"Sajak Sebuah Pensil"

156 6 0
                                    

Sebuah pensil warna
Aku beli dari warung tetangga
Warnanya begitu serius
Merah bak api tiga dimensi indahnya

Sebuah pensil berayun-ayun
Juga menari-nari diatas kertas
Goresannya membentuk tulisan
Oh indahnya rencana masa depan-ku ternyata

Namun tangan takdir memegang pensil itu
Takdir menuliskan hancurnya masa depan-ku
Pensil itu menolak takdir dan patah
Akhirnya masa depan-ku tercoret-coret berantakan

Aku-pun kebingungan
Seharunya Aku bukan hanya membeli pensil
Tapi penghapus juga harus ku beli
Untuk menghapus dan menulis rencana baru

Sekarang masalalu hanya kenangan
Tersimpan rapih dalam angan

Tetapi seperti kalimat puisi Khalil Ghibran
Kenangan adalah sehelai daun musim gugur
Yang berdesir kala angin bertiup
Dan selanjutnya tak terdengar lagi

Jadi lupakan
Tinggalkan
Jiwa, hati dan otak
Siapgrak, "Bubar Jalan"

---------

KETIKA HATI BICARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang