(Lima) Pertukaran Militer

369 19 6
                                    

(Lima) Pertukaran Militer

''apa kau lupa akan ada seseorang yang memandumu selama di Belanda''

Val masih terdiam, tidak mau memulai pembicaraan yang akan berdampak sebuah perdebatan seperti hari kemarin.

''kita akan berangkat sebentar lagi''

Val berdiri dan membawa kopernya, diambilnya tiket itu dengan paksa dan langsung melewatinya, menyerahkan tiket dan paspornya pada petugas lalu masuk kedalam pesawat meninggalkan Daniel dibelakangnya.

Selama diperjalanan Val hanya tidur dan diam, dia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi yang akan membuatnya bertambah emosi.

''kau ingat dalam militer tidak memandang seorang wanita atau laki laki jadi Jendral hanya menyediakan satu apartemen untuk kita berdua''

Val sudah tidak sanggup lagi bertahan untuk tidak berbicara, menoleh kepada laki laki yang dengan sial duduk disebelahnya.

''apa kau berniat berada di Belanda sampai aku selesai dalam pertukaran kemiliteran ini?''

''aku kira kau tidak akan berbicara padaku sampai pertukaran kemiliteran ini berakhir tapi mendengar aku akan terus bersamamu kau langsung berbicara, kau lupa aku pemandumu?''senyum Daniel, bukan senyuman sinis atau senyum yang terpaksa dia keluarkan seperti yang diketahui Val, tapi jenis senyuman yang dia keluarkan dengan ikhlas membuat Val sedikit terpesona dengan senyuman itu.

Val hanya membuang muka dan tersenyum sinis, dia kira tidak akan bertemu dengan laki laki dingin ini karena yang dia tau laki laki ini yang menginginkan Val menjauh darinya.

''aku kira kau akan senang aku tidak berada di batlyon dalam waktu lama''ketus Val.

Pelatihan telah berlangsung, banyak sekali dari unit militer berbagai Negara mewakili berada disini, Val cukup senang karena ada 5 orang wanita disini, setidaknya dia bisa berteman dengan salah satu dari mereka dan jika beruntung mungkin mereka semua.

''kau Valleria kan?''

Wanita ini duduk didepan meja Val yang sedang istirahat dan menikmati black cofeenya.

''kau siapa?''

''aku Vivian''

Val masing mengerutkan dahinya, bingung itu kata yang tepat menggambarkan dirinya saat ini. seorang wanita yang tidak terlalu tinggi namun wajahnya yang putih, imut, bibirnya yang mungil dan rambut coklat panjangnya menambah kesan anggun.

''sepertinya Erfan belum menceritakanku padamu''

''maksudmu kak Erfan?''

''iya, aku Vivian Aleria''

''oh my, kau kekasih kak Erfan''hebaoh Val dengan menutup mulutnya tidak percaya.

''bisa dibilang begitu''

Val pernah tau cerita cinta kakak keduanya itu tapi Val tidak pernah tau seperti apa rupanya.

''kak Fery mengatakan kau akan ke Belanda untuk pertukaran kemiliteran disini''

''tapi bukankah kak Erfan sedang belajar di Roma?''

''kami sedang berjauhan''

Wanita ini sangat manis dengan senyuman hangatnya, sebuah seragam jas putih yang masih melekat ditubuhnya.

''Erfan sangat merindukanmu, apa kau tidak berniat untuk mengunjunginya?''

My Girl Is MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang