"Apa kau mau di goda dengan orang orang jahat jika aku berjalan lebih dulu eoh?"

"Kenapa tidak dari tadi kau sadari itu bodoh, bikin kesal saja."

Seringkali aku sangat kesal dengan sikapnya yang sangat kasar, tapi mau bagaimana pun aku menerima dia apa adanya.

Mataku terpejat saat aku merasakan jemari Hayoung bertautan dengan jemariku, rasanya benar-benar... Nyaman.

"Sehun-ah, aku ingin bercerita."

Kini ekspresi wajah Hayoung berubah sendu.

"Ada apa?"

"Aku... Sedang menyukai seseorang dikelasku."

Deg

"Lalu?"

Hayoung melirik kearahku dengan tatapan sinis.

"Hanya lalu? Kau harusnya bertanya siapa orang yang aku suka, kau sungguh menyebalkan Sehun-ah."

Hayoung melepas tautan kami dan berjalan mendahuluiku, tanpa pikir panjang aku berlari menyusulnya. Aku tau jika aku bertanya seperti yang Hayoung inginkan perasaanku akan terluka, tapi jika itu membuat Hayoung merasa bahagia tidak apa-apa untukku.

"Mian mian, siapa orang yang kau suka?"

Aku mensejajarkan posisiku agar berdampingan dengannya.

Kini Hayoung merubah ekspresi wajahnya, dalam sehari aku sangat bingung dengannya yang selalu berganti-ganti ekspresi.

"Kau kenal dengannya, dia berada di klub yang sama denganmu."

Aku berpikir beberapa saat, aku dan Hayoung berada dikelas yang sama. Dan hanya beberapa orang saja yang berada di dalam klub basket bersamaku.

"Yook Sungjae?"

Hayoung menggelengkan kepalanya.

Aku kembali berpikir.

"Kim Taeyong?"

Hayoung kembali menggeleng.

Aku mencoba menimang-nimang siapa pria yang Hayoung sukai, selama ini aku tidak pernah tau tipe idealnya.

"Sehun-ah, aku menyukai pria itu sudah sejak lama..."

Deg

"Apa kau menyatakan perasanmu padanya?"

Hayoung menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak berani menyatakannya..."

'Aku juga menyukaimu sejak lama, dan hingga sekarang aku tak berani menyatakannya. Dan kini kau berbicara mengenai orang yang kau suka dihadapanku...'

"Mengapa kau tidak menyatakannya?"

"Aku takut dia menolakku... Begitu banyak perempuan yang menyukainya."

"Kau harus mengungkapkan perasaanmu sebelum terlambat Hayoung-ah..."

'Berbicara memang mudah, mengapa kau tak melakukannya juga Oh Sehun?'

"Begitukah? Tapi..."

"Jika kau terus menundanya, kau akan menyesal."

"Aku tau..."

'Jika memendam perasaan ini membuatmu bahagia, aku akan terus melakukannya.'

"Masuklah, kita sudah sampai."

Hayoung mengangguk dan langsung memasuki rumahnya.

Kini perasaanku benar-benar terasa sakit, setelah sekian lama aku menyimpan perasaanku akhirnya tidak akan pernah terbalas.

Sehun-Hayoung💞 [Oneshoot]Where stories live. Discover now