20

6.8K 405 1
                                    

Hari ini yang kebetulan hari libur ya weekend, Ali yang juga sedang bermain dirumah Prilly, memanfaatkan waktunya untuk mengobrol bersama keluarga Prilly.

"oh ya Prill, katanya Gilang mau kesini loh!dia kangen kamu katanya! Kemarin papah juga gak sengaja ketemu dia pas mau pulang kerja" ucap Papah Rizal kepada putrinya itu, Prilly tersentak kaget dan akhirnya berbinar.

"serius pah? Beneran? Aaa aku gak sabar ketemu sama dia!! Kangen bangettt, oh ya kalo dia dateng kita kasih kejutan ya pah, abisnya kangen banget sama tuh orang"ucap Prilly senang, ia memeluk papahnya dengan ekspresi yang sangat berbinar. Sedangkan Ali, menahan sesuatu yang membuatnya tak rela jika gadisnya begitu bahagia menyebut nama laki-laki selain dirinya dan keluarganya.

"boleh juga tuh! Gimana kalo besok kita siapin semuanya? Paling dia dateng lusa, soalnya masih bantu-bantu beres rumah"Prilly mengangguk senang, rasa senangnya kini sampai di ubun-ubun. Hingga Prilly sadar ada Ali yang hanya terdiam didepannya.

"li, kamu kok diem aja sih? Kamu ikut ya buat kejutan untuk Gilang, biar seru juga" ajak Prilly, Ali hanya melirik sekilas dan membuang nafas kasar.

"om, tante, Ali permisi dulu ya! Kata Mamah Ali harus anterin dia" pamit Ali lalu menyalami tangan kedua orang tua Prilly dan berlalu.

"Ali kenapa?"

***

Alipov

Ya benar, aku memutuskan untuk pulang daripada mendengar nama lelaki yang entah siapa aku tak mengenalinya dan membuat kuping plus hatiku terasa panas! Tak bisakah dia berbicara tidak didepanku? Ergh, rasanya membuat emosiku memuncak. Perasaan tak rela saat dia menyebut nama lelaki selain aku dan keluarganya membuat perasaan cemburu itu datang.

"Assalamualaikum Ali pulang"aku melangkahkan kakiku berjalan ke arah dapur untuk membasahkan tenggorokanku yang kering dan meredakan rasa panas itu.

"tumben Li, bukannya kalo sama Prilly kamu lama pulangnya? Kok ini udah pulang duluan sih?" aku menghembuskan nafas kasar lalu menggeleng dan tersenyum.

"gaada apa apa mah, Ali lagi kecapek-an aja kayaknya makannya Ali milih pulang! Yaudah Ali kekamar deh"aku sedikit berlari kecil menuju kamar, dan benar. Aku mengambil gitar dan sebuah buku lalu berjalan menuju balkon. Tapi sebelum itu tak lupa aku mengganti bajuku yang lebih santai.

"huft, siapa coba si Gilang-Gilang itu? Pasti juga cakepan gue!! Gue juga bikin orang sekitar kangen sama gue!! Argh tau ah" aku mulai memetik gitar yang berada dipangkuan ku, mencari ide untuk membuat sebuah lagu. Setelah mencari 45 menit, setidaknya aku mendapatkan sedikit lirik.

"ingin menjauh darimu meski sulit.."

"ingin melepaskanmu walau mungkin.. Ku tak bisa.."

"begitu mudah.."

"membuat.. Kamu, pergi dari hatiku"

Aku menyanyikan lagu seperti itu bukan berarti itu kemauanku untuk menjauhi kekasihku, aku hanya dapat ide sedikit lalu menulisnya. Sepertinya bosan mulai melandaku, memilih untuk bernyanyi sepertinya seru.

"..Her eyes, her eyes make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her everyday.. Yeaahh"

"I know, I know When I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so Sad to think that she don't see what I see
But everytime she asks me Do I look okay?
I say.."

Malaikat TerindahWhere stories live. Discover now