Kita Sama. Sama-Sama Sakit.

8.2K 254 40
                                    

5 Agustus 2016

12:16

Maaf beribu maaf. Author bener-bener minta maaf. Udah beberapa bulan ini menghilang entah kemana. Karena aku lagi pusing banget. Huh kalo diceritain mah bisa panjang deh. Intinya aku minta maaf dan minta kesabarannya buat readers tercinta yang masih setia nunggu cerita gak jelas ini. Jujur aku seneng plus terharu waktu ngecheck watty-ku dan ternyata banyak yang respect sama cerita ini. Malah tadinya gak mau aku lanjutin aja, tapi ngeliat apresiasi kalian aku jadi mengurungkan niat buat hiatus dan memilih ngelanjutin cerita. 

Tapi, aku gak janji bisa cepet. MAAF lagi buat hal ini:( Kalo aku sempat dan ada ide aku bakal usahain nulis buat kalian. Karena memang idenya lagi seret hehehe. Pokoknya aku sayang kalian yang udah mau buang-buang waktu baca cerita ini:*:* Maaf gak bales komen kalian satu-satu tapi aku baca kok. Kalo ada yang mau ngasih saran ide atau apapun, bisa ketik dikolom komentar atau ask di ask.fm aku: anitadwiw. Karena ide kalian juga bisa jadiin aku semangat dan pancingan ide juga diotak aku. 

Oke segitu aja basa-basinya. Kepanjangan sih, tapi daripada bikin laman sendiri ya. Biar bacanya langsung. Enjoy it guys!!

***

Viska POV

Hari-hari berjalan normal seperti biasa. Ya, sangat biasa. Yang tidak biasa hanya hatiku. Setelah pertemuan mengenaskan minggu lalu, aku tak pernah mendengar kabar tentang dirinya lagi. Entahlah, atau mungkin aku yang memang tak ingin tau kabarnya. Paling dia udah jadian sama gadis itu lagi. Pikirku.

"Vis, kantin yuk. Lu gak laper apa? Lu keliatan kurus tau gak, udahlah masalah itu gak usah dipikirin lagi. Jangan kayak abege labil deh lu." Cerocos Ria.

"Bawel lu." Ucapku singkat. Lalu aku mendahuluinya menuju kantin. Ria hanya menggelengkan kepalanya. Aku akui, semenjak tragedi itu, sifatku sedikit berubah, hanya sedikit kok. Jadi sering melamun, berbicara seperlunya. Benar-benar ya aku ini. Udah tua aja kalo galau masih kayak anak kecil. Huh.

Sebenarnya aku malas pergi ke kantin. Selalu ramai kalo jam istirahat seperti ini, berisik sekali.

Aku memilih tempat duduk yang jauh dari kerumunan tukang gosip itu. Jujur aku bukan orang yang terlalu peduli dengan berita-berita hot di kantor. Menurutku, berita seperti itu akhirnya akan menimbulkan masalah, seperti ada seseorang yang berperilaku tidak baik terhadap satu orang, dan hal itu disebarkan oleh si "tukan gosip", jadi seseorang tersebut tidak disukai banyak orang, padahal ia hanya punya masalah dengan satu orang saja. Merembet bukan? Makanya aku memilih netral saja. Bukan, bukannya aku anti sosial. Cuma ya.. aku hanya sekedar "cari aman". Ya hanya itu saja.

Duh, kebanyakan cerita sampai lupa kalo cacing diperutku sudah melompat-lompat kelaparan.

"Gua pesen Mie Ayam aja , Ri." Kataku kepada ria yang duduk dihadapanku.

"Dih, gua kira lu yang mau mesenin." Jawab Ria dengan wajah jutek.

"Gua males, Ri." Kataku lalu memainkan Hpku.

Ria menghela napas lalu pergi memesan makanan tanpa membalas kata-kataku. Aku berpikir sejenak. Akhir-akhir ini aku cenderung sensitif. Suka seenaknya dengan teman-temanku. Aku harap Ria tidak menjauh gara-gara sikapku ini. Karena menurutku, hanya Ria disini yang benar-benar teman. Ya kalian pasti taulah apa yang aku maksud.

"Hai, Vis. Kok sendirian?" ucap seorang lelaki yang tiba-tiba ada dihadapanku. Akupun melihat kedepan. Ah dia lagi. Ya Tuhan, suasana hatiku sedang tidak enak. Kenapa harus ketemu sama dia sih. Gerutuku dalam hati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I LOVE YOU MY EX-UNCLEWhere stories live. Discover now