"Narsis banget sih," Stefan membentur lembut kepalanya ke kepala Yuki dan mereka tertawa bersama.

Yuki mengecup bibir Stefan "Hari ini kita mau kemana?" Tanyanya

Stefan berpikir "Emmmm.... Gimana kalo kita ke.... Patung liberty terus besok ke Staten Island Ferry terus lusa belanja sebentar ke Grand Central Terminal. Minggu ke 2 kita berlibur ke Hawai selama 5 hari, gimana?" Tanya Stefan membuat Yuki terdiam

"Kok kamu diam Bi?"

"Soalnya kamu menghabiskan uang terlalu banyak Bi, aku jadi kuatir"

Stefan terkekeh dan mengecup bibir Yuki lalu tidur disampingnya dan meliriknya sesaat lalu terkekeh lagi "Kamu itu perhitungan banget sama uang, ya Bi. Aku nambah jadwal terbang selama 1 bulan itu untuk cari uang babyku tersayang.... Lagipula tabunganku gak sebanding dengan kebahagiaan yang kudapatkan bersamamu. Jadi jangan pikirin tentang pengeluaranku yang boros untukmu. Aku bisa cari uang lagi untuk pemasukanku nanti" Jelas Stefan melirik Yuki "Lagipula uangku itu uang kamu, uang kamu itu.... ya uang kamu" Imbuhnya memandang Yuki spontan membuatnya manyun dan gilirannya menindih Stefan lalu mencubit hidung suaminya.

"Rese! Siapa bilang uang aku itu cuma buat aku aja. Uang aku itu, uang kamu juga jadi... kalo kamu perlu, ambil aja Baby"

"Gak perlu,"

"Harus perlu!" Ancam Yuki

"Oke.... Iya.... Tapi gak sekarang ya, soalnya tabungan kamu gak berlaku disini" Tutur Stefan mendekatkan wajahnya membuat Yuki manyun dan mencubit kulit bahu Stefan.

"Sakit Baby,"

"Bodo! Biarin! Rese sih!"

"Oke!"

"Kyaaaa!!" Yuki memekik saat Stefan menindihnya lagi namun keseimbangan mereka hilang sebab saat ini mereka berada di tepi ranjang "BRUUKK!!!" Akhirnya mereka terjatuh bersama dengan tubuh Yuki berada dalam pelukan Stefan. Mereka tertawa karena terjatuh ke lantai secara bersamaan yang untungnya ditutupi karpet tebal jadi Stefan tak merasa nyeri saat menahan tubuh Yuki yang turut terjatuh bersamanya.

Yuki menumbuk pelan dada Stefan "Aku mandi ya," Imbuhnya menarik selimut dan menutupi tubuhnya lalu bangkit berdiri sembari merapikannya. Saat hendak berjalan, selimutnya tertahan oleh sebuah tangan yang menariknya hingga hampir melorot.

"Baby... Rese!" Gerutu Yuki menarik selimut menutupi tubuhnya dan melangkah lagi namun sayang Stefan masih menahan selimutnya "Baby... Kamu pake boxer ya, gak kayak aku....." Sungut Yuki kesal

"Masa?" Goda Stefan

"Iiihhhh... Beneran minta ditarik nih,"

"No! Malu... Kamu kan yang sembunyiin boxer aku"

Yuki melongo dan memandangnya sinis "Idih... Bohong banget sih, yang ada kamu tuh yang nyembunyiin kimono handukku tadi malam. Mana coba? Ketahuan banget siapa yang genit" Tandasnya spontan Stefan terkekeh mengingat keisengannya tadi malam. Ia tak membiarkan Yuki mengambil kimono handuk setelah selesai mandi dan hasilnya Yuki keluar dengan handuk yang hanya menutupi sedikit tubuhnya. Dan seperti biasa... Stefan membawanya ke tempat tidur.

"Baby..... Rese banget sih, ngambek nih!" Ancam Yuki frustasi dan Stefan langsung melepaskan tangannya dari selimut. Akhirnya Yuki bisa berjalan ke arah kamar mandi seperti biasanya.

"I love you... My model" Seru Stefan membuat Yuki memalingkan wajahnya malas. Stefan tahu jika Yuki mulai ngambek hanya memaklumi sikap tersebut.

Yuki tiba di kamar mandi dan masuk seraya melepaskan selimutnya lalu melemparnya keluar pintu kamar mandi. Ide langsung muncul di kepalanya dan iseng menyembulkan kepala melirik Stefan yang ternyata masih mengawasinya. Yuki tersenyum seduktif memberi kode kepada Stefan untuk datang ke arahnya. Melihat kode itu, Stefan langsung bersiap-siap menghampiri kamar mandi. Saat Ia berjalan, Yuki masih sengaja memancing suaminya dengan mengecup jauh membuat Stefan menggoyangkan telunjuknya dan langsung berlari "BRAAK!!!" Yuki menutup pintu kamar mandi sesaat sebelum Stefan sampai hingga angin terasa dihidungnya "KLEK!" Pintu terkunci dan Stefan hanya tersenyum merasa dikerjain istrinya "Baby rese nih, awas kalo kamu keluar gak pake apa-apa ya. Aku akan tahan di tempat tidur lagi" Seru Stefan

Yuki mematung dan seketika panik "Yaaahhh... Baby, aku lupa bawa handuk!" Tuturnya membuat Stefan seketika tertawa.

"Kayaknya emang niat banget aku tahan ditempat tidur seharian, BODO! GAK MAU AKU AMBILIN!"

"Baby...... Please...." Yuki memohon

"Except, you let me in Baby...."

"GENIT!!!"

"Oke... Aku ambilin" Balas Stefan menyerah dan membuka lemari mengambil handuk "Open the door Bi," Pintanya dan Yuki membuka pintu sedikit seraya menyembulkan kepalanya melirik Stefan yang sudah berdiri dengan santai sambil memegang handuk. Ia meringis lucu berusaha mengambil handuk namun Stefan malah menjauhkannya "Baby..." Ia sebal sendiri karena Stefan mengerjainya "Ngambek nih," Ancamnya membuat Stefan tersenyum dan mendekat ke pintu seraya memberikan handuk.

"Makasih," Kata Yuki

"Sama-sama" Stefan langsung masuk ke kamar mandi spontan Yuki melimbutkan dirinya dengan handuk secepat kilat. Ia beringsut menjauh saat Stefan menatapnya dengan liar seraya menutup pintu dan menguncinya.

Yuki waspada saat dirinya malah terjebak di pinggir bathup "Baby! You're so silly! Genit! Rese! No! Jangan lepasin handukku... ih.. rese! I don't do that! Baby....." Akhirnya terjadi kehebohan dari Yuki sendiri di dalam kamar mandi.

"BYUURRR!!!" Terdengar guyuran air kran dibalik pintu kamar mandi.

=00=

NOT LOVE STORY - SOULMATEWhere stories live. Discover now