“Apa kuenya sudah siap?” Tanya Ahra pada salah satu pelayan yang lewat di depannya.
Dan pelayan itupun mengangguk, mengiyakan pertanyaan Ahra.
Saat ini, sebagian besar tamu undangan sudah berkumpul di hall Queen hotel. Ya, tamu undangan yang berisi para orang-orang penting. Oh, wartawan juga. Mereka bahkan sudah stand by sejak 2 jam yang lalu. Tadinya Ji Ahn tidak ingin membiarkan para wartawan itu leluasa masuk. Namun Ahra mendesaknya untuk mengijinkan para pencari berita itu. Selain itu, Lee Donghae selaku presdir King Enterprise yang juga berpartisipasi dalam pesta itu pun juga ingin ada wartawan di dalam sana.
“Ji~ya, semuanya sudah siap.” Ujar Ahra pada Ji Ahn yang tengah berbincang dengan Donghae dan istrinya.
Ji Ahn hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Untuk kali ini ia terlalu malas menentang permintaan kakak iparnya itu. Jadilah dia membiarkan Ahra bertindak sesuai keinginannya.
“Eoh, jadi kapan Tuan Cho akan datang?” Tanya Donghae.
“Sebentar lagi. Dia sedang dalam perjalanan.” Jawab Ahra. “Ah, Ya Tuhan, aku lupa. Aku harus meminta kerjasama dari seluruh undangan untuk membuat kejutan Kyuhyun semakin sempurna.”
“Kalau begitu naiklah ke atas panggung dan umumkan pada mereka.” Ujar Donghae yang memberi saran pada Ahra.
Senyum lebar pun tersungging di bibir Ahra. Lalu wanita itu melesat naik ke atas panggung.
Ahra mengambil pengeras suara yang sudah disediakan. “Selamat malam semuanya.. mohon perhatiannya sebentar.” Seru Ahra dengan sangat ceria.
Semua tamu undangan pun mau tidak mau mengalihkan pandangannya ke atas panggung.
Ahra tersenyum senang ketika semua orang memperhatikannya. “Eoh, jadi begini. Hari ini adalah ulang tahu adikku, Cho Kyuhyun. Karena itu aku dan Ji Ahn akan membuat sedikit kejutan untuknya. Dan aku berharap kalian bisa membantu kami untuk membuat kejutan itu semakin sempurna.”
Semua orang nampak mengangguk-angguk pelan.
“Sebentar lagi Kyuhyun akan sampai. Aku ingin ketika dia sampai, semua lampu sudah dimatikan, termasuk lampu kamera para wartawan. Lalu Ji Ahn akan membawa kue untuk Kyuhyun. Dan setelah Kyuhyun meniupnya, lampu akan kembali menyala. Kemudian kita semua akan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.”
Di bawah sana, Ji Ahn nampak menghela nafas beratnya mendengar penjelasan Ahra. Kenapa ia harus dilibatkan? Tidakkah kakak iparnya itu sadar jika hubungannya dengan Kyuhyun tidaklah terlalu baik akhir-akhir ini?
“Baiklah, aku harap kejutan ini akan berhasil. Terima kasih atas kerjasamanya.” Ucap Ahra mengakhiri pengumumannya.
Ahra pun turun dari panggung dan kembali menghampiri Ji Ahn.
“Haruskah aku melakukan itu?” Tanya Ji Ahn begitu Ahra telah berdiri di depannya.
“Tentu saja.” Seru Ahra. “Hey, aku berharap ini akan berhasil. Begitu juga dengan hubunganmu dengan Kyuhyun. Kau mengerti?”
Ji Ahn mengalihkan pandangannya tanpa menjawab pertanyaan Ahra. Harus berhasil ya. Tapi, mungkinkah? Akan berhasil seperti apa jika keadaannya saja begitu sulit begini?
~~~ *** ~~~
Ji Ahn memandang kue di depannya dengan ragu. Haruskah seperti ini? Oh, Ya Tuhan, ini bahkan pertama kalinya seumur hidupnya. Memberi orang kejutan, itu sungguh bukan gaya dan kebiasaannya. Namun kali ini Ahra memaksanya. Dan sialnya lagi wanita itu mendapat dukungan dari banyak orang.
Lampu di dalam hall telah di padamkan sepenuhnya. Hingga hanya cahaya kecil saja yang saat ini menerangi tempat Ji Ahn berdiri. Semua orang pun juga sudah berdiam diri di tempatnya masing-masing. Sepertinya Ahra berhasil mengaturnya dengan baik.
YOU ARE READING
The Third Is The First
FanfictionMungkin istilah 'jodoh tidak kemana' memang begitu tepat untuk Kyuhyun dan Ji Ahn. Kyuhyun tidak pernah menyangka jika kekasih pertamanya, sekaligus cinta pertamanya yang sangat angkuh dan menyebalkan ternyata adalah calon istrinya. Ji Ahn pun juga...
