"napa emang?"

"duhhh...judes banget sih lo!" dia merapat padaku dan berbisik.

"gue punya tiket nonton Coldplay di Singapore..." aku menaikkan alisku.

Bagaimana dia tahu aku pecinta Coldplay?

"gratis mulai transport dan menginap!" ucapnya seraya menoleh kekiri dan kanan.

Dia menegakkan tubuhnya dan menatapku penuh harap. Mata besarnya bersinar penuh harap.

Green.

Matanya berwarna hijau?

Softlense?

"lo pakai softlense?" ga nyambung emang tapi ga tahu kenapa otakku menyuruhku menanyakan itu.

"hah?aduh...aduhhh..." panik.

Ya dia panik.

"mati gue! Softlense gue...." dia menutupi matanya dan berjalan mundur.

"ntar gue telfon..." ucapnya yang kemudian kabur.

Syukurlah depcollector itu pergi.

Tapi aku tercenung sesaat.

Green.

Green eye.

Kenapa kayanya familiar banget ya?

-

Friday, 9pm

"A!!" aku menoleh menatap Keenan menyodorkan handphonenya.

Aku menaikkan alisku bingung.

"mommy..." bisik Keenan pelan tanpa suara.

Aku menatap handphoneku yang ternyata belum aku nyalakan sejak tadi sore setelah meeting.

Aku menerima handphone Keenan dan menyalakan handphoneku.

"hallo mi..."

"...."

"maaf...tadi ada meeting..."

"...."

"ya...ya... Kee memang udah selesai ujian meja Mi...tapi ga tahu itu..." aku menatap Kee yang memegang-megang benda antik milikku.

"Kee jangan pegang itu!" teriakku saat adik nakalku itu mengayun-ayunkan koleksi Iron man dari keramik.

"...."

"sorry mom..."

"....."

"oke...bye...love you...." ucapku yang mematikan telfon dan melempar handphone Keenan yang segera dia tangkap dengan tangkasnya.

"lo ga keluar??" tanyaku pada Kee yang biasanya jam segini ga pernah ada di apartment.

Well, ini apartement mommy waktu mommy masih single katanya.

Not Sweet ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang