PROLOG

209K 2.8K 32
                                    

Ethan mendongakkan kepala. Matanya tertutup dan bibirnya tergigit. Jemari lentik gadis di atas pangkuannya tengah menjamah bebas kulit lehernya.

Kesadaran Ethan hanya tinggal empat puluh persen-bahkan bisa kurang dari itu jika dia terus-terusan dimabukkan oleh perilaku gadis seksi yang sedari tadi coba membobol benteng pertahanannya sebagai laki-laki.

Tidak peduli keramaian di sekitar mereka, dua insan ini asyik meluapkan napsu alami yang ada pada diri mereka. Menempati salah satu sofa di sudut klub malam kota Jakarta, Ethan menggerayangi tubuh gadis itu lebih jauh lagi.

Punggung si gadis yang tidak dilapisi apapun karena backless dress yang dia pakai memudahkan tangan Ethan untuk membelai ketika bibir gadis itu mencumbui bibirnya dan meremas ketika bibir gadis itu bergerak makin liar. Ethan merasakan sudut bibirnya dikulum sebegitu keras, sampai dia dapat merasakan gigi-gigi tajam gadis itu merajam bibirnya.

Rintihan dan desahan adalah dua suara yang bercampur dengan hentakan musik keras dari sebuah sumber di atas panggung. Ethan menempatkan bibirnya di leher gadis itu, melapisi kulit putih susunya dengan limpahan air liurnya. Bibir Ethan merosot, gerakannya pelan dan pasti. Begitu tiba di atas dada besar gadis itu, Ethan memberikan hisapan kuat hingga gadis berambut coklat terang itu melenguh, tubuhnya semakin merapat dengan tubuh Ethan dan tangannya berusaha melepaskan satu persatu kancing kemeja Ethan.

Ethan terbuai...

Dia hanya laki-laki biasa yang tidak tahan diperlakukan seperti ini.

Namun, sebuah tamparan seolah menghampiri wajahnya ketika dia merasakan tangan gadis itu bergerilya di dadanya dan bibir basah gadis itu menerjang pelipisnya.

Ethan sadar akan sesuatu.

Dan sebelum semua terjadi atas tuntutan hawa napsu, Ethan mendorong gadis di pangkuannya untuk menyingkir, lepas dari dirinya. Ethan merapikan kemejanya lalu beranjak pergi, tidak peduli panggilan gadis yang telah dia ajak hampir menggapai surga.

Ethan pergi...

Karena bayangan Avisa lagi-lagi memenuhi otaknya.

∞∞

NOTICE :
Cerita ini berpotensi menyebabkan kebaperan, kebahagiaan serta kemarahan bagi para pembaca. Mari kita up and down bersama menikmati setiap part yang ada.

Saya tunggu vote dan komentarnya ya. Thankyou!

Minggu, 14 Agustus 2016

Love,
Verena Nilla (scholaztika)

Feeling High ✔Where stories live. Discover now