Episode 2

1.4K 128 0
                                    

Hanyalah gadis biasa

*****

Kalian tahu? Bahwa hati seorang gadis itu sensitif? Jadi, jangan membuat hati seorang gadis sedih. Karena itu akan membuat kalian menyesalinya.

*****

Author's PoV

Sohyun memandang album yang didepannya. Dibuka nya perlahan-lahan. Hingga terhenti pada sebuah foto dirinya bersama seorang namja berpelukan.

Air mata satu persatu turun mengalir dari pipi nya hingga terjatuh pada foto yang dilihat nya.

Ingin sekali Sohyun berkata bahwa dirinya adalah pacar dia, ah bukan, dia sangat ingin teriak di depan wajah nya sambil berkata 'aku adalah yeojachin mu!'. Tetapi sayang dia tidak bisa melakukan itu.

Atau hal yang dilakukan nya akan sia-sia saja.

Sohyun menghapus air mata nya saat mendengar panggilan dari Eomma nya, dia masih tetap menghormati eomma nya.

"Sohyun, Tzuyu datang."

"Suruh aja masuk Eomma."

Ceklek...

Pintu terbuka, memperlihatkan Tzuyu, dan Tzuyu lansung menutup pintu nya.

Sohyun kembali menatap foto didepan nya.

"Mianhae Sohyun-ah. Yang tadi itu." Tzuyu memeluk Sohyun dengan manja dan meletakan kepala nya di bahu Sohyun.

"Tak apa Tzuyu-ah. Gumowo karna berkat kalian. Aku bisa duduk disebelah Jungkook Oppa"

"...Dan jujur aku kesal juga pada kalian berdua Tzuyu-ah" lanjut perkataan Sohyun di dalam hati nya.

Air mata lagi-lagi mengalir dari mata Sohyun.

"Jangan nangis dong, Sohyun. Dari pada sedih gitu, mending kamu gambar diriku" ujar Tzuyu dengan pede nya. Tzuyu mengambil buku dan pensil dimeja belajar Sohyun dan mulai berpose.

Sohyun hanya tersenyum tipis, setidaknya ada yang menghibur nya pikir Sohyun. Sohyun mulai membuat lukisan tangan nya sendiri dengan isi lukisan berwajah Tzuyu.

Setelah selesai. Sohyun memberikan buku nya kepada Tzuyu.

"Aigoo!! Lucu nya akuu. Hebat kamu Sohyun" dengan pede nya Tzuyu mengatakan hal itu. Dengan pandangan tak lepas dari bukunya Sohyun.

Sohyun hanya tersenyum tipis.

"Tzuyu, kamu tidur disini ya. Bersama ku"

"Hmm.. Araseo.."

Saat nya tidur, mereka merapikan bantal-bantal di kasur Sohyun. Mereka sudah berbaring. Masalahnya mereka tidak bisa tidur.

"Tzuyu, aku sangat ingin menjadi tokoh utama dalam serial film kartun anak-anak yang sering ku tonton sewaktu kecil, yaitu bisa menghadapi masalah dengan bantuan yang dimiliki nya, misalnya Princess Cinderella yang memiliki ibu peri, tapi aku tidak punya"

Seketika Tzuyu memandang Sohyun, Sohyun merasa dipandang pun memandang Tzuyu.

"Aku ngerti, aku ngerti dengan perasaan kamu, Sohyun. Kamu memang tidak memiliki kekuatan magic atau ibu peri seperti di kartun itu, tapi, kamu memiliki dukungan dari aku, Taehyung oppa, dan orang yang menyanyangi mu. Itulah kekuatan mu" ujar Tzuyu,

"Tapi, Sohyun. Kamu yakin tidak berusaha mengingat kan kembali Jungkook oppa?" Lanjut Tzuyu.

Sekelabat bayangan muncul dihadapan Sohyun.

"Appa, eomma, oppa. Tolong Jungkook oppa" Saat itu Sohyun menangis dihadapan Appa, Eomma, dan Oppa nya.

"Baiklah, appa akan bantu dia. Tapi, dengan syarat. Jika dia tidak mengingat mu, maka kamu boleh pergi ketempat semula. Jika dia mengingat mu, kamu tidak boleh bertemu dengan dia"

"...Sohyun? Sohyun?"

"Ah, ya? Miannhe aku termenung. Kayaknya aku tidak akan berusaha. Jika memang dia ditakdirkan untuk ku, pasti ada jalan untuk kami bersatu"

"Araseo. Sekarang kita tidur ya. Good night"

"Good night"

*****

To be contiuned...

MemoriesTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon