Prolog

66 8 9
                                    

Update: 28 Agustus 2016

***

"Gue suka sama rayhan, ra."

'Duar' awan hitam seketika menyelimuti langit yang tadinya cerah.
Bagaimana bisa kejadian ini terulang kembali untuk kedua kalinya.

Vannesa menyukai laki-laki yang sama denganku. Oksigen yang berada disekitarku seketika hilang. Aku berusaha se-normal mungkin di depan Vannesa.

"Re..really? Gue kirain lu gak bisa suka sama cowok."

"Apaan sih, ra. Masa lu nge-doain gue lesbi?!" ujarnya dengan nada bisa dibilang judes.

 Aku hanya bisa tertawa miris.

"Oh, ya thanks ya Kayra. Lo, mau denger curhatan gak jelas gue. Ya, setidaknya salah satu sahabat gue udah tau siapa yang gue suka."

Vannesa menghempaskan tubuh mungilnya ke arahku.
"Lo the best, ra. Gua gak salah punya sahabat kayak lo."

'Asal, lo tau nes. Gue juga suka sama Rayhan. Gue gak tau harus ngerelain lagi atau..."

                                                                                               ×××

Butiran-butiran air bening jatuh dari langit membasahi tanah yang sudah lama kering.
Bersamaan dengan itu, air mataku jatuh dengan air hujan. Tahun ini, bulan ini, hari ini, detik ini juga aku menjatuhkan air mata untuk hal yang sama. Aku membencinya, aku tidak ingin ada yang tau. Jika, Aku sedang menangis. 

×××

thankyou for reading;)

Lov
March

BullshitWhere stories live. Discover now