Tentu saja itu bukan hanya perasaan mereka saja. Semua beban pikiran yang selama ini mengganggu Ain memang sudah hilang. Tapi, ia sendiri tidak mengetahui alasannya mengapa ia merasa setenang itu. Hatinya dipenuhi perasaan damai yang belum pernah ia rasakan lagi semenjak peristiwa naas di panti asuhan dulu.
Ain memang tidak mengingat apapun saat Ive menjumpainya di alam bawah sadar. Ia tidak ingat saat ia melihat semua kejadian masa lalunya di alam bawah sadarnya. Karena pada dasarnya, kejadian yang menimpanya saat di rumah Ive adalah permainan alam bawah sadar yang tidak akan ia ingat. Tapi Ain sudah mengingat lagi masa lalunya yang sempat dikunci oleh trauma, yang terekam di dalam alam bawah sadarnya.
"Riev, Kiev, tempat ini... Tempat kelahiranku," jawab Ain sembari menyunggingkan senyum pada kedua sahabatnya.
Tentu saja Riev dan Kiev terkejut mendengarnya. Terutama bagi Riev yang sudah mengenal Ain sedari dulu.
Sebenarnya ada dua hal yang membuat mereka terkejut. Yang pertama, ingatan Ain yang sudah kembali. Dan yang kedua, senyum lembut yang tidak pernah dilihat oleh Riev dari awal mereka berjumpa.
"Aku sudah mendengar beberapa hal penting dari Master Ive. Ingatanku juga tiba-tiba saja pulih. Yah, intinya... Kita harus melakukan sesuatu, sebelum semuanya terlambat." Ain bersandar di kursi tempat ia duduk, dengan tatapan yang ia arahkan ke langit-langit.
"Apa yang Master Ive ceritakan, Ain?" Tanya Kiev yang merasa penasaran.
Ain terdiam sejenak di posisinya yang bersandar sambil menengadahkan kepala, menatap langit-langit. Ia menghela napas panjang, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan, mendekat ke arah Riev dan Kiev yang masih menyimpan rasa heran.
"Alasan Cerberus yang berusaha mati-matian merebut Agna kembali, juga alasan Grief membawa Agna. Aku sudah tahu semuanya."
Riev dan Kiev ikut mencondongkan tubuh mereka ke depan sembari memasang tatapan tajam pada Ain. Mereka benar-benar tidak sabar untuk mendengar semua dari Ain.
"Semua berkaitan. Dan jawabanya, ada di tempat ini," sambung Ain lagi, sembari membalas tatapan tajam kedua sahabatnya itu.
Lalu Ain menceritakan informasi yang ia dapatkan dari Ive.
Desa yang berada di dalam gunung Khyterra itu bernama Dinukha. Desa itu merupakan tempat di mana anak-anak yang memiliki kemampuan khusus, dilindungi dan dilatih.
Kalau diperhatikan dengan seksama, desa Dinukha tidak memiliki banyak orang dewasa yang tinggal di sana. Kebanyakan penduduknya masih berusia balita sampai remaja.
Ain melanjutkan ceritanya. Ia bercerita kalau anak-anak yang berada di desa itu, merupakan anak-anak hasil rekayasa genetik, juga anak-anak yang memiliki kode genetik yang unik. Banyak pihak yang mengincar anak-anak itu untuk dijadikan bahan penelitian, atau untuk dilatih supaya nantinya bisa dimanfaatkan.
Tentu saja, anak-anak itu tidak bisa hidup di tengah-tengah masyarakat. Kemampuan mereka akan dianggap sebagai ancaman bagi banyak orang yang tidak memahami.
"Orang-orang selalu takut pada hal yang mereka tidak pahami," jelas Ain.
Suatu hari, beberapa tahun yang lalu. Para petinggi Munkan, Zinzam juga Rovan mulai mencari tahu soal desa tersebut, berlomba untuk melacak keberadaan Dinukha.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, desa Dinukha yang memiliki koneksi dengan Elyosa, meminta bantuan pada Elyosa untuk membawa anak-anak dari desa Dinukha ke Elyosa. Tujuannya tentu saja untuk melindungi anak-anak itu dari para penguasa di Logard.
Sayangnya, ada pihak di Elyosa yang malah menjadikan hal itu sebagai kesempatan.
Elyosa yang memiliki teknologi canggih, sama dengan teknologi yang ada di desa Dinukha, merasa harus meneliti anak-anak tersebut. Tanpa sepengetahuan Ratu Elyosa, mereka membangun laboratorium rahasia untuk meneliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
X-Code
Science FictionAinlanzer memiliki kemampuan bertarung yang tinggi, daya analisa yang kuat, serta daya tangkap yang cepat. Hal itu membuat alam semesta memberinya banyak ujian. Ditambah dengan kode genetik yang unik, membuatnya terpilih menjadi calon 'Utusan Perdam...
Code XI - Anak-anak Terlantar #2
Mulai dari awal
