Chapter 0 dan 1

1.1K 95 7
                                    

FF Infinite V Update.
50% Based true story, 50% based fiction.

01 Desember 2016.
Setelah menyelesaikan daftar jadwal di beberapa program show pasca comeback, ketujuh member infinite akhirnya bisa merasakan kembali rutinitas santai.
Hari ini jadwal Infinite sedang kosong, semua member pergi jalan-jalan kecuali Woohyun dan Gyu yang memilih untuk santai di dorm. Dua namja ini sedang tiduran di sofa sambil nonton Tv dan makan snack, rasanya menyegarkan bisa santai di tengah kesibukan yang merajalela.
Tempat tinggal mereka yang sekarang adalah sebuah apartmen mewah yang sangat besar, luas dan ada banyak fasilitas lengkap. Jika dibandingkan dengan dorm mereka yang sebelumnya, rasanya seperti mimpi bisa tinggal di tempat sebesar ini. Penempatan kamar berdasarkan hasil game; Gyu, Sungyeol dan L mendapatkan kamar yang besar. Dongwoo dan Hoya mendapatkan kamar yang kecil, Sungjong mendapatkan kamar paling besar sementara Woohyun kamar paling kecil dan nyaris seperti kloset. (Nasibnya Woohyun mungkin sedang buruk karena di kamarnya itu tak ada jendela), tapi ya mau bagaimana lagi itu resiko yang kalah.
Di dorm yang dulu mereka biasa jadi room mate, tapi di apartmen yang sekarang masing-masing member punya kamar tersendiri.

Gyu fokus nonton reality show sementara Woohyun asyik mendengarkan lagu di ponsel. Lama-lama Gyu jadi penasaran.....
"Kau dengar lagu apa sih?" Gyu mengambil sebelah earphonenya Woohyun.
"Hyung, jangan ganggu dong."
......
.............
Lagu yang sedang didengarkan Woohyun tampak tak asing ditelinga Gyu, kenapa? Karena lagu itu adalah lagu solonya Gyu yang berjudul Light.
"Ini kan laguku."
"Memang, aku suka lagu ini. Hyung, buatkan lagu untukku juga dong, untuk di album solo keduanya Nam Woo Hyun."
"Kau ini, baru saja kemarin rilis album solo perdana, sekarang mau debut solo lagi, kau mau menyaingiku hah!?"
Woohyun tertawa mendengar respon Gyu, "Aniya, nanti juga Hyung mau rilis album solo ketiga kan, kita sama-sama berjuang. Aku membuatkan lirik lagu untuk Hyung, lalu Hyung membuatkan lagu untukku, impas kan? Kira-kira lagu apa yang Hyung buat untukku?"
Gyu berfikir sejenak, seandainya ia disuruh membuat lirik untuk Woohyun maka judul lagu yang akan ia buat adalah..... hm..........
"Read." Gyu menjawab dengan sangat yakin.
"Mentang-mentang albumku yang pertama judulnya Write, lantas Hyung mau membuat lagu Read? Yang benar saja."
"Tak apa, yang penting lagunya kubuat sepenuh hati."
Woohyun kini sibuk memainkan instagramnya, ia melihat komentar para fansnya Gyu yang terus-terusan menagih agar Gyu segera update foto. Woohyun sadar leadernya ini sangat jarang memainkan sns dan tidak narsis seperti dirinya. Tiba-tiba Woohyun kepikiran sesuatu, ia sempat iseng memotret Gyu yang sedang tidur kemarin malam. Mungkin sebaiknya ia membajak instagram Gyu dan mengupload foto aib itu supaya para fans heboh.
Gyu masih fokus nonton, ia tidak sadar ponselnya diambil Woohyun. Daritadi Woohyun berusaha menahan tawa melihat fotonya Gyu yang ngiler.
"Apa yang kau lakukan?" Gyu memergoki niat jahat Woohyun, ia shock melihat fotonya sendiri yang ternyata masih sangat tampan meski sedang tidur, tapi Gyu berhasil merebut ponselnya lagi.
"Hyung payah ah, coba buat fangirl heboh dong. Sesekali upload foto narsis sepertiku, yuk... foto bareng, yuk!?" Woohyun memaksa sambil menarik-narik tangan Gyu.
"Tidak mau."
"Yuk."
"Tidak."
"Yuk, hyung manis deh."
"Berhenti menggodaku."
"Ayo foto bareng denganku." Woohyun belum menyerah untuk terus memaksa.
Woohyun mengeluarkan segala jurus aegyonya, dari mulai finger heart-gwiyomi-atau kumpulan aegyo lainnya yang ia rasa mampu menaklukan hati kerasnya Gyu.
"Iya deh." Gyu akhirnya menyerah, ia mengeluarkan lagi ponselnya. "Foto pakai ponselku."
"Yuk!" Woohyun fokus melihat kamera, Gyu disebelahnya, mereka memasang pose manis dan membentuk huruf V dengan jari mereka. Mereka berfoto sampai enam kali, disaat Gyu berhasil bergaya sempurna, Woohyun menghapus foto itu karena ekspresi Woohyun yang aneh, terus saja seperti itu.
Gyu memang jarang update selfie di instagram maupun twitter, tapi dia punya ratusan foto selfie di ponselnya, itu semua gara-gara Woohyun yang menularkan virus narsis.
"Jangan pakai efek." Gyu mengintip Woohyun yang sedang menambahkan effect di selfienya barusan.
"Supaya tambah jjang. Oke, kirim fotonya ke ponselku ya hyung."
"Tidak mau, ini koleksi foto pribadiku."
"Aku mau upload di sns."
"Jangan."
Gyu menyadari bahaya akan segera datang, ia sudah siap-siap lalu BERGEGAS lari, Woohyun mengejarnya, tempat tinggal yang sekarang sangat besar dan ada puluhan lantai, Gyu lari menaiki tangga disusul Woohyun.
Namanya juga grandpa Gyu.... baru naik beberapa anak tangga, ia sudah kelelahan dan loyo, Woohyun berhasil menangkap dan memeluknya dari belakang.
"Tertangkap! Hyung, dilarang kabur!" Woohyun memeluk semakin kencang supaya Gyu tak lari lagi dan segera menyerahkan fotonya.
"Astaga! Jangan kencang-kencang! Kau mau membuatku mati kehabisan nafas!?"
"Ah... mianhae." Woohyun melepaskan pelukannya dan detik itu juga Gyu langsung kabur lagi, acara kejar-kejaran kembali terjadi. Entahlah........ mereka seperti kucing dan tikus yang sedang kejar-kejaran. Gyu memilih naik elevator dan pintu berhasil tertutup saat Woohyun nyaris masuk ke dalamnya. Menunggu elevator terlalu lama, Woohyun memilih untuk menaiki tangga dan sampai di atap yang datar dan luas.
Disana ia melihat Gyu sedang tiduran menatap langit yang mulai mendung.
Alih-alih mengerjai dan menangkap Gyu, Woohyun memilih untuk tiduran di sebelahnya sambil melihat awan di atas yang membentuk garis, mirip matanya Gyu yang hanya segaris.
"Woohyun-ah, menurutmu aku ini bagaimana?"
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Sudah, jawab saja."
"Hmm...... menurutku kau itu kaku, canggung, tegas, terlalu keras kepala, menyebalkan."
Gyu menoleh Woohyun dengan gerakan slowmotion tapi sedikit melotot.
"Kau mengajakku ribut?" tanya Gyu.
"Aku belum selesai bicara." Balas Woohyun, ia mulai takut hyungnya itu emosi "Itu yang kupikirkan tentang Hyung dulu. Kalau kau tanya bagaimana pendapatku sekarang, hyung orang yang sangat mengesankan, karismatik, tanggung jawab, kau cocok jadi Leader."
Gyu mendengarkan sambil memperhatikan Woohyun bicara, ia tersenyum mendengar itu semua.
"Kalau menurut hyung, aku bagaimana?" Woohyun balik bertanya.
"Kau orang yang paling aku percaya." Balas Gyu. "Dulu aku benci melihatmu beraegyo, tapi sekarang aku cukup menyukainya. Kau juga sangat mendukungku saat pertama kali aku meluncurkan album solo 60sec. Kupikir aku benar-benar menyukaimu."
"Hah? Serius?" Woohyun kaget. "Hyung punya perasaan terhadapku?"
"Memangnya kenapa?" Tanya Gyu, polos.
Suasana hening...... mendadak wajah Gyu memerah saat ia menyadari sesuatu.
"Woohyun Pabo, bodoh! Maksudku bukan perasaan suka dalam artian romance! Bukan suka yang seperti itu! Bagaimana menjelaskannya ya? Aku juga bingung."
"Oh ahahaha... kau membuatku kaget sih. Iya tak perlu dijelaskan, aku mengerti. Aku juga suka hyung, aku suka Dongwoo-hyung, Hoya, Sungyeol, Myungsoo, Sungjong. Aku suka kalian semua, tapi aku paling suka Gyu hyung."
"Ternyata selain suka menggoda fans, kau juga hobi menggodaku ya?"
"Iya, karena hyung tak mungkin menjahiliku apalagi menggodaku, jadi harus aku duluan yang ambil langkah."
Mereka asyik mengobrol di cuaca yang sejuk tapi mendung ini, obrolan dengan Woohyun bahkan membuat Gyu lupa bahwa tadi ia sedang asyik nonton Tv.

Infinite VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang