(II) Stuck with him

636 69 1
                                    

-

Oh Sehun?

"Joohyeon-ssi? Kaukah itu?"

Dia menyibakkan rambutku dan menyelipkannya kekupingku.

Saat sadar akan posisiku yang Err- menindihnya, aku meletakkan telapak tanganku didepan dadanya dan berdiri sebelum-

"Augh,"
-terjatuh lagi. Hebatnya, itu sukses membuat Sehun melenguh kesakitan.

Melihatnya yang seperti itu, akupun langsung berguling kesampingnya. Tak peduli dengan pergelangan kakiku bahkan terasa mau copot itu.

Aku meringis pelan sebelum merasakan tangan itu menyentuh pundakku.

"Gwencanayeo?"

Aku segera bangkit dan duduk. Kegugupan mulai melandaku. Terimakasih pada gelapnya malam.

Dia tak akan tau bahwa aku sedang Blushin', kan?

"Y-ya, Hanya sedikit nyeri dibagian pergelangan kakiku," ujarku sambil mencoba menekuk lututku.

Aku meringis lagi.
Kenapa jadi lemah seperti ini?

"Kelihatannya kau terluka parah. Apa kau bisa berjalan?" Tanyanya dengan nada sedikit khawatir.

"Aku. Ya, Tentu saja aku bisa. Tenang saja," kataku meyakinkan.

Aku mencoba untuk berdiri.

Shit! Aku terluka parah.

Kami hanya terdiam selama kurang lebih 30 detik. Aku tak tau apa yg dia lakukan.

Tapi pada detik selanjutnya, bisa kurasakan tangannya menggengam tanganku dan menuntunku untuk merangkul pundaknya. Lalu tangan kembali menyelip diantara lekuk lututku.

Dia. Lelaki itu. Oh Sehun. Dia menggendongku.

"Kalau terluka, kenapa harus berpura-pura tak terluka?!" Katanya memecahkan keheningan.

"Ma-maaf. Tapi Sehun-ssi, apa kau tau cara pulang ke tempat perkemahan?" Tanyaku sedikit gugup. Ya, sedikit.

"Hh. Aku tak yakin. Mengingat gelapnya tempat ini. Kurasa kita harus mencari tempat istirahat dan bermalam dihutan ini sampai pagi datang," Katanya menjelaskan.

Belum sempat aku ingin bertanya lagi dia langsung memekik.

"Itu dia. Ada pondok kecil disana. Kau lihat cahaya lampu disana?"

Aku hanya menganggukkan kepala. mungkin aku akan mati dalam satu malam ini, pikirku.

Aku menghirup oksigen dengan rakus. Dia meletakkanku dibangku panjang yang terletak didepan pondok tersebut setelah kami sampai.

Pondoknya memang tak berbau Tapi bisa kulihat, banyak daun-daun kering dilantainya.

"Kosong. Tak ada apa-apa didalam pondoknya," katanya setelah masuk mengecek kedalam pondok tersebut.

"Apa kau berpikir akan ada orang yang mau tinggal disini? Ck. Yang benar saja?" Kataku jutek

Entahlah mengapa aku bisa berkata dengan nada seperti itu, yang pasti aku hanya menghilangkan kegugupan ku.

If I Could Love Again (Sehun-Irene-Baekhyun's STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang