "ujarku
"Yang bener lu? Masa Andrew jalan sama cewek lain, mungkin lu salah liat kali atau mungkin cewek itu saudara dia "ujarnya tak percaya
"Gak gua gak salah liat tau, tapi kalo mang cewek itu saudara dia terus kok mereka jalannya mesra banget pake segala gandengan tangan "ujarku
Setelah Kak Bryan mendengarkan ceritaku keesokan harinya aku dan kak Bryan memutuskan untuk mengikuti kak Andrew sepulang sekolah, dan ternyata yang telah aku liat itu benar adanya jika kak Andrew memiliki seorang cewek lain selain kak karry. Dan ketika Kak Bryan mengetahui itu ia langsung tak dapat mengatur emosinya sehingga terjadilah perkelahian antara mereka berdua. Setelah sampai rumah aku pun langsung mengobati bekas luka lebam Kak Bryan Namun ketika aku sedang mengobati luka kak Bryan tiba-tiba Kak Bryan menggenggam tanganku mungkin karena terlalu sakit tapi anehnya entah mengapa ketika Kak Bryan menggenggam tanganku dan ketika kami saling bertatapan tiba-tiba aku merasakan jika jantungku bergerak lebih cepat dan aku pun merasakan adanya getaran aneh yang tak pernah aku alami selama ini atau mungkinkah apa yang dikatakan oleh Shinta benar adanya jika aku mulai mencintai kak Bryan? Tapi apakah kak Bryan pun merasakan hal yang sama sepertiku.
Namun, keesokan harinya kak karry malah memarahi kak Bryan karena telah memukuli Kak Andrew dan menyalahkanku sebagai seorang junior.
"Bryan... "teriak Kak karry
"What happened karry? "tanya Bryan
"You ask to me what happened? Do you know what are you doing with him yesterdays? What your problem with me? And Why you do It? "tanyanya dengan nada kesal
"Em... Sorry Kak karry i Think you have wrong thinking with him, if you know Bryan only give him a little lesson because him had dishonest behind you "jelasku
"Shut... Up junior you dont know what happened and better you silent "teriaknya kepadaku
"Bryan answer me... "ujar kak karry kepada kak Bryan
Namun kak Bryan tak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya menunduk kecewa melihat kelakuan Kak karry yang tak bisa melihat kebesaran cintanya kepadanya. Dan langsung meninggalkannya begitu saja. Melihat Kak Bryan bersedih aku merasa takut sesuatu terjadi kepadanya . Jam berputar sangat cepat hingga menunjukkan pukul 05.00 sore tapi kak Bryan masih belum datang juga ke rumah semenjak kejadian tadi setelah Kak Bryan bertengkar dengan Kak karry dan entah mengapa aku merasakan sedikit kekhawatiran terhadap kak Bryan lalu aku putuskan untuk menelepon kak Shane, Kian dan juga Shinta untuk meminta bantuan mereka untuk mencari Kak Bryan.
"Ada apa Gith?"tanya kak Shane
"Iya ada apa Gith? "tanya Shinta
"Gith jawab dong kok lu diem aja "ujar Kak Kian
"Woy... Kenapa kok lu kaya orang ketakutan, ada apa? "tanya kak Mark
"Kok lu bisa ada di sini? Kan tadi gua cuman sms mereka bertiga kok lu bisa ada di sini"tanyaku heran melihat Mark bisa datang kemari
"Tadi gua lagi bareng sama Kian, terus kata dia lu sms dia kalo lu lagi butuh bantuan "jelasnya
"Iya nih kakak semua,Shinta tadi kan Kak Bryan habis berantem sama Kak karry terus dia pergi sampai sekarang dia belum pulang juga "ujarku
"Apa? Bryan berantem sama Karry? "tanya kak Shane, Kian, dan Mark serentak
(Berbeda dengan Shinta yang bingung memikirkan siapa itu kak karry )
"Kak karry itu siapa? "ujar Shinta
"Shintaku sayang, Kak karry itu temen seangkatan kita berlima, gua, shane, kian, bryan, dan nicky dan bryan itu naksir karry sejak dia duduk di bangku SMP tapi cintanya itu hanya bertepuk sebelah tangan kaya gua"ujar Mark dengan nada sedih
"Mang lu pernah ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan sob?"ujar kian ikutan bingung
"Eh kok lu pada malah ngobrol di sini sih kan gua sms lu pada buat bantuin gua cari Kak Bryan bukan buat curhat "perintahku
"Oke sekarang kita cari Bryan nya mencar aja "ujar Shane
"Oke siap "ujar Kak kian dan Mark serentak
Setelah melakukan pencarian selama beberapa jam, akhirnya Kak Bryan pun di temukan namun dalam kondisi yang buruk seperti telah berkelahi dengan orang lain. Karena tak mau menambah buruk keadaan akhirnya Kak kian, shane, mark dan juga shinta memutuskan untuk pamit pulang.
"Karena Bryan telah di temukan serta dalam kondisi yang kurang memungkinkan oleh karena itu kita semua izin pamit pulang dahulu "ujar kak shane
"Oh iya Kak, makasih udah mau bantuin githa buat cari Kak Bryan, makasih banyak ya semua "ujarku
"Ya sama-sama Gith... "ujar mereka serentak
"Entar kalo ada apa-apa sms kita lagi aja "ujar kak kian
"Ya kak "balasku
Ketika mereka pulang aku pun langsung segera mengobati bekas luka kak Bryan dan ternyata rasa serta getaran aneh itu muncul kembali sehingga aku tak mampu menahannya,lalu aku bergegas untuk pergi agar tak di hantui oleh rasa tersebut namun tiba-tiba kak Bryan memegang tanganku dan menahanku untuk tak pergi dari sisinya. Yang tanpa ku sadari pula jika ia pun merasakan hal yang sama sepertiku.
"Lu mau pergi ke mana?"tanyanya
"Gua mau taruh bekas obat ini "ujarku
"Please dont leave me alone"ujarnya
(Mendengar perkataan itu sepertinya aku tak mampu untuk pergi darinya lalu memutuskan untuk duduk di dekatnya kembali )
"I will not leave you alone but first you must answer my question"pintaku
"Oke what your question"pintanya
"Why you can as it? "tanyaku
"I'm quarrel with someone"ujarnya
"Who's him? "tanyaku
"I dont know him named"ujar kak Bryan
Tiba-tiba Kak Bryan mengucapkan satu hal yang maknanya sangat begitu mendalam menurutku, apakah mungkin itu karena efek dari rasa kecewanya terhadap Kak karry masih bersisa.
"Lu tau gak gith... Gua udah kaya orang bodoh yang selalu bermimpi untuk memetik secercah pecahan bintang di sana hanya untuk mendapatkan sedikit cahayanya padahal kalau gua pikir tak perlu secercah cahaya bintang yang menemaniku jika ada sebuah kunang-kunang yang selalu ada dan siap untuk menemani gelapku "lanjut kak Bryan
"Hahaha lu ngomong apa sih kak sok puitis banget "ujarku
"Ah... Lu mah moal bakal paham apa yang gua rasa"ujarnya dengan nada kesal meninggalkanku
"Woy... Tadi lu bilang katanya gua jangan tinggalin lu sendiri tapi buktinya sekarang malah lu yang ninggalin gua sendiri "teriakku
Namun tiba-tiba kepalaku mulai merasakan sedikit pusing tapi untungnya aku masih mampu menahannya.

I'll Be Loving You Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang