PART 9

3.5K 404 8
                                    

Gadis kecil berlari masuk kedalam rumah, mata kecilnya menelusup mencari seseorang dalam rumah itu saat menemukan orang yang dicarinya yeoja itu tersenyum kemudian berlari lagi

"Eommaaaaa. ." panggil gadis kecil itu

"aigoo peri kecil eomma sudah pulang? neo oppa eoddi?" ucap wanita yang dipanggil eomma itu seraya memeluk putri kecilnya

"oppa sedang berjalan kesini eomma"

"jadi kau meninggalkan kakakmu chagiya?"

"ani, keunde oppa jalannya begitu lambat"

Wanita itu tersenyum mendengar celotehan putri kecilnya

"Ya! Kau mengataiku eoh? aku tidak berjalan lambat kau saja yang suka sekali berlari" ucap seorang namja kecil yang baru saja memasuki rumah mereka

"eomma lihatlah oppa memarahiku" rengek si gadis kecil kecil

"sudahlah, kalian ini bertengkar saja, kajja kita makan, eomma sudah menyiapkannya"

**

Acara makan siang tadi harus terhenti saat seseorang mengabari bahwa orang yang disebut suami dan ayah mereka mengalami kecelakaan, kecelakaan itu menyebabkan kelumpuhan pada kedua tangannya

Kepala keluarga itu adalah seorang pianis terkenal. sekarang tangannya lumpuh dia tidak bisa melakukan apapun

Semuanya terjadi begitu saja, hingga kemiskinan melanda keluarga itu, pertengkaran terjadi setiap hari membuat mau tidak mau anak-anaknya mendengar pertengkaran itu

hingga pada suatu malam pertengkaran terjadi begitu hebat, suasana malam itupun begitu mencekam, hujan angin yang begitu lebat disertai suara petir yang tiada henti ditambah listrik di rumah itu padam membuat gadis kecil ketakutan luar biasa, tubuhnya bergetar tangis tak kunjung berhenti, tidak ada yang bisa menenangkannya, orang tuanya masih sibuk bertengkar, oppanya mungkin sedang tidur di kamarnya

Tubuh kecilnya meringkuk disudut ruangan, gadis kecil itu mencoba berdiri dan berjalan ia ingin menemui kakaknya, tapi langkahnya begitu lemah hingga tidak sengaja tubuhnya menyenggol nakas yang diatasnya terdapat lilin sebagai penerangan saat listrik padam, lilin itu jatuh lalu menyambar sprei yang memang menjuntai ke lantai menyebabkan kobaran api begitu besar diruangan itu

Kobaran api dimana-mana menimbulkan asap yang luar biasa menyesakkan, gadis kecil itu kembali meringkuk di sudut kamar yang memang belum tersulut api, gadis itu benar-benar takut kini tangisnya lebih hebat dari yang tadi

"AAAARRGHHHH!!" gadis kecil itu berteriak sekeras mungkin tak peduli jika setelahnya suaranya akan hilang ia hanya ingin ditolong sekarang

"Suzy-ah" panggil oppanya yang berdiri diambang pintu

"o..oppa d..dowajuseyo" ucap gadis itu bergetar

"tenanglah oppa akan kesana" ucap namja kecil itu lalu meloncati kobaran-kobaran api didepannya tubuhnya yang kecil memudahkan itu tapi saat hendak selangkah lagi menuju adiknya tubuhnya oleng hingga tubuhnya terjungkal kedepan, kepalanya tebentur lantai begitu keras hingga ia kehilangan kesadarannya di depan adiknya

"OPPA! MINHO OPPA IREONA!!" teriak si gadis kecil
mata sang gadis menatap namja kecil dihadapannya yang telah tergulai lemah
Gadis itu tidak tau apa yang harus dia lakukan
asap diruangan itu menyeruak dalam dadanya, hingga si gadis merasa sangat sesak dan tidak bisa bernafas dan gadis itu kehilangan kesadarannya

**

Suzy mengernyit membuka matanya ditatapnya langit-langit ruangan itu, dia berada di sebuah kamar yang tidak diketahuinya, kepalanya begitu pening tapi dia mencoba mendudukkan dirinya

"Suzy-ah, neo gwaenchana?" tanya Minho lalu membantu Suzy mendudukkan dirinya

Kepala Suzy masih terasa begitu pening, kesadarannya belum benar-benar pulih hingga ia sadar, mimpi tadi telah menjawab pertanyaannya selama ini, ia telah mengingat semuanya

Suzy lalu memeluk Minho lalu menangis
"oppa bogoshipeo" gumam Suzy disela tangisannya

Minho tersentak begitu Suzy memeluknya lalu menangis dan menggumamkan hal yang tidak Minho mengerti

"Suzy-ah apa maksudmu?" tanya Minho

Suzy masih terus menagis dalam pelukan Minho, dia begitu merindukan kakaknya

**

"Jadi aku adalah oppa kandungmu? kau adalah yeoja kecil di foto itu?" pekik Minho setelah mendengar semua penjelasan dari Suzy. Bagaimanapun juga Minho masih belum mengerti, ia tahu foto keluarga itu tapi ibunya tak pernah memberi penjelasan saat Minho bertanya

"Itu benar, aku benar-benar bodoh hingga melupakanmu" ucap Suzy

"keunde, jika semua yang kau katakan benar lalu kenapa aku tidak mengingat apapun?" tanya Minho

"Aku tidak tahu, mungkin kau hilang ingatan mengingat kepalamu terbentur  sangat keras saat itu, dan setelah kejadian itu aku tidak ingat apapun dan tinggal bersama appa"

"Aku masih belum mengerti Suzy-ah, jadi selama ini aku hilang ingatan?"

"oppa dengarlah! bukannya kau belum mengerti kau hanya belum mengingat semuanya" gumam Suzy pelan lalu kembali memeluk Minho

"neomu neomu bogoshipeo oppa" Suzy mengeratkan pelukannya pada Minho

Minho yang masih merasa canggung hanya diam mendapat pelukan dari Suzy

"Minho-ya. . .omo!" seorang yeoja paruh baya masuk ke kamar itu tiba-tiba dan melihat Minho dan Suzy berpelukan

Minho dan Suzy melepas pelukannya

"aigoo mianhae, eomma tidak tahu yeojachingumu disini, lanjutkan saja eomma keluar dulu"

"tunggu eomma" pekik Minho

"ada apa?"

"Suzy ingin bicara padamu"

Suzy yang telah mengenal yeoja paruh baya itu hanya menatapnya dalam, matanya merasa panas, air mata lolos begitu saja, ia begitu merindukan eommanya

"Suzy? yeojachingumu bernama Suzy?" tanya Ibu Minho lalu mengalihkan pandangannya pada Suzy, Ibu Minho sangat terkejut melihat Suzy menangis sambil menatapnya, Ibu Minho menghampiri gadis itu lalu memeluknya

"Ada apa nak? Apa Minho menyakitimu?"tanya Ibu Minho

"dia bukan yeojachinguku eomma! kau tau yeojachinguku bernama Sulli dia terkadang kemari, eomma tidak ingat?"

"geurae eomma lupa" Ibu Minho lalu menatap Suzy yang berada dipelukannya, Suzy semakin mengeratkan pelukannya itu

"Eomma.." gumam Suzy pelan

Ibu Minho mengernyit lalu menatap Minho seolah menanyakan 'ada apa ini?'

"eomma, dia Bae Suzy, dia bilang dia adikku walaupun aku masih belum mengerti"

"B..bae S...suzy? adikmu?" Ibu Minho seakan menyadari sesuatu dilepasnya pelukan itu ditatapnya dalam wajah Suzy
"k..kau S..suzy? anakku?" tanya Ibu Minho memastikan, Suzy mengangguk

Ibu Minho mengusap wajah Suzy, kini dirinyalah yang menangis, dia sudah mencari anaknya ini sejak lama dan sekarang dia ada dihadapanya, Ibu Minho kembali memeluk Suzy kali ini lebih erat melepas rindu diantara keduanya

Minho yang seakan merasakan pertemuan pilu itupun ikut menangis, walaupun ia masih belum mengerti tapi perasaannya berkata lain

TBC

BEAUTIFUL SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang