Part 23 : Gossip and PDA

1.2K 135 33
                                    

"Beberapa hari yang lalu dikabarkan model terkenal Barbara Palvin serta kekasihnya Niall Horan personil dari  One Direction tertangkap paparazi di salah satu restoran di Paris. Namun ada hal yang mengganjal. Mereka tidak saling sapa atau berbagi meja untuk bersama. Di meja Barbara ada satu pria yang diduga Lucky Blue Smith, model yang sedang naik daun juga. Apakah hubungan asmara mereka telah berakhir? Apakah yang dikatakan mantan kekasih Niall Horan benar tentang dirinya?"

Tentu saja Marry yang melihat gosip itu geram. Kali ini apa lagi ulah yang artisnya itu perbuat? Segera ia menghubungi artisnya itu untuk melakukan tindakan agar isu yang tidak benar itu terhapuskan.

"Niall kau harus mengambil tindakan untuk menghapus rumor ini."

"..."

"Aku tidak menerima alasan apapun."

Niall's POV

Gosip macam apa lagi ini? Masa aku yang harus bertanggung jawab sih? Gara-gara si pirang sialan itu aku jadi repot. Eh tunggu. Tapikan aku juga pirang. Haruskah aku mengembalikkan warna rambut asliku? Karena aku tidak sudi mempunyai warna rambut yang sama dengannya.

"Ni aku tahu kau harus apa untuk menghapus gosip itu." Ucap Harry setelah berpikir keras apa yang bisa ia bantu untuk teman satu bandnya.

"Apa? Jangan ide gila ya Har."

"Iya iya. Kalau tidak salah Barbara diundang ke festival film minggu ini. Mungkin kau bisa berangkat dengannya atau menemaninya di sana?"

Benar juga apa yang dikatakan Harry.

"Tumben otakmu encer Har." Celetuk Zayn.

"Namanya juga Harry Styles!" Ucap Harry sambil menepuk-nepuk dadanya membanggakan diri.

Aku langsung membuka aplikasi message di ponselku lalu mencari kontak Barbara. Tapi aku tidak tahu untuk memulai percakapan dengan apa.

"Hai."

Tidak itu terlalu sederhana. Aku menghapus kata yang telah kuketik.

"Long time no see, Barbz."

Tidak baru saja aku bertemu dengannya kemaren di restoran.

"Good Morning. How are you?"

Tidak itu terlalu formal.

Atau aku telpon saja ya? Ya sudah aku telfon saja. Tapi nanti aku harus jawab apa? Lihat nanti saja deh. Aku memencet tombol bergambar telfon dan mendekati ponsel ke telingaku. Setelah nada sambung ke-empat akhirnya ia menjawab telfonnya juga.

"Halo Niall! Ada apa kau menelfon?"

Aduh jawab apa ya.

"Ni? Are you still there?"

"Oh-oh iya aku masih disini. Hmm... anu."

"Ya?"

"Kaumauakutemanikefestivalfilmnanti?" Ucapku dengan kecepatan penuh, aku gugup mengatakannya.

"Apa? Kau berbicara apa sih?" Barbara malah tertawa pelan di sebrang sana. Tak tahu kah dia bahwa jantungku mau copot?!

"Ehehe." Akhirnya aku hanya ikut tertawa karena tak tahu harus berbuat apa.

"Aku tadi mendengar ada kata-kata festival film? Apakah kau akan ke sana juga?"

"Well ya. Bersamamu tentunya."

Ia diam beberapa saat sampai aku mendengar hembusan nafas Barbara.

"Maksudmu kita pergi berdua ke sana?"

ISSUES -N.H (DISCONTINUED)On viuen les histories. Descobreix ara