Kenapa harus begini?

64 4 2
                                    

Sorry aku baru sempet buat lagi karena abis liburan ke jogja. Hehehe. Maaf ya readers utk ketidak nyamanan nya. So let's get on the story!

"Kenapa sih kamu harus pergi?" Tanyaku.

"Bukan aku yg mau,bukan aku yg meminta,ini semua garagara papa aku yg suruh." Jawab Rey.

"Kenapa harus pindah kuliah kesana? Apa ngga ada tempat lain disini yang bagus??" Tanyaku.

"Entah lah. Papaku nyuruh disana. Sampe kuliahku berakhir,aku akan pulang kesini kalo semuanya sudah selesai. Kita kan masih bisa chatting,telfon,sms.. yakan?" Ucap Rey.

"Ahh. Tapi kan aku bakal kangen banget sama kamu Reyku sayang..:(" ucapku cemberut.

"Uuuu silebay ini,kita masih bisa komunikasi lewat handphone XevenKu yang manis.." ucap Rey mencium jidatku.

"Hffft *menghelanafas* jd kapan kamu mau berangkat kesana?" Tanyaku.

"Kirakira seminggu lagi. Will miss u so much baby." Ucap Rey mengelus rambutku.

"Me too:(" ucapku manja.

Semenjak kepergian Rey itu dia tidak pernah sekalipun membalas chat dariku. Mengapa Rey? Mengapa? Masihkah kau menyadari kehadiranku? Masihkah aku penting dimatamu? Masihkah aku jadi yang terbaik dimatamu?

"Udahlah Xev,jangan lo pikirin lagi,udah sebulan lo pendiem banget gini. Gue gamau lo kayak gini,gue tau perasaan lo sakit banget,kangen banget,tapi ya gue gamau lo jadi gini,kemana Xeven yang dulu?" Ucap Sandra memegang bahu ku.

"Sedih banget gua San,rasanya pengen nangis terus,kayak udah ditinggalin sama yg selalu buat gue tersenyum,makanya gue skrg gabisa senyum." Ucapku.

"Xev,lu harus sadar,masih banyak yg bisa ngebuat lu tersenyum.. lu pikir dia doang? Terus gue? Joe? Patrick? Ella? Orang tua lo? Keluarga lo? Temen-temen lo yg lain? Buat apa kita?" Ucap Sandra.

'But he is too important for me.
He is my everything. My smile. My spirit.
My happiness. My world. Anything.
I don't want to lose him.'

Hari ini kupulang ngampus dan melewati arah parkiran motor. 'gubrakk!'

"Tuhkan Xev! Jangan bengong muluuuu! Nabrak tiang kan jadinya!" Ucap Joe setelah berlari menghampiriku.
"Iyaiya.." jawabku.
"Duh sakit.." ucapku lagi sambil memegang jidatku.
"Lagian si ah bengong mulu dari kemaren,dibilang jangan mikirin dia terus... Cowo masih banyak Xev diluar sana. Contohnya 'gue'" ucap Joe sok keren.
"Njir. Ogah!" Ucapku tertawa.
"Tuhkan manis kalo bisa ketawa.. jangan cemberut mulu dong Xeven.." ucap Joe.
"Iyaiya makasih. Dah ah balik dulu. Pengen bobo." Ucapku sambil melangkahkan kaki.
"Ettttt. Gua aja yg nganter dah. Sini,untung untung berkah. Ckckck." Ucap Joe menawariku tumpangan.
"Hmm.. yaudah boleh." Ucapku.
'Daripada naik angkot. Wkwkwkwk'

Sesampainya dirumah,aku langsung tidur dikasur pinky ku dan memeluk gulingku dan berharap itu Rey. Kembali aku menelpon nya namun tak ada jawaban. Kedua kali kucoba tetap saja tidak ada jawaban. Ketiga kali kucoba tetap tak ada jawaban. Rey,i miss you:') so much:')

*line*
Gua : Rey,lagi ngapain??
Gua : udah makan belom? Makan ya! Nanti aku khawatir kalo kamu sakit..
Gua : Rey
Gua : Rey sayang:(
Gua : Aku baru pulang ngampus nih hehe
Gua : kamu gimana kuliahnya?
Gua : Rey bales:(
Gua : bales Rey:(
Gua : cintaaaa:(
Gua : aaaaaahhhhhh. Kangen sama kamu!
Gua : Rey ayo pulang kesini:(
Gua : Rey,kamu lagi ngapain? Aku baru aja mandi hehee..
Gua : Rey td aku abis beli baju baru loh wkwk bagus deh.
Gue : ...
Gue : kenapa gapernah bales...
Gue : aku rindu kamu.
Gue : aku sayang.. sama kamu.. please.. *menitikkan air mata*

Kirakira itu chat dariku selama kamu pergi dan tidak pernah membaca,apalagi membalas. Aku pikir kamu akan merindukanku dan selalu menelfon dan chatting bersamaku,aku kira semuanya tidak begitu buruk karena kamu pergi,ternyata semuanya benar-benar buruk hingga aku kesulitan bernafas karena ini semua.. Aku selalu berdoa Tuhan kembalikan kamu lagi kesisiku. Aku selalu berdoa Tuhan menjaga kamu disana baikbaik. Sayangku padamu dan cintaku padamu tak akan pernah usai. Sungguh aku benar-benar mencintaimu... lebih dari diri aku sendiri..:')

Keesokan harinya
"Xeven. Mau makan apa? Gue mau makan mie rebus. Sini nitip aja ke gue!" Ucap Sandra menawariku.
"Ga ah San,lagi ganafsu makan.." jawabku.
"Xev,gaboleh gini terus dong. Gue sayang sama lo. Lo sahabat gue,gue mau lo makan ya sekarang. Gue tau lo belom makan apa apa dari pagi." Ucap Sandra.
"Tapi gue ga nafsu makan. Gue gapengen.." ucapku.
"Xev,lo bisa sakit kalo gini.. gue beliin makan ya.. lo sayang kan sama gue? Kalo sayang,makan ya!" Ucap Sandra.
"Yaudah iyaiya deh.." jawabku.

Seusai dari kantin Sandra pergi bersama Patrick jalan-jalan karena kuliah sudah usai.
Aku mencari angkutan umum untuk pulang.
Sesampainya aku diangkutan umum aku melihat sebuah anak kecil sendirian sedang menangis memanggil-manggil Ibunya.
Aku langsung bertanya pada anak kecil itu,
"Namanya siapa?" Tanyaku.
"Namaku Leno kak" ucapnya sambil menangis.
"Leno tinggalnya dimana?" Tanyaku.
"Dilumah kak." Jawabnya.
'Lumah? Apaan yak.. *2minuteslater* oh rumah-____-'
"Tau alamatnya ga?" Tanyaku.
"Engga kak." Jawabnya sambil menangis.
"Td terakhir mama kamu pergi kemana?" Tanyaku.
"Td mamaku blg dia mau kepasal *pasar naik angkot. Tp pas aku naik mamiku ngga ada." Jawab anak kecil itu masih menangis.
"Ayo kakak bantu cari.." ucapku pd anak itu.
"Pak supir,kok bapak ga peduli sih sama anak ini?" Tanyaku pd supir angkot.
"Habisnya saya bingung neng mamanya dimana." Jawab bapak supir.
"Ah yasudahlah,turunkan saya disini pak." Ucapku lalu membayar.

Aku juga membawa turun anak kecil itu dan membantu mencari orang tuanya yang terpisah darinya. Sebenarnya aku juga bingung bagaimana caranya,namun aku coba membawanya kepasar pasar. Setelah 5x kepasar yg berbeda dan mencari Ibunya akhirnya ketemu juga. Sungguh melelahkan.
"Reno!! Nak! Kemana aja kamu nak.. mami khawatir.." ucap Ibunya menangis.
'Oh namanya Reno toh. Kirain Leno-___- kan dia gabisa ngomong R yak-..-" '
"Nak cantik,makasih ya sudah membantu anak saya kembali kepada saya,saya sungguh berhutang budi pada kamu nak.." ucap Ibu itu padaku.
"Ah iya sama sama Bu,senang bisa membantu.. hehe. Saya pulang dulu ya Bu,sudah sore.." ucapku pamit.
"Iya silahkan nak,sekali lagi terima kasih. Maaf saya terlalu ceroboh,tadi anak saya naik angkot yang salah,yang berbeda dari yg saya naiki." Ucap Ibu itu.
"Oh begitu bu.. yasudah saya pamit dulu." Ucapku.

Ternyata ada yg lebih merasa kehilangan dariku, lebih membutuhkan orang itu daripada aku membutuhkan Rey,karena itu Ibunya.
Aku belajar dari kisah ini harus banyak bersyukur. Harus banyak berdoa. Harus banyak tersenyum:)

I Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang