brother complex

9.2K 645 42
                                    

Yoongi terus menyibukan diri di hadapan alat-alat musik miliknya,sesekali menekan tuts-tuts piano dan ketika mendapatkan nada yang pas,ia akan menorehkan pensilnya pada secarcik kertas.
Ia tak peduli waktu telah menunjukan pukul 02.30 KST.
Kacamata yang ia gunakan pun merosot sesekali,meminum beberapa teguk kopi jika ia mulai merasakan kantuk.

Pada akhirnya ia lelah,menyandarkan diri dengan santai pada kursi. Ia melirik sekilas pada sebuah figura yang bertengger di sisi nakas,menampilkan dua orang pria dengan senyum mengembang saling merangkul bahu satu sama lain,yang satu berambut oranye tampak lebih muda beberapa tahun dari pria berambut mint disebelahnya. Namun bukan itu yang diperhatikan yoongi saat ini,tapi sesosok bayangan pria yang terpantul tepat di kaca figura,pria ber kaos putih polos itu menatap yoongi dengan sendu,membuat yoongi mendengus lelah. Namun bukan beranjak,yoongi justru kembali meraih pensil dan kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Hyung"

"sudahlah,aku tak punya waktu untukmu park jimin"

"Kau tega hyung"

"Jimin sudah kukatakan aku tak ada waktu untuk berdebat dengan mu"

"Hyung,kau marah padaku hanya karena aku pergi minum soju dengan taehyung teman ku"

pensil yoongi terhenti sejenak,mengingat-ingat pertengkarannya dengan jimin karena ia pulang larut malam kemarin.

"kau melanggar larangan ku untuk tak menyentuh apapun berbau alkohol sebelum kau lulus sekolah jimin"

Yoongi kembali melanjutkan aktifitasnya,hening beberapa saat hingga figura itu terjatuh dengan sendirinya,membuat yoongi kehilangan kesabaran.

"Park jimin ku bilang pergi!"

"Kau tak sayang padaku hyung"

"Justru karena aku menyayangi mu,aku melindungi mu dari hal-hal negatif"

"Tapi tak seharusnya kau memperlakukan aku seperti ini hyung...kau tau aku kesakitan"

"Maafkan aku jiminie...salah mu sendiri tak mau mendengarkan perkataanku,kau tak patuh,aku benci dibantah"

"Aku membencimu hyung...."

Yoongi menghela nafas berat,menengadahkan kepala sambil memejamkan mata yang kini merembeskan buliran cairan bening mengalir begitu saja.

"Mianhae...jimin-aa"

Diliriknya benda kotak berukuran cukup besar yang ia letakkan disudut ruangan,sebuah kardus,bertuliskan 'jiminie stuff' cairan kental berwarna merah pekat masih menggenang disekelilingnya,sebagian ada yang mengering. Kardus itu tertutup,namun benda didalamnya tak seutuhnya masuk,ada beberapa juntaian berwarna oranye di sisi kardus itu.

"Andai kau menurut,semua ini tak akan terjadi"

Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang