Bab Satu - Little Attack

10.6K 485 18
                                    

Matahari pagi ini menerobos dinding-dinding langit, membiarkan cahayanya membias pada bumi usai bercengkerama dengan kegelapan malam beberapa jam yang lalu. Kelihatannya memang pagi yang indah, melihat kumpulan burung yang bertengger di dahan-dahan pohon saling bercicitan sebelum menjalani aktivitas mereka. Jalanan tampak lengang ketika mobil yang kukemudikan melaju dalam kecepatan tinggi menuju sekolah. Oh, andai Dad melihat speedometer-ku saat ini, ia pasti mengutukku dan melarangku mengemudikan mobil lagi.

Biasanya aku pergi ke sekolah membawa Bugatti Veyron keluaran terbaru. Terkadang aku mengajak Clove, adikku, berangkat bersama jika ia tidak memiliki janji dengan temannya. Clove terbiasa diantar jemput sopir dan dikelilingi ajudan, sebelum aku datang ke kota ini dan melarang para ajudan menguntit adikku. Tak bermaksud lain, tapi aku tahu bahwa Clove benci diikuti kemanapun oleh siapapun.

Ban mobilku berdecit kasar memasuki parkiran. Sebelum keluar dari dalam mobil, kuamati baik-baik penampilanku melalui spion di dalam. Bibirku mengerucut miring melihat beberapa bagian rambutku tampak mencuat. Kususupkan jari-jariku merapikan helaian yang berantakan itu. Lagi-lagi aku menarik napas dalam-dalam. Oke, ini bukan pertama kali aku bersekolah. Sudah tiga hari yang lalu kepindahanku kemari menimbulkan perbincangan murid-murid SMU Redwood. Hal itu dipicu oleh dua alasan: aku anak presiden dan aku cantik. Oke, itu terdengar berlebihan karena aku tidak merasa cantik. Hanya menenangkan diri saja sebelum masuk ke dalam.

Kakiku menginjak aspal terlebih dahulu, sebelum menampakkan tubuhku dari dalam mobil. Pandanganku beredar menyorot sudut-sudut sekolah; seperti yang kuduga sebelum ini, makhluk di sekolah ini memandangku sambil berbisik-bisik gaduh. Untuk menghindari tatapan dan bisikan mengganggu itu, sengaja aku memasang headphone dan mengeraskan volume iPodku. Kuhembuskan napas panjang sebelum akhirnya melanjutkan langkahku.

Rambut ikal coklatku bergoyangan mengikuti langkah kakiku sepanjang mencari kelas pertama. Tampak dari kejauhan rambut merah mencolok Vasilissa Belcourt saat ia berseru memanggil namaku. Berlarian kecil, Vasilissa menghampiriku dan melingkarkan lengan rampingnya pada pundakku.

“Mengapa ekspresimu seperti itu? Well, sudah tiga hari kau berada di sini. Rileks.” Dia memukul pelan bahuku.

“Aku hanya takut membuat masalah di sini,” bisikku. Kami berjalan lebih cepat berbelok ke kanan. “Di sekolah lamaku, aku sering terkena detensi. Hazel sempat hampir membunuh salah seorang teman sekelasku.”

“Aww… itu namanya gerakan impulsif yang bagus. Kau tidak sendirian di sini. Ada aku yang akan membantumu mengatasinya.” Vasilissa tersenyum lebar—bisa kulihat gumpalan kecil permen karet yang tertempel pada lidahnya.

Well, Violet bahkan lebih berbahaya daripada Hazel.”

Mungkin sebelum masuk ke dalam duniaku, aku perlu memperkenalkan diri padamu. Aku Lilyrose Spring Calverly. Ayahku adalah seorang presiden Amerika semenjak dua tahun yang lalu. Setelah kematian ibuku, aku pindah menuju Redwood, menemani adikku yang berusia enambelas tahun, lebih muda dua tahun denganku. Aku sejenis manusia yang memiliki alter ego dan bangsa lain menyebut kami altergo. Ayahku orang normal sedangkan ibuku altergo. Sumber kekuatan kami ada pada kepribadian kedua kami. Mereka bisa melakukan apapun dan sangat kuat. Namun tak jarang kehilangan kontrol serta membahayakan nyawa orang lain.

The Descendant (CANCELLED)Where stories live. Discover now