waiting you [end]

Börja om från början
                                    

"Yoongi hyung...ternyata kau masih hidup" airmata kesedihan mengalir deras dari pelupuk manik hazel yang mulai membengkak,mencoba mengelus pipi pucat yoongi. Namun sia-sia,kini dirinya hanya bagaikan hologram yang tak dapat menyentuh apapun.

"Jimin,teruslah hidup...kumohon" gumam yoongi dalam isak tangisya.

"Hyung....maaf,ini salahku...andai aku tak membaca nama yang salah pada informasi daftar korban perang itu jimin hyung-"

"pergilah jungkook....jangan ganggu aku"

Jungkook bergetar,ia tau ini adalah salahnya,ia sangat takut pada yoongi. Dan sangat menyesal dengan ketergesaannya beberapa waktu lalu. Jungkook kembali menangis,bukan hanya yoongi disini yang takut kehilangan jimin,walau bagaimanapun mereka telah bersahabat sejak SD bukan?.

"jungkook berhenti menangis" jimin bergumam,menatap kearah jungkook yang kini berada dipelukan taehyung untuk menenangkannya.

"Waktumu habis,ikut aku"

Suara itu kembali,selang beberapa detik pintu terbuka,menampakkan wajah sesal sang dokter dan disambut dengan yoongi,jungkook lalu taehyung menatap penuh khawatir.

"Maaf...kami sudah melakukan yang terbaik-"

Sebelum kata-kata sang dokter berakhir,yoongi dengan segera menerobos masuk diikuti dengan jungkook dan taehyung. Tak berapa lama,yoongi kembali berteriak memanggil-manggil nama jimin,sedangkan jimin?ia menutup matanya yang terus mengalir. Menghembuskan nafas dengan kasar.

"tuhan sangat baik,ia tak mengambilmu dari sisiku...tapi justru akulah yang ia inginkan"

Perlahan jimin berbalik,berjalan bersama sang jeoseung menyusuri lorong berdinding putih yang ia lewati tadi,menjauh menuju pancaran silau cahaya yang entah darimana asalnya.

-one month later-


Yoongi berlutut disebuah pusara dengan nisan batu yang tertancap kokoh. Ia menatap sendu pada nisan sambil meletakkan serangkaian bunga tulip putih ke tengah pusara itu.

"hey,apa kabarmu?maaf aku baru bisa datang kesini mengunjungimu..."

Yoongi tersenyum tipis,terlukis jelas kesedihan pada wajah yang terlihat pucat dan mata agak bengkak,kentara sekali seperti kurang tidur.

"Terima kasih,karena dirimu lah aku bertahan hidup sampai saat ini,dan karena dirimu juga aku bisa menjadi pria yang lebih kuat" yoongi mengelus nisan dihadapannya perlahan seolah itu adalah pundak seseorang yang amat berarti baginya.

"Yoongi hyung cepatlah,disini dingin sekali!!"

suara seseorang memanggil yoongi membuat yang memiliki nama mendengus kesal karena belum lama ia disini,namun orang yang sengaja diajak kesini merengek menyuruhnya cepat menyelesaikan acara mengunjungi makam.

"Cerewet sekali,sabar sebentar bocah!!" Yoongi menoleh pada sumber suara itu seraya mengomel tak terima dengan suara cempreng yang ia keluarkan,membuat pria bersurai dark brown yang sejak tadi mulai bergerak gelisah karena dingin mulai merayapi tubuhnya mendesah pasrah.

Yoongi kembali menatap nisan dan tersenyum,mengingat jasa seseorang yang berada dalam gundukan tanah berumput rapih,karenanya lah yoongi masih hidup,karenanya lah yoongi bisa kembali,karenanya lah yoongi tetap memiliki motivasi agar tetap bertahan untuk bisa kembali.

"Yoongi hyung cepat,sudah mulai turun salju,apa kau ingin melihatku mati?" Suara pria itu kembali disusul dengan dengusan kesal yoongi. Dan pada akhirnya memilih untuk mengalah meninggalkan makan sebelum pria itu benar-benar mati membeku karena bagaimanapun,ia belum lama sembuh dari sakitnya.

"Arraseeooo,dasar cerewet"

pria bermantel hitam dengan syal merah yang ia gunakan sama persis dengan milik yoongi tersenyum hingga kedua matanya membetuk garis saat yang lebih tua berjalan menghampirinya.

"Hyung...memang dia siapa?kau terlihat begitu sedih saat disana"

"Dia temanku...dia yang menyelamatkan aku ketika perang waktu itu"

"Benarkah?"

"Umm...namanya jung hoseok,dia pria yang hebat,aku bahkan tak mengerti kenapa dia menyelamatkan aku padahal jika ia terus berlari kembali dan meninggalkan aku yang terjatuh,ia tak akan terkena bom granat itu"

Mereka berjalan beriringan,udara yang semakin dingin membuat nafas keduanya mulai ber-uap. Yoongi terus menceritakan kejadian-kejadian yang di alaminya saat masih wamil,pikirannya menerawang jauh hingga tak memperhatikan yang lebih muda. Ia terdiam dan sesekali menoleh kebelakang dengan tatapan sulit diartikan.

"jimin-aa,ada apa?" Yoongi mulai menyadari tingkah aneh sang adik.

"Eoh?a...aku...tidak apa-apa hyung" ia tersenyum pada yoongi yang menatapnya bingung,dijawab dengan anggukan mengerti oleh yoongi.


*****


Aku terus melamun sepanjang perjalanan,menatap keluar jendela mobil tanpa minat sedikitpun,sosok yang kulihat saat dimakan tadi begitu jelas,pria berseragam tentara itu tersenyum tulus pada yoongi hyung.

"Jimin,kau tau kau bersikap aneh sejak kembali dari makam" suara yoongi hyung mengejutkanku.

"Emm...hyung,apa kau percaya jika aku bilang,hoseok temanmu itu,mengatakan jika ia tak pernah menyesal menolongmu"

"apa?oh ayolah jimin jangan mulai"

"Hyung aku serius...percayalah"

"Jimin kurasa semenjak kau sadar dari koma kau selalu bicara aneh"

"Hyung-"

"Aku senang,pada akhirnya tuhan mengembalikanmu padaku,aku sempat berpikir akan kehilanganmu saat itu"

Yoongi hyung memotong ucapanku seenaknya selalu seperti itu,tapi aku tak pernah peduli. Ia benar,aku pun berpikir akan akhir yang menyedihkan. Kehilangan orang yang paling kusayangi di dunia ini. Seorang yoongi hyung,satu-satunya orang yang kupunya di dunia ini.

"Aku juga,hyung....jangan pernah pergi lagi,aku tak perlu janji darimu aku sudah terlalu lelah menunggumu"

"Yah,aku sudah cukup jelas akibat dari meninggalkanmu terlalu lama."

yoongi hyung menoleh padaku sekilas lalu kembali fokus pada jalan yang mulai tertutup salju dengan tatapan meremehkan. Itulah yoongi hyungku,hyung yang sangat kurindukan.


'Tuhan,ini adalah permohonanku,jagalah yoongi hyung jangan biarkan ia menderita. Dan kumohon tetap buat ia selalu ada disisiku...karena aku....park jimin....tak akan bisa hidup tanpanya'



Akhirnyaaaaaa~ reader banyak yang komen jangan jadi sad ending lagi,oke deh kyle kabulin kkkk tapi maaf karena aku gak begitu bisa bikin ending yang berkesan. Daaannnn vommentnya jangan lupa reader sayang ❤❤❤❤❤ gomaweoyo~ pyoongg~~~ :3

Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]Där berättelser lever. Upptäck nu