Don't Touch Me [COMPLETED]

Don't Touch Me Part. 1

"Hei! Jangan mengangguku, " gerut seorang namja sambil terus melangkah mundur.
Sedangkan seseorang yang ada dihadapannya seakan tak peduli dengan perkataan namja tadi. Ia hanya terus melangkah maju memperkecil jaraknya dengan namja di hadapannya.

Kini rasa takut mulai menjalar di pikiran namja yang melangkah mundur tadi, seakan ada bahaya yang akan menimpahnya jika orang yang ada di hadapannya melangkah menuju dirinya.

"Kenapa? Kau takut? " kata namja itu
"Kubilang jangan mengangguku, atau kau akan menyesal. "
"Benarkah? "
Tiba tiba namja itu langsung melangkah memeluk namja yang di hadapannya.
Awalnya namja yang di peluk itu sejenak terdiam kemudian lama kelamaan keringat dingin mulai bercucuran di wajahnya dan tangan serta tubuhnya mulai bergetar semakin lama getaran tubuhnya semakin terasa hingga entah apa yang menggerakkan tangan dan mendorong orang yang memeluknya itu jauh dari posisinya.

Sontak namja yang di peluk tadi terkejut melihat apa yang telah ia lakukan. Ia telah mendorong temannya ah bukan musuhnya hingga kepalanya terbentur batu yang entah sejak kapan berada di sana.

"Hei! Sungjae, apa yang kau lakukan kepadanya? " tanya seorang yeoja yang barusaja datang entah darimana.
"A-aku.. aku A-ku tidak sengaja, Di-dia me-menyentuhku. "Kata namja yang ternyata bernama Sungjae
"Apa?" Kata yeoja tadi
"Baiklah, Panggil bantuan cepat. " kata yeoja ini
"Baiklah, Joy." Kata SungJae sebelum benar-benar pergi dari sana.

Tidak memerlukan waktu yang lama, SungJae akhirnya datang bersama beberapa orang.
"Tolong bantu kami," kata Joy
Merekapun membawa tubuh namja yang didorong oleh SungJae ke rumah sakit.
***

Di sebuah taman tampak seorang namja sedang duduk sambil melamun
"Hei! Apa yang kau pikirkan? " tanya seorang gadis yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di samping namja ini
"Bukan apa-apa." Elak SungJae
"Cih, jangan berbohong, SungJae-ah. Aku melihatnya semuanya tadi, di kelas. " kata Joy
"Jika kau sudah tahu, kenapa bertanya lagi. "kata SungJae dengan nada kesal bercampur malas.
"Sudahlah, lupakan mereka yang mengejekmu. Bukanlah masih ada aku. " Kata Joy sambil memamerkan senyuman indahnya.
Setelah mendengar perkataan Joy apabila senyumannya SungJae akan merasa Baik-baik saja.
"Kau selalu tahu cara menghiburku, Joy-ah. "Kata SungJae sambil tersenyum lepas.

***

Di sebuah rumah terdengar pekikan jam yang membuat siapa saja yang mendengarnya akan terganggu. Begitu pula dengan namja tampan ini, namja bermarga Yook ini langsung bangkit dari tidurnya kemudian menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"Aissh, kenapa jam ini selalu menganggu mimpi indahku. "gerut SungJae sambil beranjak dari tempat tidurnya dan memulai kembali harinya.

Tidak memakan waktu lama SungJae akhirnya siap, menggunakan setelan seperti biasa dan melangkah meninggalkan rumahnya.

SungJae adalah seorang mahasiswa yang cukup pintar, hanya saja ada satu hal yang sering menghalangi kegiatannya hingga membuatnya selalu menyendiri. Namun ada seorang gadis yang selalu menghiburnya di kala ia sedang menangis dia adalah Joy teman masa kecilnya.
Sebenarnya SungJae berasa dari keluarga kaya raya, namun ia tidak suka menikmati hasil kerja orang lain sehingga ia memutuskan meninggalkan semuanya kenyamanan dan memilih hidup sederhana. Dan semua temannya tak ada yang tahu.

SungJae tiap selesai kuliah ia akan mampir untuk bekerja paruh waktu di sebuah Cafe. Yah, itulah cara SungJae hidup. Mungkin kalian berfikir jika dia bodoh meninggalkan semua hal yang dapat ia dapatkan dengan mudah dan memilih hidup susah tanpa fasilitas mewah. Tapi untuk seorang Yook SungJae itu adalah hal yang luar biasa.

Kini SungJae telah berada di depan tempatnya kuliah. Ia kemudian menarik nafsa dan menghempaskan dengan kasar.
"Entah apabila kejutan untukku. "Guman SungJae sebelum melangkah memasuki gedung bertingkat tinggi itu.
Jika kalian pikir maksud dari kejutan yang dikatakan SungJae adalah hal yang menyenangkan, tapi menurut SungJae itu adalah hal yang akan menyiksa dirinya. Dan akhirnya ia akan kembali bersedih.

*TBC*