Chap. 17 : Rie Fight With A New Beast

En başından başla
                                    

Beast itu mengayunkan tangan kanannya dengan cepat, namun pedang es Rie tak kalah cepat untuk menebas tangan kanannya.

Carlay menatap tak percaya, "A-ada apa dengan Rie ?", tanya Carlay.

Kaname membelalak melihat Rie, "Aura putih itu...", kalimat Kaname terpotong oleh Varl, "Itu pasti kekuatan Slow Motion in Feeling !", seru Varl menyambung perkataan Kaname.

Dundy menatap tidak percaya, "Tidak mungkin...! Slow Motion in Feeling itu, kan, kemampuan legendaris yang hanya dimiliki 1 orang di dunia !", seru Dundy.

Shu masih menatap bingung setengah mati ke adiknya. 'Rie...dia punya kemampuan Slow Motion in Feeling ?', batin Shu, 'Rie...kaulah...', Shu menggeretakkan giginya dengan keras.

'Kaulah yang ditakdirkan untuk untuk melindungi dunia sihir ini !!!'

Itu adalah batin Shu, Kaname, Satoushi, Dundy, Varl, Kazuto, Chris, dan Yuuma. 

Sementara itu, Rie masih bertarung melawan beast itu, walau sebenarnya bisa dibilang pertandingan itu berat sebelah, karena Rie sudah memutilasi hampir seluruh bagian tubuhnya.

SPLASH !

Sebuah cahaya lansung menyelimuti beast itu, melihat itu, Rie lansung berhenti dan menghindar.

Setelah beberapa detik, beast itu lenyap seakan dimakan oleh cahaya.

"Eh !?"

"Hilang !?"

"Kok bisa !?"

Seruan tidak percaya muncul dari Kay, Carley, dan Akira.

Mijyu menghela nafas pasrah, "Kan, sudah kubilang.", ujar Mijyu.

Akira lansung melirik ke arah Mijyu, "Kau bilang apa, memangnya ?", tanya Akira. Mijyu lansung jatuh secara tidak elitnya (?).

Mijyu menatap kesal, "Ka-kalian tidak dengar, hah !?", tanya Mijyu yang dibalas gelengan semuanya (minus Kazuto dan Yuuma).

Mijyu menghela nafas pasrah (lagi) sambil menahan kesal, "Tadi, kan, sudah kubilang. Kemunculan beast ini hanya beberapa jam. Masa kalian tidak dengar, sih !?", seru Mijyu.

Carlay membela, "Tentu saja ! Bisa-bisanya kau bicara saat kami sedang bertarung !", kata Carlay, disambut anggukan Carley.

Akira menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal, "Em...tapi..", ujar Akira kebingungan, "Tapi...kenapa beast tadi baru muncul 30 menit, tapi sudah lenyap ?", tanya Akira sambil menatap Rie.

Rie yang sedang ter-engah-engah sambil menyingkirkan keringatnya.

Chris menatap Rie, 'Sepertinya efek Slow Motion in Feeling-nya sudah habis.', batin Chris.

Sekarang giliran Mijyu yang bingung, "Hm...mungkin karena Rie sudah menyerangnya sampai seperti itu. Kalian memang tidak lihat pertarungan Rie dengannya, ya ?", tanya Mijyu.

Kaname mengangguk, "Master Rie sudah membuat beast itu kehabisan tenaga.", ujar Kaname yang dipikirkan oleh yang lainnya.

Mary sedikit gemetar, "Ta-tadi Rie...memutilasi beast itu...menyeramkan...", ujar Mary yang sudah pucat pasi. Sejak dulu ia tak kuat dengan hal yang seperti ini.

Rie yang menyadari Mary sudah takut, lansung panik dan gelagapan, "H-huaa ! Mary, maafkan aku sudah membuatmu takut !", ujar Rie sambil berlari ke arahnya.

Magician Academy [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin