34

1.2K 175 24
                                    

Chapter 34:
Casual

Sekembalinya dari Nashville, semua berjalan dengan normal. Dari bandar udara, Harry dan Jason dijemput dengan mobil terpisah. Harry dijemput oleh sang Kakak, Gemma, yang memang sudah terlebih dahulu Harry hubungi. Selain itu, Gemma sangat penasaran dengan segala sesuatu yang terjadi selama Harry berada di Nashville.

"Aku tak sedang dalam mood untuk bercerita, Gem. Aku lelah."

Harry mengelak saat Gemma mencecarinya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana pemakamannya? Apa kau bertemu dengan keluarga Swift lainnya? Hei, kau merekam acara pemakamannya, kan? Boleh aku melihatnya?

Gemma hanya dapat mendengus kesal mendapat jawaban seperti itu dari Harry. Harry menatap ke luar kaca mobil dengan tatapan kosong dan Gemma menyadari hal itu.

"Harry, kau baik-baik saja?" Gemma bertanya.

Tanpa menoleh, Harry menjawab singkat, "Ya."

Tepat saat itu, mobil berhenti di halaman depan teras rumah kediaman Styles. Tanpa banyak berkata, Harry melangkah memasuki rumah dan langsung mengurung diri di kamar.

Harry menyandarkan tubuhnya di ranjang, yang sudah beberapa hari belakangan tak di tempatinya. Pemuda itu menatap ke atap dan menghela nafas. Senyuman tipis muncul di bibir pemuda itu.

"Hei, mainlah di mimpiku lagi malam ini, Babe. Aku masih penasaran dengan semuanya. Kau tahu? Kau sukses membuatku tercengang dengan pengakuanmu."

Harry memejamkan mata. Sepertinya tak butuh waktu lama untuknya tertidur, di tambah lagi pemuda itu masih merasa jetlagged atas perjalanan jauhnya dari Nashville ke London.

"Aku menunggu."

Setelah itu, dia benar-benar tertidur lelap, berharap dia akan memimpikan gadis itu. Lagi.

*****

Harry duduk tepat di hadapan keempat temannya dengan tenang. Pikirannya masih tak tenang. Semalaman dia berharap, supaya Taylor kembali hadir di mimpinya. Memang hanya di dalam mimpi, setidaknya Harry senang. Walau bukan mimpi yang diinginkannya.

"Harry."

Harry mendongak dan mendapati keempat teman baiknya, tengah menatapnya lekat. Zayn melipat tangan di atas meja sebelum bertanya, "Kau baik-baik saja? Masih merasa jetlagged?"

Senyuman tipis muncul di bibir Harry. "Tidak, aku baik-baik saja. Mungkin, ya, hanya sedikit masih merasa jetlagged."

"Kenapa pergi ke kampus kalau begitu? Kau bisa melanjutkan istirahat. Lagipula, tak banyak kelas yang akan kita hadiri. Hanya beberapa, mengingat kita harus mengerjakan skripsi." Liam memutar sedotan yang berada di dalam gelas berisi jus stroberi tersebut.

Harry tak menjawab, dia hanya diam dan lagi-lagi pikirannya tertuju pada satu orang.

Tiba-tiba Harry bangkit berdiri dan berkata, "Aku akan bertemu kalian lagi besok." Harry berbalik dan nyaris menabrak dua orang gadis yang ternyata berada di belakang Harry, membawa nampan berisi makan siang masing-masing.

Harry tersenyum tipis sebelum berkata, "Hei, Michelle. Hei, Lily. Silahkan menemui pria kalian. Aku permisi."

Michelle dan Lily serta keempat sahabatnya hanya dapat melihat Harry yang berjalan menjauh dengan bingung.

A.M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang