Why Didn't He Ask Me About It

188 12 0
                                    

"Dia mencium bibirmu?!" Hakyeon bertanya padaku.

Aku mengangguk.

"Tunggu, dia sedang tidur kan? Oke itu masuk akal. Dia pasti tidak menyadarinya."

Aku mengangkat bahu dan meminum susu yang Hakyeon simpan di meja. Aku ke rumahnya setelah mengantar Ravi pulang.

"Lalu apa yang dia katakan setelah itu?"

"Dia tidak ingat." Kataku.

"Apa?"

"Sudah kubilang, dia mabuk."

"Oh."

"Bisa aku tanya sesuatu?"

"Apa?"

"Apa dia...pacarku?"

Hakyeon menghela napas sambil menatapku.

Mataku melebar. "Benarkah?"

Hakyeon mendekat dan menyentuh wajahku. "Jadi tolong, ingatlah lebih cepat da jangan membutnya sakit lebih lama."

Dia pacarku? PACAR KU? Aku? Dia?

"Tapi tolong. Jangan tanyakan apapun padanya. Dia tidak ingin kau tau."

"Kalau dia oacarku kenaoa dia tidak ingin aku tau?"

"Dia pasti punya alasan. Bagaimana perasaanmu kalau pacarmu tidak ingat padamu?"

Aku diam.

"Kau mau menginap?"

Aku mengangkat bahu.

RAVI POV

Leo mengantarku pulang jam 4 sore dna aku hanya berbaring di kasur setelahnya. Kenapa dia tida menanyakan itu padaku? Aku menghela napas dan menatap langit-langit kamar.

*flashback ke waktu Ravi mandi di rumah Leo*

Kepalaku terasa sangat sakit kemudian aku jatuh ke lantai. Gambar-gambar buram dan suara-suara menggema di kepalaku.

*flashback ke malam sebelumnya* flashback di dalam flashback, maapkeun kalo pusing wkwk

"Kau baik-baik saja? Kau berkeringat dan bergetar hebat!"

Seseorang berteriak dari luar mobil. Aku membuka mataku dan kusadari aku berbari di mobil. Aku ingin berteriak tapi suaraku tidak bisa keluar. Aku melihat sekitar dan melihat punggung pacarku. Ia duduk di kursi kemudi dengan kepala bersandar di setir mobil. Apa aku sedang mimpi? Aku ingin memanggilnya tapi aku tidak punya tenaga untuk bicara jadi aku hanya menutup mataku.

Tubuhku terasa ada yang menggendong, aku membuka mataku dan kulihat dia lagi. Cepat-cepat aku menutup mataku kembali. Aku suka sekali tapi aku harus cepat kembali dari mimpi, sungguh. Ia membaringkan tubuhku di kasur dan aku tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali, sangat lemas. Ia menatapku sebentar. AKu tidak lihat tapi aku bisa merasakannya. Aku mendengar ia mengerang pelan kemudian melepas bajuku. Ia sedang mengganti bajuku? Aku tersenyum dalam kepalaku dan pura-pura masih tidak sadarkan diri. AKu sungguh tidak sedang mimpi kan? Bisa kurasakan ia mengelap tubuhku dengan handuk basah. Aku bergidik karena sangat dingin tapi Leo meletakkna tangannya di dadaku agar aku merasa tenang. Semoga ia tidka merasakan jantungku yang berdetak sangat kencang. Aku menggigit bibirku, saat ia mengelap bagian sekitar celana dalamku. Sial, aku terangsang. Tahan Ravi, tahan. Aku berbalik dan mengeluarkan suara dengkuran kecil. Leo mengeringkna tubuhku lalu memakaikan baju padaku.

"Aku tidak suka....pakai kaos." Aku bergumam. Aku memang tidak ingin memakai kaos karena aku pikir ia akan tidur di sampingku jadi aku bisa memeluknya tapi ternyata tidak, ia memaksaku pakai kaos dan kemudia ke kamar mandi.

VIXX LR // MUTE (Indonesia Version)Where stories live. Discover now