Chapter 8 : carrel pov

9.6K 570 6
                                    


SAVE me !
Gay story
Written by : 24white24
=====================


          "aaww" ringisku saat akan mengangkat badanku. Rasa sakit di bagian belakangku masih saja terasa sakit. ku edarkan pandanganku. Kulihat dia sedang lelap dalam tidurnya. Mungkin ini pertama kalinya bagiku tidur bersamanya seperti ini. Aku baru tersadar bahwa aku masih di dalam ruangan yang mencekam ini. Jujur aku masih takut dengan ruangan ini. Bagaimana mungkin ruangan ini hanya berwarna merah denganbenda-benda yang mengerikan. Berbicara tentang benda ini aku jadi teringan akan kejadian semalam. Apakah benda-benda di lemari itu berfungsi untuk melakukan sex dan apakah akan selamat kalau misalkan memakai benda tersebut. Ku gelengkan kepalaku untuk tak mengingat benda-benda aneh itu.

Setelah berdiri, segera kuambil bajuku dan keluar ruangan ini untuk membersihkan badan ku yang sungguh bau menyengan cairan semalam masih melengket di badanku. Tak pernah terpikir olehku bagaimana bisa kita melakukan hal seperti itu. mungkin baginya itu hal yang sudah biasa karena kulihat dia sangat menikmati permainan tersebut tapi tidak dengan ku.

Sampai dikamar mandi, segera ku mencuci mulut dan menggosok gigiku setelah selesai ku nyalakan shower agar mengguyur tubuhku. Ku basuh tubuhku dengan air hangat yang mengalir dari atas sungguh ini sangat membuatku rileks seketika.

tok..tokk suara ketukan pintu kamar mandi membuatku tersadar dengan acara menikmati mandi air hangat ku.

"iya ?" tanyaku dari dalam kamar mandi sambil tetap menggosok bagian-bagian badanku.

"apa masih lama ? cepat sedikit"

"hmm baiklah" jawabku padanya.

Selesai mandi ku ambil handuk kudan kulilitkan di pinggangku. Ku keluar dari kamar mandi dan kulihat dia sedang menonton tv dengan memakan makanan ringan ditanganya.

"aku sudah selesai" ucapku. Dia hanya menoleh sebentar dan meletakkan makanan nya dilanjut berjalan kearah kamar mandi. Hmm mungkin itu memang sifatnya. Entahlah aku tidak tau aku dianggap apa olehnya. Apakah aku hanya semata-mata diperlukan kalau sedang sex saja atau apa (?). Tak mau aku berpikir aneh aneh lebih baik aku mengganti bajuku.

Saat ini kita sedang berada di dalam mobil untuk pulang. Ternyata beginilah hukumanku hanya di cambuk nya saja dan di ikat-ikat yang jujur aku tak mengerti tujuan itu semua.

"nanti kau kalau mau keluar....keluar saja " seketika aku menoleh kearahnya. Ya aku terkejut dengan ucapan nya.

"aku tau kau ingin keluar.. tapi ingat jangan pernah kau kabur dariku" lanjutnya.

"terimakasih" ucapku sembari tersenyum. Ya memang saat ini aku ingin sekali pergi jalan jalan sebentar.

Setelah sampai dirumah, aku langsung melenggang pergi ke kamarku. Kalau kalian tanya louis, maka jawabanku adalah tidak tau. Ya setelah sampai rumah, dia langsung pergi dengan pekerja nya mungkin ada masalah pekerjaan saja.

Saat ini aku bingung kemana aku akan pergi. Ku langkahkan kaki ku menuju dapur untuk mengambil segelas air putih. Di dapur tak sengaja kulihat bibi yang dekat denganku sibuk entah apa yang dia lakukan.

"bibi mau kemana ?" tanyaku sopan padanya

"oh tuan carrel... saya mau belanja tuan"

"boleh saya ikut" ucapku tertarik. mungkin aku akan menemani bibi belanja saja.

"tidak usah tuan.. lebih baik tuan dirumah daripada tuan louis marah besar" tolaknya tapi tetap aku paksa agar ikut dengan nya dan akhirnya dia mengizinkan ku yang sebelumnya sudah aku yakini kalau louis mengizinkan ku pergi.

Kini, aku dan bibi telah sampai di supermarket yang sepertinya ramai orang yang datang hari ini. Kudorong troly pelan sambil mengikuti bibi yang sibuk dengan menggambil barang. Saat sedang membayar dikasir, aku berpamitan bentar padanya untuk ke toko buku sebentar hanya utntuk melihat-lihat buku disana.

Sampai di toko buku, ku berjalan sambil melihat-lihat buku dan novel novel yang ada. Mataku tertuju pada sebuah novel yang berjudul love you until the end . Kubaca summary yang ada di belakang novel itu. Cerita itu yang menceritakan tentang sebagaimana besar pengorbanan cinta seseorang perempuan kepada pasangan nya. Mungkin saja kalau aku ada uang aku bisa membeli ini tapi bagaimana bisa kalau sekarang aku sama sekali tak membawa uang.

"hey" sapa seseorang disebelahku. kutolehkan wajahku yang sepertinya wajahnya tak asing bagiku.

"apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" tanyaku padanya

"oh apa kamu lupa ? aku yang tabrakan denganmu waktu itu ditaman. Perkenalkan namaku allert davian " ucapnya dengan menjabat tanganku dan kubalas jabatan tangan nya.

" oh iya maaf aku baru ingat. namaku carrel " balasku

"buku apa yang sedang kamu cari ?" tanya nya

"emm tidak aku hanya melihat-lihat saja disini"

"yakin ? sepertinya kulihat kamu tertarik dengan buku itu " ucapnya dengan menunjuk buku yang sedang ku pegang.

"emm ya tapi lain kali saja ku beli... sudah ya sepertinya aku harus segera pergi" ucapku padanya sambil meletakkan kembali novel itu.

"baiklah.. ini kartu namaku kamu simpan saja siapa tau butuh " ucap nya sambil meyerahkan kartu nama padaku. Kuambil kartu nama itu dan segera pergi keluar karena pasti bibi sudah menunggu ku diluar.

Aku turun dari mobil yang mengantar kami sambi lmembawa belanjaan dan segera masuk kedalam rumah. Tapi kulihat ada mobil yang sangat asing kulihat. Ah mungkin saja ada tamu yang datang. Ku buka pintu depan dan betapa terkejutnya aku ternyata yang datang adalah lelaki yang tadi ada di toko buku itu kalau tidak salah namanya adalah allert. Kuabaikan saja dan lebih baik aku jalan ke dapur untuk membantu bibi memasak makan siang.

"aku tak mau tau. Pokoknya kita harus berhasil membuat perusahaan itu hancur. Ingat bukan hanya kau saja yang bekerja disini tapi aku juga" samar-samar kudengar percakapan mereka. Sungguh aku bingung dengan hal ini. Apa sebenarnya yang dikerjakan louis dan ada apa dia dengan allert. Tak mau berpikir aneh lebih baik kulanjutkan memotong sayuran.

Akhirnya makanan yang lama dimasak jadi juga. hanya beberapa sayuran serta daging yang kami masak tapi cukup sempurna untuk disajikan. Bibi menatanya dimeja makan sedangkan aku pergi kekamar untuk mengganti bajuku yang kotor karena memasak tadi.

Setelah selesai dengan ganti baju, aku segera turun kebawah untuk bergabung makan siang. Saat turun tangga kulihat ada louis dan allert yang duduk disana. Segera kuhampiri mereka. Aku yakin pasti allert akan terkejut aku disini.

"eh kamu bukan nya carrel ?" aku menganggukan kepala menjawab pertanyaan allert padaku.

"hmm ya dia disini da sekarang kau duduk carrel" perintah louis padaku. Lebih baik aku menurutinya saja daripada terjadi hal yang tak aku inginkan.

"emm bagaimana bisa kamu tinggal disini carrel ?" aku hanya tersenyum saat allert kelihatan bingung dengan hal ini.

"apakah salah jika pasangan ku tinggal disini ?" aku sedikit kaget mendengar pertanyaan louis yang lebih mirip menyindir. Ya apa aku boleh berharap kalau dia memang menganggapku begitu seperti yang di omongkan nya tadi.

"kau tidak memberitahuku louis"

Aku hanya tertawa sedikit melihat allert yang menahan emosi tersebut Dan juga berdoa semoga saja ucapan louis tadi adalah benar dan semoga saja dia membalas perasaan ku yang telah belajar mencintainya sepenuh hatiku bahkan walaupun aku baru mengenalnya.


tbc
==============

haii author datang lagi

bagaimana ? akhirnya ada seseorang yang datang lagi dihidup carrel.

VOMMENT nya jangan lupa :)

Save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang