Maaf Sayang, Aku Mencintai Ayahmu!?!

Start from the beginning
                                    

Mendengar jawabanku, dia langsung berdiri dan memelukku dari belakang dan menjilat daerah telinga sambil berbisik sensual ditelingaku "kau, dapat menyantapku di sini sekarang, Naru sayang"

aku tersenyum dengan keberanianya yang manis, dengan tetap menjilat dan menghisap telingaku dia lantas duduk dipangkuanku dan menambah jilatanya menuju leher dan bahuku.

"Naru sayang.... Aku ingin kamu makan Fuga disini... lubang Fuga perlu di isi lagi dengan cairan Naru..... sudah satu minggu lubang Fuga tidak diisi, rasanya nggak enak tanpa energi cairan"katanya manja (membuat penisku langsung berdiri) entah mengapa sehari setelah kita tidur bersama sikap Fuga-Chan yang dingin dan tegas berubah menjadi manja dan genit kalau sedang berdua denganku (aku sih suka aja dengan perubahannya)

"Disini sayang?" tanyaku Dengan perlahan aku membuka kimono yang dia pakai secara sensual dan menyisakan hanya celana dalamnya berwarna putih (Fuga-chan dirumah selalu pakai kimono)dijawabnya hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya penuh semangat.

Aku langsung saja membenamkan wajahku ke dada putih bersih Fuga yang tanpa bulu sama sekali tidak seperti dadaku yang agak sedikit berbulu, akupun menikmati kedua puting yang berwarna merah ceri, emm.....putingnya sangat enak dan menggoda membuatku gemas setengah mati. Ia mengerang seraya meremas punggung ku lewat kedua tangannya yang dia masukkan ke dalam balik kaos yang masih ku pakai. Dengan ganas aku bergantian menghisap dan mengemut kedua puting susu itu. Menggigitnya dengan lembut hingga Fuga menggelinjang keasyikan dan semakin kuat meremas punggung ku dengan kuku yang menancap sehingga agak sakit rasanya dan pastinya membekas dipunggungku selama beberapa hari nanti, syukurlah Teme gak dirumah....(walaupun dirumah aku juga tidak peduli soalnya diakan jarang kasih jatah, sedangkan Fugachan tanpa diminta aku diberi jatah bisa nambah lagi)

"Ahhh....Naru.......... nikmat.....aahhhhh...hhohhhh..ahhhhh...emmm..!!"

Puas bermain di sekitar puting, aku dudukan dia di meja makan (untungnya bentuknya segi empat panjang bukan bulat) yang telah ku geser semua piringnya dan beralih memainkan daerah sekitar perut nya yang rata, dengan sensual aku menciumnya ,menghisapnya dan mengigit pelan hingga perutnya berbekas merah tanda cintaku.

"Mmm......Aaaahhhh.....Naruuuuu...h....Ahh ......hhohhh......"

Tanganku juga tidak tinggal diam. Tangan nakal ini dengan lihai memasuki daerah terlarang Fugachan yang sudah ereksi dan tertutup celana dalam putih. aku mengurutnya lembut diluar celananya hingga suara desahan menjadi semakin tidak beraturan.

"Ahhhh...hohhh...Naruuuu.....nikmat...........sayaaaangggg..........Aahh............hhohhh...hoohhhhhh........AAAAAHHHHH........GOOD.....CEPAT NARU.........Ahhhhhh....aku gak ku.....Aahh hhohh........at..!!"

Mendengar perintah dan desahanya yang erotis tanganku dengan cepat menarik celana dalam Fugachan dan melemparnya sembarangan. Penisnya yang unyu sudah berdiri tegak menantangku, membuatku tanpa permisi lagi menyilatnya dengan beringas membuat Fugachan berteriak lebih binal lagi seperti pelacur.

"AAHHHHH......LEBIH.......CE......AAHHHHH.......pat...........IYA.....mmm.....iya disitu.....Aahh

hhohh ......Sial....Ahhh....Nikmat.....iya...iya....mmm....hhohhh....."

Kemudian dengan gesit tanganku berpindah lagi, kali ini aku berusaha merogoh lubang Fuga. Dia membantuku dengan sedikit mengangkat pantatnya yang seksi. Kedua Kakinya dibuka dengan lebar sehingga aku dapat melihat seluruh tubuhnya (aku sangat bersyukur mejanya kuat menampung kita berdua kalau tidak kita berdua jatuh). Melihat itu semua membuatku berhenti dan hanya terpaku memandanginya. Aku tak menyangka diumurnya yang sudah kepala lima ini, tubuhnya masih kekar dan padat tidak ada lemak atau kulit yang mengelambir, aku merasa dia seperti masih berumur tiga puluh tahun. Haahh...tubuhnya ini membuatku beringas untuk memperkosanya saja.

"Aahhh......Naru cinta....ahhh...... kenapa berhenti?....ahhh......."tanyanya dengan menatapku sensual

"Tidak apa sayang, aku hanya mengagumi kekasih gelapku yang manis"jawabku dengan mencium seluruh wajahnya dari kedua matanya , hidungnya, dahinya,kedua pipinya dan yang terakhir bibirnya yang merah. Kekasih gelapku ini memang manis melebihi istriku sendiri, rasanya ingin cepat memakanya

"Ahhhh....Naru , memang lebih manis siapa aku atau Sasuke?...emmm..."Tanya Fugachan cemberut karena cemburu dengan Sasuke

"Kamu sayang.....kamu lebih manis dari siapapun termaksud Teme"Aku menjawabnya sambil tetap menciumnya, didalam hatiku tertawa karena sudah berkali-kali pertanyaan ini ditanyakan dengan raut wajah yang sama. Dulu sewaktu dia bertanya aku menjawab hanya untuk menenagkanya, sekarang entah kenapa semua yang melekat di Fugakuchan dari wajah, tingkah lakunya yang manja, cemburu dan gila sexnya semua terasa manis dimataku.

Mendengar jawabku Fugachan tersenyum manis langsung mencium bibirku dengan ganas, aku biaran dia memimpin ciuman kami, aku senang melihatnya seganas dan sepanas ini, Setelah puas berciuman, aku pun mengalikan ciumanku arah dari dadanya yang bidang, dengan perlahann menuju penisnya yang sudah menegang karena permainanku tadi, tanpa menyisakan waktu sedetikpun aku membawanya lagi masuk ke dalam mulutku, sementara satu jariku mengoda dan mempermainkan lubang Fuga sambil sesekali meremas pantat mungilnya yang padat berisi.

"Hhoohh.. Aahh......Naru..... Hhohh.. Hisap terus.. Hhoohh.. Aahh.. yang keras...."teriaknya sambil tangannya meremas-remas rambut di kepalaku yang sedang menikmati penisnya, remasanya seperti menyuruhku untuk menghisapnya lebih keras dengan tidak sungkan lagi aku hisap lebih keras penis Fugaku.

Mendadak, Fuga menekan kepalaku kuat-kuat dan penisnya tiba-tiba membesar. Aku tahu benar apa artinya. Dia akan segera keluar di dalam mulutku, tampa peduli dia akan keluar aku kuat menghisapnya.

"AARRGGHH!!"

CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!!

Spermanya rasanya manis dan asin membuatku rakus untuk meminumnya sampai tidak tersisa walau ada yang menetes keluar dari bibirku karena terlalu banyaknya

Tubuh Fuga merosot lemas tak bertenaga, "Haahh...haahh.....Naruto...haahh....enak...haahh...sekali.....haahhhh......"

"Fuga-chan, keluarnya banyak. Seperti pertama kali aja,mmm......"tanyaku menatapnya sayang

"Haah...ini karena kamu....haah... tak memberi...haah.... aku jatah....haah... seminggu ini...haahh...."jawabnya dengan cemberut kesal seperti anak kecil

"Maaf ya sayang, dirumah kan ada Teme, tapi kalau emang ingin melakukanya kau bisa minta, kita akan melakukanya diam-diam dikamar atau dimanapun kau inginkan"

"Benar nih, kamu gak bohong kan sayang"tanyanya dengan wajah serius takut aku berbohong, karena memang selama ini kita ngesex selalu menunggu Teme pergi keluar kota, kalau ada dia, hidup kita selayaknya mertua dan menantu, walaupun agak sedikit curi-curi ciuman dan pelukan yang agak mesra menjerumus sedikit mesum

"Iya, kita dapat melakukannya"Aku merasa jawabanku akan membawa hubungan perselingkuhan ini lebih tinggi lagi, dulu aku tidak mau melakukanya karena ada rasa takut kehilangan Teme dan lagi aku masih menghargai perasaan sekaligus pernikahanku dengan Teme tapi sekarang perasaan takut itu tergantikan rasa ingin, gembira...ah entahlah aku sulit menjabarkan semua perasaanku ini.

"Sayang, kita lanjutkan dikamar ya, lubang Fuga kan belum diisi penis besar kamu" bisiknya ditelingaku sambil menyentuh penis ku yang menegang didalam celana yang masih tertutup rapat

Aku tersenyum lalu menciumnya setelah itu aku menuntunya dengan lembut dan cepat menuju kamar pribadi kita berdua yaitu kamar tamu yang telah kita sulap menjadi kamar kita. diKamar inilah semua rekaman jalan cinta kita yang katanya salah dan tidak boleh terjadi. Walaupun hubungan kita ini salah dan berdosa tapi kita berdua tidak bisa melepaskanya...ya... tidak bisa...

End

Hore.....Oneshoot yaoi pertamaku telah selesai, maaf ya kalau endingnya agak gimana gitu, yah mau gimana lagi inilah endingnya?!?!..

Aku mengerjakan ini disela-sela aku menulis guruku yakuza. semoga kalian suka ceritanya


Maaf Sayang, Aku Mencintai Ayahmu!?!Where stories live. Discover now