Begin [REVISI]

317K 8.3K 147
                                    

|| Time Gone ||

Suara deru angin menjadi satu-satunya sumber suara yang menemani dua wanita itu. Awan semakin gelap dan dalam hitungan menit akan segera turun hujan.

"Jagalah semuanya Ris. Kakak percayakan semua padamu."

Risa menggeleng. "Tidak kak. Jangan tinggalkan Risa sendirian."

"Tida Risa. Kamu satu-satunya harapan Ibu."

"Kakak tau Ibu sangat membenci Risa. Risa mohon. Jangan tinggalkan Risa sendiri." Ia memohon pada kakaknya itu. Digenggamnya tangan itu erat seakan takut kapan saja akan terlepas darinya.

Tapi meski sekuat apapun dia memohon. Sebanyak apapun dia menangis dan menjerit. Sosok itu akan tetap meninggalkannya. Karena apa yang ditakdirkan pergi maka akan pergi.

||

Genggaman pada tanah basah itu mengendur. Rintik hujan baru mulai berhenti. Sosok tegap yang memakai baju serba hitam itu bangkit.

Dipandanginya kuburan yang masih baru itu. Namun sama sekali tak ada sorot kesedihan diwajahnya. Juga tak ada senyuman.

"Bahkan senyumku tidak layak untukmu. Jadi biarlah seperti ini. Selamanya aku akan membencimu. Sean, Riana."

P.s : curhat dikit. Sebenarnya ini di konsep udah banyak banget. Udah part 7. Tapi entah kenapa dia tiba-tiba hilang semuanya. Sumpah sedih banget, pengen nangis. Meski tetap tau alurnya, feel-nya nggak akan sama kayak tulisan pertama.

Semoga aja kalian suka dan nggak merubah feel dari apa yang aku ingin sampaikan di cerita ini.

Loving The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang