Part 28 a

956 37 7
                                        

By : Gendis

CHAPTER 28 ( part A )

Jodha tengah sibuk membersihkan meja makan setelah makan siang mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk makan siang di apartement Jalal dengan membeli makanan dari resto, Surat nikah akhirnya ditanda tangani Jodha dengan mantab, ia tak tau kedepannya akan seperti apa namun yang pasti hal itulah yang tepat menurut pemikirannya untuk ia lakukan saat ini.

" Sunny dimana Daddy_mu??? " tanya Jodha pada gadis kecilnya yang sedang asyik menonton film cartoon kesukaannya.

" I don't know mom... mungkin diruang kerjanya." jawab Mikha dengan tidak mengalihkan pandangannya dari layar televisi di depannya, Jodha hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap putrinya yang tidak bisa diganggu jika sudah menyaksikan film cartoon kesukaannya.
Jodhapun mencari Jalal diruang kerjanya, namun ia tak mendapati suaminya disana, lalu ia mencari dibalkon apartement tempat biasa mereka ngobrol pun juga tak ada Jalal disana.

" Kemana dia... " gumam Jodha sambil mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Sampai akhirnya sudut matanya menangkap bayangan pintu kamar Jalal yang sedikit terbuka, iapun berjalan mendekat dan perlahan mendorong pintu tersebut agar terbuka.

( Hikz... Hikz... Hikz... )

" Jalal... kau kenapa??? " tanya Jodha yang terkejut saat melihat Jalal yang duduk bersandar dikepala tempat tidurnya sambil menangis lirih dan memeluk buku nikah mereka, segera Jalal mengusap air matanya saat mendengar suara Jodha.

" Jo... Jodha... Ehm.. ma.. masuk... " jawab Jalal tergagap.

" Kau menangis??? Kenapa??? " tanya Jodha lagi lalu duduk disisi tempat tidur menghadap Jalal.

" No... tidak ada apa - apa... entahlah air mata ini jatuh begitu saja tanpa bisa aku hentikan."

" Jika tidak ada apa - apa kenapa menangis?? Lalu buku nikah ini??? " Jalal diam memcoba menguasai perasaannya, ia menarik nafas dalam sambil memeluk erat buku nikahnya.

" I'm very - very happy for this, " sambil menunjukkan buku nikah mereka, " Aku bahagia Jodha... Bahagia... tapi entah kenapa air mata yang keluar tapi sungguh aku sangat bahagia... " ucap Jalal dengan wajah berbinar namun mata yang mulai berkaca - kaca.

" Itu tangis bahagia... " ucap Jodha terhadap reaksi Jalal yang membuat ia speechless. Ia tak menyangka bahwa apa yang ia lakukan akan memberi dampak yang begitu besar terhadap jiwa Jalal, sosok yang tampak garang diluar ternyata begitu lembut didalam.

" Iya... Kau benar ini tangis bahagia... Aku bahagia akhirnya kau bersedia mengikat kontrak seumur hidup bersamaku, I love you Jodha... I love you... " ucap Jalal dengan binar bahagia yang tak ingin ia sembunyikan, ia pun meraih Jodha dalam pelukannya, mendekapnya erat menyalurkan perasaan terdalam yang tak mampu ia ungkapkan lewat kata - kata.

" Dasar cengeng... "

" Biarin yang penting aku bahagia!!! "

" Duh... Nyesel aku menandatangi kontrak seumur hidup dengan pria cenggeng."

" What?!?! Are you serious Jo?!?! " tanya Jalal yang tercekat seketika mendengar ucapan Jodha.

" Hem... tanda tangannya bisa di Tipe-X ga'??"

" Jodhaaaaaaaaaaaaaa.......!!!!!!!! Berhenti bercanda!!! Kau hampir saja membuatku terkena serangan jantung!!!! " pekik Jalal penuh kejengkelan karena menyadari Jodha sedang menggodanya.

" Ckckckck.... Aku geli tauuu.... lihat Mr.Kaesang sang otoriter menangis tersedu sambil mendekap buku nikah, Ckckckck... Lebay deh... Kamu... "

" Bodo'!!!! Kamu_tuh ya... ngrusak momment romantis diantara kita!! Seumur - umur belum pernah aku nangis, hanya Mikha dan kamu yang bisa membuat seorang Kaesang menangis haru, dan itu semua karena cinta!! Sebenarnya kamu itu cinta sama aku ga' sih?!?! "

Only One Day Where stories live. Discover now