CHAPTER 3

654 63 4
                                    

Jiwon tak tahu ia berlari ke arah mana, ia sedang panik. Ia terus berlari, tenggorokannya semakin kering. Hingga ia keluar dari gang sempit tersebut, dan menemukan jalan raya.
Untunglah disini sangat ramai.
Jiwon menghentikan langkah kakinya, gadis itu menengok ke belakang.

Lelaki itu berdiri tak jauh darinya, ia bersender di salah satu billiboard iklan yang terpampang di pinggir jalan.
Lelaki itu mengenakan masker hitam di wajahnya. Tak akan ada yang mengenalinya.

Gadis itu masih merasa khawatir, panik dan ketakutan. Sepertinya Sehun tengah mengawasi gerak gerik nya, mencari cara agar bisa menangkapnya.

Jiwon kemudian melangkah tanpa ragu, semakin mendekat dengan orang-orang yang berjalan kesana kemari.

Jiwon memegangi botol air mineral yang sedari tadi ada di genggaman nya itu dengan gemetar. Sesekali ia menoleh ke belakang, dan Sehun masih saja menguntit nya.

Tentu saja, lelaki itu tak akan membiarkan saksi atas pembunuhan yang baru saja ia lakukan.

Kim Jiwon kemudian memasuki sebuah pusat perbelanjaan.
Sebisa mungkin gadis itu mencari tempat ramai yang juga terdapat banyak cctv di dalamnya.

Jiwon terus berkeringat, ia mengelap keringat yang mengucur di pelipis nya beberapa kali.

Lelaki itu masih saja berjalan di belakangnya.

Jiwon dengan segera mengeluarkan ponselnya, dan mengirim pesan meminta bantuan kepada Lisa.

---

'LINE'

Ponsel lisa berdering.

"Tunggu sebentar." Ucap Lisa saat ia dan Hanbin akan masuk ke dalam studio bioskop.

'Aku sedang dalam kesulitan. Bisakah kau menemuiku di coex mall sekarang juga? Aku mohon'

Lisa mengerutkan dahinya, ia merasa aneh dengan pesan singkat dari sahabatnya itu.
Lisa berpikir bahwa Jiwon benar-benar membutuhkanya disana.

Lisa menghela napas.

"Ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Hanbin.

"Sepertinya Jiwon sangat membutuhkanku sekarang. Aku harus segera pergi menemuinya. Hanbin-ah, maaf aku mengacaukan kencan kita hari ini."

Lelaki itu tersenyum.

"Gwencanha-yo." Hanbin mengusap kepala Lisa dengan lembut.

"Lagipula kita bisa menonton besok kan? Sedangkan Jiwon tak bisa menunggumu sampai besok. Aku antar."

"Jjinjaaa? Haaah, sepertinya aku memang tidak salah memilihmu sebagai pacar. Gomawooo." Lisa memeluk lelaki itu dengan erat.

---

Kim Jiwon memutuskan untuk menunggu Lisa di foodcourt. Ia duduk seorang diri, disini sangat ramai. Jiwon merasa aman.
Gadis itu melihat sekelilingnya, kemana pergi nya Oh Sehun?
Kim Jiwon tak bisa menemukannya.
Tapi, ia harus tetap waspada.

Tiba-tiba ada yang menyentuh pundak gadis itu.

Kim Jiwon mengulaskan senyuman, yakin bahwa itu adalah Lisa.

"Lisa kau---" perkataannya terhenti saat menoleh ke belakang.

Lelaki yang masih mengenakan masker di wajahnya itu menatap Jiwon tajam sama seperti pertama kali jiwon bertemu dengannya.

Gadis itu menutup mulutnya rapat.

Sehun kemudian melangkah santai, dan duduk di hadapan Jiwon..

Gadis itu tertunduk, tak berani menatap lelaki tampan itu lagi.

"Kau pikir bisa melarikan diri dariku?" Ucapnya pelan.

BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang